Minggu, 28 Februari 2021

Suka Duka Mengikuti Lomba Menulis

Lomba Menulis PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 28

Goresan Tinta Ke - 28 Ku

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134

Assalamuallaikum Wr Wb

Malam ini udara begitu segar disekitar lingkungan tempat tinggal saya. Terasa beritu hening tanpa adanya hembusan semilir angin sedikit pun. Tidak ada suara apapun yang terdengar hanya ada keheningan malam. Meskipun waktu baru menunjukan pukul 20.15. Suasananya terasa berbeda seakan - akan menunjukan perasaan saat ini akan diri saya. Perasaan yang bercampur baur antara sedih, deg - degan dan senang. 

Detik - detik akhir dari sebuah kegiatan akan menjelang. Menghantarkan lembar demi lembar sebuah karya yang berujung gemilang. Menuju satu titik pengharapan yaitu sebuah prestasi yang menjulang. Namun Entah siapa yang akan engkau hadang. Saya dan teman - teman siap menerjang tantangan kedepan.

Hari ini tepatnya Minggu tanggal 28 Februari 2021 merupakan kegiatan akhir lomba menulis PGRI dan goresan tinta saya sudah menunjukan angka 28. Namun angka 28 bukan akhir dari segalanya bukan pula untuk mengakhiri semua kegiatan menulis saya. 

Lomba boleh berakhir namun konsisten dalam menulis harus tetap terjaga. Pada awalnya saya mengikuti kegiatan menulis bertujuan hanya sekedar ingin mempunyai buku guna memenuhi syarat kenaikan pangakat saja. Setelah bergabung diklat menulis dan bertemu orang -orang hebat, ini membuat saya jadi tertantang.

Perasaan ingin menulis sudah mulai muncul ketika diri saya mengikuti diklat Omjay. Yang saya rasakan saat itu mulai konsisten menulis satu hari satu tulisan. Tidak lama kemudian Omjay mengumumkan bahwa akan diadakan lomba menulis PGRI dengan tema "Menulis Di Bog Jadi Buku". Kegiatan lomba dimulai pada tanggal 1 Februari.

Setelah membaca berita tersebut walau penuh keraguan, akhirnya saya mengikuti lomba menulis PGRI. Tiba - tiba muncul dalam pikiran saya "kok berani daftar ya! padahal saya kan seorang pemula yang baru belajar menulis". Lalu saya hempas pikiran itu dan berpikir positif dengan niat ingin belajar menulis melalui lomba mesti tidak juara. 

Bagi saya juara adalah nomer sekian namun kesempatan untuk belajar dengan mengikuti lomba itulah hal terpenting. Setelah saya mendaftar lomba keesokan harinya tepat tanggl 1 Februari mulai membuat tulisan kebetulan saat itu saya berinama tulisannya goresan tinta. 

Hari pertama lomba saya merasa bingung tulisan apa yang hendak dibuat tak satu pun ide yang keluar dalam benak. Dengan memakan waktu yang lama akhirnya ide goresan tinta pertama pun muncul yaitu bertemakan "Bermodalkan Bismillah". Hanya itulah yang muncul dibenak saya, satu hari sudah berlalu dan satu tulisan sudah terkirim.

Namun perasaan ini belum tenang dan yang muncul dalam benak saya hanya tentang ide berikutnya. Disamping itu saya harus memikirkan tugas utama selaku pengajar, belum lagi tugas utama sebagi seorang ibu dan istri. Setiap hari perasaan ini berkecambuk persis seperti gambar dibawah ini dua buah apel yang menunjukan suka dan duka.

Ada pengalaman suka dan duka yang saya alami selama mengikuti lomba. Berikut adalah perasaan senang atau rasa suka saya dalam mengikuti lomba :
  1. Memiliki banyak teman
  2. Bersilahturahmi pada blog - blog teman
  3. Mencurahkan semua ide pada sebuah tulisan
  4. Menciftakan banya tulisan
  5. Bisa menerbitkan buku
Sedangkan perasaan duka yang saya alami adalah sebagai berikut : 
  1. Masih belum kosisten dalam membagi waktu atau mendistribusikan waktu
  2. Mentok ide atau kehabisan ide
  3. Kesempatan membaca blog milik teman - teman sangat sedikit
  4. Masih harus belajar tentang tata bahasa Indonesia
Itulah suka dan duka yang saya alami selama mengikuti lomba. Mungkin hal ini sama dirasakan oleh teman - teman pemula yang mengikuti lomba. Namun kami tetap semangat untuk meraih prestasi dalam belajar. 

