Senin, 30 Agustus 2021

Naluri Seorang Ibu

KMAA 10

Yuk! Kita Jelajahi Alurnya.


Kasih ibu kepada 
Kepada Beta
Tak Terhingga Sepanjang Masa
Hanya Memberi 
Tak Harap Kembali 
Sebagai Sang Surya 
Menyinari Dunia

Masih ingatkah lagu di atas?. Semasa saya bersekolah di TK Muhammadyah Garut seorang guru perempuan yang benama Bu Halimah mengajarkan lagu ini. Bu Halimah mengajarkan lagu ini penuh dengan semangat dan ceria sehingga membuat kami merasa senang. 

Kenangan ini tidak akan saya lupakan. Dari seorang guru di masa Taman Kanak-kanak mengajarkan muridnya yang masih kecil tentang kasih sayang seorang ibu melalui lagu. Kepolosan kami saat itu belum bisa memikirkan apa makna dari sebuah lagu. Yang ada kami memikirkan berbain, bersenda gurau dan bersenang-senang bersama teman.

Kini makna dari lagu itu baru bisa saya pahami ketika beranjak dewasa. Dimana saat itu saya baru melahirkan seorang anak perempuan pada tanggal 22 Februari 2000. Pada saat menjelang kelahiran seorang ibu harus mempertaruhkan segalanya demi keselamatan diri dan bayi yang dikandung nya.

Rasa lelah, sakit perut yang melilit, dan tidak bisa tidur inilah kondisi seorang ibu ketika akan melahirkan di tambah pikiran yang tidak karuan. Disinilah kita bisa melihat dan berpikir betapa luar biasanya pengorbanan dan perjuangan seorang ibu. Tidak hanya itu setelah anaknya terlahir ke dunia seorang ibu harus memperjuangkan kondisi anaknya mulai dari bayi.

Setiap malam selalu terbangun untuk menyusui dan menemani si kecil sampai tertidur lagi bahkan sampai menjelang pagi. Beberapa tahun kemudian si bayi berubah menjadi balita. Di mana masa ini merupakan waktu si balita memasuki masa sekolah TK, seorang ibu harus mempersiapakan si balita mulai dari membangunkan dari tidur nyenyaknya.

Memandikan sekalian mengajarkan bagaimana cara mandi, memakaikan pakaian sembari melatih si balita untuk belajar cara memakai pakaian. Setelah mandi selesai seorang ibu melanjutkan pekejaanya untuk mempersiapkan sarapan pagi si balita. Sarapan pagi pun selesai seorang ibu lalu mengantarkan si balita berangkat ke sekolah hingga menunggu berjam-jam.

Gambar 1. Seorang ibu sedang memandikan anaknya

Gambar 2. Para ibu mengantar dan menunggui anaknya sekolah TK

Waktu cepat berlalu tak terasa sudah kini si balita berubah menjadi anak gadis yang sudah menginjak remaja. Si gadis sudah berada di bangku kuliah. Di sini seorang ibu harus lebih inten lagi terhadap si gadis, mulai dari hidup berdampingan bersama sigadisku untuk menjadi seorang ibu. Tidak hanya itu kita juga (seorang ibu) harus bisa jadi sahabat sebagai tempat mencurahkan isi hati.

Kenapa ini harus dilakukan oleh seorang ibu? Jawabannya supaya seorang ibu bisa memahami kondisi anaknya sebenar-benarnya. Seorang ibu memahami anaknya tidak hanya pada keadaan fisik saja akan tetapi keadaan kesehatan badan dan psykisnya.

Ketika seorang anak merasa sakit atau terjadi sesuatu seorang ibu akan merasakan langsung dengan tanda-tand terasa tidak enak hati, gelisah dan susah tidur. Ini bukti bahwa naluri seorang ibu begitu kuat hingga kita sudah berkeluarga pun ibu selalu ada.

Pesan : "Cintai dan sayangilah ibu mu selagi masih ada jangan sampai kalian menyesal dikemudian hari, kasih sayang ibu sepanjang zaman".

Semoga bermanfaat dan salam literasi.

Tidak ada komentar:

Puisiku 40