Meskipun saya mengahadapi suka dan duka dalam mengikuti lomba, saya tetap menjalaninya dengan penuh keihlasan demi mendapatkan ilmu luar biasa tentang menulis. Karena menulis bukan hanya sekedar menulis namun kita bisa belajar banyak tentang materi Bahasa Indonesia. 

Dan tak terasa akhirnya berujung pada angka 28 ini menandakan lomba berakhir pada tanggal 28 Februari 2021. Alhamdulillah saya bisa melaluinya sampai dengan selesai. Itulah suka dan duka yang saya alami dalam mengikuti lomba menulis.

Seuntai kalimat indah :"Mengejar Harapan Dengan Ujung pena Jatuh Bangun Tanpa Terasa Demi Berbuah Hasil Yang Luar Biasa Sebuah Karya Nan Berasa"


 

Sabtu, 27 Februari 2021

Menulis Sambil Menjelajahi Bahasa Indonesia

Lomba Menulis PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 26

Goresan Tinta Ke - 26 Ku

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134


Assalamuallaikum Wr. Wb.

Malam minggu ini tanggal 27 Februari 2021 begitu kelabu suasana diluar rumah begitu hening diiringi gerimis hujan. Udara terasa dingin dihembus semilir angin. Untuk membuat suasana supaya hangat saya beserta keluarga membuat acara membuat nasi liwet bersama para bapak - bapak yang sedang menjalankan tugas ronda. 

Meskipun udara dingin kehangatan pun mulai terasa setelah saya nyalakan tungku api dengan menggunakan bahan bakar arang. Sembari menunggu beras dibersikan saya gunakan tungku api untuk menghangatkan badan. Tak lama kemudian beras sudah siap untuk dimasak menjadi nasi liwet. 

Sambil menunggu nasi liwet matang, tiba - tiba teringat bahwa saya belum membuat goresan tinta yang ke - 26. Padahal waktunya sudah menunjukan pukul 10.00. Detik demi detik terus berlalu semakin mendekat batas waktu mengumpulkan artikel.  Namun ada saja kendala yang saya hadapi, Sikecil saya tiba - tiba minta roti kaya spongbob atau dalam bahasa Inggris burger.

Akhirnya saya pergi keluar dianter suami untuk membeli burger dan kebab kesukaan sicantik. Waktu tebuang sebanyak 30 menit namun tidak masalah demi anak - anak. Tanpa pikir panjang sepulangnya membeli kebab saya langsung melanjukan membuat goresan tintanya. Kali ini saya akan mengambil tema tentang "Menulis Sambil Menjelajahi Bahasa Indonesia". Untuk jelasnya yuk! kita baca alur ceritanya.

Menulis diambil dari kata dasar tulis yang artinya melalukan suatu kegiatan untuk mencurahkan semua ide - ide atau gagasan. Sedangkan pengertian menulis menurut beberapa para ahli adalah sebagi berikut :

Menurut Hargrove da Pottet menulis adalah upaya menggambarkan tentang pikiran, ide, perasaan dalam bentuk simbol. 

Sedangkan pengertian menulis menurut The Liang Gie merupakan kegiatan menulis yang memasukan beberapa unsur penting dalam menulis. Jadi tidak sekedar menuangkan gagasan saja, tetapi juga harus mengikuti unsur lain seperti meninjau dari segi tuturan, wahana dan tatanan. Untuk lebih jelas bisa melihat pada link berikut : https://penerbitdeepublish.com/pengertian-menulis/

Dalam beberapa bulan ini saya mengikuti kegiatan diklat menulis. Dengan tujuan untuk menerbitkan buku tidak hanya itu saja, saya bisa menuangkan semua ide - ide, gagasan dan perasaan melalui tulisan.  Setiap membuat tulisan saya merasa takut salah dalam penulisan, saya merasa takut tidak sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.

Rasa takut saya disebabkan oleh kurang penguasaan materi Bahasa Indonesia. Selain itu basic saya adalah Bahasa Inggris jadi mungkin ada banyak penulisan yang kurang tepat. Bahkan saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa, yaitu ketika membuat resume diklat saya meminta salah satu narasumber hebat untuk mengoreksinya

Dan alhamdulillah ada beberapa yang dikoreksi terutama dalam penggunaan kata "di". Ini yang membuat saya senang karena tulisan saya harus mengalami perbaikkan dan hasilnya sudah lumayan bagus. Itulah hal yang paling menyenangkan saya karena setiap kritikan dari siapa pun bukan berarti tulisan kita kurang bagus melainkan membuat tulisan kita supaya lebih bagus lagi.

Supaya tidak terjadi kesalahan pada kegiatan menulis, saya  mulai menjelajahi materi Bahasa Indonesia terutama penggunaan kata "di" dan "pun". Berikut pembahasan tentang penggunaan "di" dan "pun". 
  1. Penggunaan "di". Kata "di" bisa disambung apabila menunjukan peranannya sebagai imbuhan, disertai atau diikuti kata kerja aktif. Sebagai contoh digabung dengan kata kerja aktif yaitu : ditulis, dibeli dan ditempati. Kata "di " harus dipisakan apabila diterapkan disebuah kata depan. Selain itu kata "di" bisa dipisakan apabila menunjukan tempat, nama, waktu dan lokasi.
  2. Penggunaan "pun". Partikel pun memiliki arti "juga" biasanya ditulis terpisah dari kata yang diikutinya misal : kamu pun, siapa pun, apa pun. Ada juga kata penghubung yang mengandung "pun"yang ditulis serangkai yaitu : adapun, meskipun, kalaupun, bagaimanapun dan lain - lain.
Itulah sedikit pemahaman saya tentang penggunaan kata "di" dan "pun". Melalui kegiatan menulis ini saya jadi mulai tahu beberapa penggunaan kata dalam Bahasa Indonesia. Menulislah yang bisa membawa saya untuk lebih memahami tentang penggunaan kata. Dengan menulis pula saya bisa mulai menjelajahi Bahasa Indonesia. Demikian goresan tinta malam ini semoga memberi banyak berkah dan manfaat. 

Seuntai Kalimat Indah :"Belajarlah Dari Sesuatu Yang Baru maka akan Mencftakan Hasil Yang Baru Juga"
















 

Jumat, 26 Februari 2021

Serba - Serbi Yang Membuat Praktis

Lomba Menulis PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 25




Goresan Tinta Ke - 25 Ku

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Jum'at pagi ceria dihiasi langit jernih nan indah. Seindah dunia ini dipandangan mata, menatap, menerka pada yang diatas sana. Saya terpaku sejenak begitu banyak keindahan yang telah Alloh SWT berikan kepada kita umat manusia. Hanya syukur yang bisa terucap dalam kata dan do'a kita. Sebagai ucapan terima kasih kami kepada Mu wahai Pencifta.

Salah satu wujud ucapan terima kasih saya pada sang Pencifta yaitu saya berupaya melaksanakan tugas sebaik mungkin baik Habuminallah dan Habluminannas. Habluminallah berupaya menjalin hubungan dengan yang Maha Kuasa sebaik mungkin. Untuk Habluminannas saya berupaya untuk menjalin silahturahmi dengan sesama.

Contoh wujud dari Habluminannas salah satunya sekarang saya sedang melaksanakan beberapa kegiatan diklat dengan tujuan selain mendapatkan ilmu juga memperbanyak tali silahturahmi. Dan pada kesempatan saat ini Alloh SWT telah memberikan peluang untuk mengikuti lomba. Target saya mengikuti lomba bukan sekedar mencari juara namun saya manfaatkan sebagai ajang mendapatkan ilmu dan persaudaraan yang sangat luar biasa.

Baiklah supaya tidak membuang peluang yang diberika oleh Alloh SWT kali ini saya akan membuat goresan tinta ke - 25 ku. Adapun tema yang saya buat adalah "Serba - Serbi Yang Membuat Praktis". Alasan saya mengambil tema dalam goresan tinta kali ini supaya masyarakat lebih mengenal luas tentang bebagai aplikasi dan manfaatnya. Untuk jelasnya yuk! kita baca alur goresannya.

Kehidupan zaman sekarang jauh berbeda dengan kehidupan dimasa sebelumnya. Setiap kegiatan atau transaksi dulu serba manual. Contoh kecil saja mau membuat tulisan masih menggunakan mesih ketik sekarang banyak sekali alat - alat yang serba praktis sebagai alat tulis seperti laptop, komputer, notebook, gadget dan masih banyak lainnya.

Selain itu ada banyak juga perabotan rumah tangga yang sudah banyak pengantinya. Setiap kita akan mencuci pakaian terkadang menggunakan papan cucian namun sekarang alat itu mulai lengser atau hampir tidak terpakai. Ini dikarenakan sudah diganti dengan alat yang lebih praktis dengan menggunakan mesin cuci yaitu sebuah alat dengan bantua listrik.

Gambar 1. Papan cucian


Gambar 2. Mesin cuci

Alat untuk merapikan pakaian dulu pakai setrika areng sekarang berganti menggunakan setrika listrik. Nah bagaimana dengan alat komunikasi?, dulu alat komunikasi menggunakan telepon biasa atau telepon kabel. Sekarang ada berbagai macam alat komunikasi yang serba digital sebagai contoh : laptop, gadget, handphone dan banyak lainnya.

Sebenarnya untuk zaman sekarang kehidupan dibikin praktis semua serba menggunakan aplikasi dan serba digital. Untuk melakukan transaksi jual beli apabila kita menginginkan sesuatu tinggal buka aplikasi sopee, lazada atau toko pedia disini kita bisa membeli sesuatu tekniknya secara online bisa pesan bayar secara transfer atau juga bisa secara COD (cost of delivery) atau dikenal dengan membeli dengan membayar ditempat.

Sedangkan ketika berbelanja disebuah mall tidak harus membayar secara tunai kita bisa menggunakan berbagai macam aplikasi bisa menggunakan kartu edisi, bisa menggunakan Oppo pay, Q-Ris, sakuku dan lain - lain. Selain praktis dengan menggunakan aplikasi kita menjadi aman. 

Sekarang kita perhatikan tentang kartu edisi, oppo pay, Q-Ris dan sakuku sebagai berikut :
  1. Kartu EDC (Electronic Data Capture) adalah sebuah kartu yang digunakan untuk memudahkan transaksi tarik tunai secara digital. EDC berfungsi sebagai alat gesek tunai, selain itu kita bisa melakukan pembayaran dengan mesin EDC. Contohnya : Membayar belajaan, tol, tiket pesawat dan lain - lain
  2. Oppo pay adalah aplikasi yang digunakan untuk transaksi pembayaran melalui smartphone.
  3. Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
  4. Sakuku adalah uang elektronik yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi smartphone dalam melakukan bayar belanja, isi pulsa dan transaksi perbankan lainnya. Fitur Sakuku yang bisa didapatkan oleh nasabah: Info Saldo. Mutasi Transaksi.
Itulah beberapa aplikasi yang memudahkan kita untuk melakukan beberapa transaksi. Jadi kenapa harus ribet saat ini gunakan semua yang serba serbi praktis. Ini akan membuat hidup ini simpel, lebih aman dan nyaman. 

Seuntai Kalimat Indah :"Meski Serba - Serbi Baru Nan Praktis Namun Yang Lama Kita Rawat Bagaikan Barang Antik"
















 

Menulis Sampai Juga Ke NTT

Diklat Menulis PGRI

Pertemuan Ke - 23

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.


Jum'at pagi ini turun hujan rintik - rintik udara terasa cukup dingin. Membuat rasa saya untuk bergerak terhenti sejenak. Keinginan melakukan banyak aktivitas pun beranjak menghinggapi rasa malas. Sesaat saya kembali ke tempat semula terdiam membisu dengan menikmati dinginnya udara. Sembari merasakan kedinginan udara lantas saya ambil laptop dan mulai meriset laptop yang kemarin malam tidak bisa terpakai.

Niat hati ingin melanjutkan resume diklat namun apa daya tangan tak sampai mendadak laptop saya tiba - tiba tidak mau koneksi dengan internet. Sejenak saya termenung dan bertanya harus bagaimana ini?. Lantas saya terpikirkan dengan laptop milik anak saya. Saya raih laptop itu dan mulai memasukan akun ke chrome lalu saya buka blogger.com.

Almadulillah berhasil membuat sebuat goresan tinta tapi, karena waktu sudah larut rencana membuat resume gagal. Baru ada kesempatan hari ini saya bisa membuat resume diklat yang ke - 23. Sebelum diklat dimulai Kak Bryan membagikan foster tentang narasumber dan modertor yang akan memandu pertemuan ke - 23 ini. Berikut fosternya dibawah ini.

Diklat pertemuan ke - 23 akan dipandu oleh bapak literasi kita dari Kota Kembang Beliau adalah Mr Bams dengan narasumber yang spektakuler pada napaktilasnya Beliau adalah Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd.Gr.

Untuk mempersingkat waktu Mr. Bams langsung memulai acaranya tepat pukul 19.00. Acara diawali dengan mengucapkan salam serta memberi semangat literasi. Kemudian Mr. Bams mengulas sedikit profil Pak Khamdan. Pak Khamdan Muhaimin itu nama lengkapnya Beliau seseorang yang lahir di Banjarnegara, 16 Juni 1987 Jawa Tengah.

Sebelumnya Beliau pernah mengajar sebagai tenaga honorer di SMKN 1 Mandiraja Banjarnergara Jawa Tengah dan SMK Muhammadiyah Weleri Kendal. Sekarang  Pak Khamdan bertugas di SMP Negeri 5 Sambi Prampas Kab. Manggarai Timur, Propinsi NTT. Setelah Mr. Bams menyampaikan profil narasumber, langsung saya Beliau menyerahkan acara kepada Pak Khamdan.

Pak Khamdan mengawali pemaparan materinya dengan mengucapkan salam dan memberi semangat kepada bapak dan ibu guru hebat. Setelah itu Beliau menyampaikan tentang tema yang akan diusungnya malam itu yaitu tentang "Menjadi Guru Berprestasi Dan Berdedikasi Di Daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Enam tahun sudah Pak Khamdan bertugas di NTT, betapa ini sangat luar biasa seorang guru ditempatkna di daerah pelosok dengan banyak kekurangan. Kondisi daerah terpencil yang tanpa ada penerangan listrik, sinyal susah dan air juga susah. Ditambah dengan jalanan di daerah terpencil rusak tanjakan dan turunan nan terjal ditepian jurang. Selain itu kebanyakan masyarakan setempat bermata pencaharian dari bertani dan berkebun sehingga ini sangat berpengaruh pada proses pendidikan anak - anak mereka.

Ini kondisi tempat bertugas Pak Khamdan jalanan yang terjal dan bertepian jurang. Bisa kita bayangkan kalau kita ada disana. Rasanya tidak akan berasa kerasan untuk tinggal disana.

Namun kenyataannya Pak Khamdan bisa bertahan disana. Bagaimana bisa Pak Khamdan dan masyarakat disana bisa bertahan?. Menurut Pak Khamdan masyarat bersama Beliau bertahan hidup dengan mengkonsumsi hasil pertanian atau perkebunan yang mereka tanam.

Selain cara mempertahankan hidup yang terbilang sangat sederhana, setiap daerah terpencil akan selalu mempertahankan adat daerahnya dengan kuat. Sebagai contoh berbagai macam acara adat masih diadakan di daerah tempat bertugas Pak Khamdan. Adapun adat - adat tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Irong, pada saat upacara adat ini tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut selama 1 - 2 hari, tujuannya supaya hasil panen melimpah.
  2. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.
  3. Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok, dan ayam kampung. Ini menunjukan ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.
  4. Makan padi baru, acara pesta sekolah dan banyak yang lainnya.
Dengan berbagai keterbatasan yang masyarakat setempat alami membuat tingkatan ekonomi disana tergolong menengah ke bawah. Hal ini berpengaruh pada proses pembelajaran anak yang serba terbatas juga. Melihat kondisi seperti itu akhirnhya pada tahun 2016 Pak Khamdan mendirikan rumah belajar. Rumah berlajar didirikan dengan maksud supaya bisa meningkatkan semangat belajar anak - anak disana. Kegiatan ini menyajikan les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bermain bulu tangkis, bola voli, puzzle dan lain - lain.

Pada malam harinya sekitar pukul 19.30 mereka belajar cara mengoperasikan laptop akses internet gratis di rumah belajar. Berikut beberapa dokumetasi tenang kegiatan rumah belajar Pak Khamdan :





Belajar dari keterbatasan desa terpencil ini membuat Pak Khamdan mulai membuat tulisan mengenai kekurangan dan kelebihan selama Beliau tingal disana dan tidak hanya itu Beliau pun berusaha untuk mencari solusinya.

Dari pengalaman hidup Beliau akhirnya bisa menghasilkan beberapa karya dan bahkan mengahasilkan prestasi yang luar biasa dimana Beliau dinobatkan sebagai Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dirjen GTK Kemendikbud. Berikut dokumentasi ketika Beliau mendapatkan penghargaan.



Itulah sekilas tulisan saya tentang seseorang yang menghasilkan beberapa tulisannya hingga perjuangannya mempertahankan hidup dan pendidikan di NTT. 

Seuntai Kalimat Indah :"Setiap Pengorbanan Yang Kita Kerjakan Maka Akan Berbuah Hasil Bagi Diri kita Dan Bermanfaat Bagi Sekitar"



















Kamis, 25 Februari 2021

Memetik Ilmu Dari Man Jadda Wajada

GoresanTinta Ke - 24
Lomba Menulis PGRI "Menulis Di BLog Jsdi Buku?

Goresan Tinta Ke - 24 Ku

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134


Assalamuallaikum Wr. Wb.

Saya awali goresan tinta dengan mendeskripsikan suasana malam ini. Suasana yang cukup dingin berhembus angin semilir seakan mengajak jari jemari saya untuk menari - nari diatas tuts laptop. Tanpa sadar jari jemari saya pun mulai perlahan menari menekan pada salah satu tuts huruf. Setahap demi tahap akhirnya jari jemari ini menari dengan irama yang indah nan cepat. Satu paragraphpun sudah mulai nampak dilayar laptop.

Tanpa pikir panjang saya lanjutkan goresan tinta ini. Kebetulan hari ini merupakan goresan tinta yang ke - 24. Kali ini saya mengambil tema tentang "Memetik Ilmu Dari Man Jadda Wajada". Supaya lebih mantap yuk! kita baca goresan tintanya. Malam ini tepat pukul 19.00 hari Kamis, 25 Februari 2021 saya bergabung dalam kelas public speaking nya Omjay. Setiap narasumber yang menyampaikan materi sagat luar biasa.

Untuk public speaking kali ini akan pandu oleh Teh Aam dengan narasumber yang mungkin beberapa dari kita sudah tidak asing lagi. Beliau adalah seorang penulis dan sudah beberapa buku telah dihasilkannya salah satunya yang berjudul Man Jadda Wajada. Selain itu Beliau juga merupakan trainer dan motivator nasional. Beliau adalah Akbar Zainudin.

Dalam Mepresentasikan materinya Mas Akbar penuh dengan humor dan kadang di selingi candaan dengan para audience ini  menandakan bahwa Beliau dekat dengan para audience . 

Dari foster disamping kita bisa melihat kepiawaiannya sebagai public speaking. Masih muda namun sedah banyak karya yang telah dihasilkannya. Selain itu Beliau sangat menguasai stage ketika menjadi narasumber. 

Kali ini Beliau menyampaikan beberapa materi mengenai hal - hal yang berhubungan dengan public speaking. Berikut pemaparan materi yang Beliau sampaikan sebagai berikut :

Untuk menjadi seorang pembicara hebat ada hal - hal penting yang harus diperhatikan yang pertama adalah mencintai pekerjaan Anda. Maksudnya ketika kita ingin menjadi sesuatu yang hebat maka kita harus betul - betul mendalami pekerjaan tersebut, menyayanginya dan mempertahankannya.

Hal penting yang ke - 2 dengan memperkuat kelebihan kita. Setiap manusia memiliki kelebihannya  masing - masing. Untuk membuat setiap orang itu maju maka kembangkanlah kelebihan kita dan jadikan sebagai keahlian bagi kita.

Hal yang ke - 3 Membangun rasa percaya. Ini juga sangat penting bagi seorang pembicara yang hebat. Untuk tampil didepan audience itu tidak gampang terutama untuk pemula maka bangunlah rasa percaya diri dengan cara berlatih didepan cermin sebelum kita menjadi pembicara.

Hal yang ke - 4 banyak berlatih. Pembicara yang hebat harus berani tampil dengan percaya diri yang tinggi untuk membentuknya membutuhkan banyak latihan. Banyak cara kita lakukan untuk latihan bisa sambil bercermin atau latihan dibelakang stage sebelum tampil.

Hal yang ke - 5 punya mentor. Untuk menjadi pembicara yang hebat kita harus tetap belajar mengenai tampilannya sebagai seorang pembicara. Bisa melalui mencari mentor pribadi atau bisa berbagi pengalaman bersama sesama narasumber.

Selain beberapa hal peting diatas sebagai public speaking dalam meyampaikan materi harus menguasai beberapa keterampilan diataranya :
  1. The voice (intonasi suara). Atur tempo da kecepatan suara, gunakan variasi intonasi dan berikan jeda sejenak agar pendengar punya kesempatan mencerna.
  2. Bahasa tubuh (body language). Mimik muka kita buat jangan menakutkan, serius dan cemberut tinggalkan semua beban pikiran sebelum kerja. Mata selalu fokus, ramah dan bersahabat usahakan jangan kontak mata serta sapu pandangan keseluruh penjuru, mendengarkan dan memperhatikan para audience, dengarkan ada suara publik dan tujukan pada publik bahwa anda mendengarkan. Gerak tangan dan gerak tubuh sesuaikan dengan apa yang kita ucapakan. Mengkomunikasikan waktu supaya tidak mengalami kejenuhan maka sesekali perlu mengkomunikasiakan waktu.
  3. The delivery (kemampuan dalam menyampaikan). Kemampuan dalam membuka dan menutup presentasi, beriteraksi dengan audiece serta menggerakan ruangan.
Betapa mengesankan kali ini dalam beburu ilmu bersama orang besar sehinga saya bisa memetik ilmu nya dari seseorang yang menghasilkan karya luar biasa yaitu "Man Jadda Wajada"


Seuntai kalimat indah :"Berburu Imlu Ke Puncak Gunung Sepulangnya Memetik Teh Nan Hijau"


 

Rabu, 24 Februari 2021

Sosok Orang Yang Ikhlas dan Tangguh

 Diklat Menulis PGRI 

Pertemuan Ke - 22

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.



Malam sudah semakin larut suasan sekitar rumah sudah terasa sunyi sepi namun mata ini sulit untuk saya pejamkan. Berulang kali saya pergi menuju tempat tidur sesampainya ditempat tidur posisi mata ini masih saja sulit untuk ku kejamkan. Dari pada pusing tidak bisa tidur kuraihlah laptop dalam tas dan ku bawa ke halaman tengah rumah. Sambil berpikir kenapa tidak membuat resume diklat saja ya?.

Tepat malam ini pukul 00.20 didampingi oleh suasana sepi saya pun membuat sebuah resume diklat pertemuan ke - 22. Kebetulan diawal acara Omjay menyampaikan kalau narasumbernya adalah Pak Dede Suryana, S.Pd.,MM. atau dikenal dengan panggilan Abah. Kalau dengar kata Abah saya jadi teringan akan seseorang yang sudah pergi meninggalkan dunia nyata. Semangat hidupnya sama seperti Abah Dede tidak pernah patah semangat. Abah Dede meskipun Beliau seorang honorer tapi kesabaran dan semangat inovasinya sangat luar biasa.

Oh! ya untuk pertemuan ke - 22 acara akan dipandu oleh Teteh cantik kita yaitu Teh Aam. Yang selalu semangat dan ceria disetiap sesi. Untuk mempersingkat waktu Omjay pun menyerahkan acara sepenuhnya kepada narasumber dan Teh Aam. Tanpa pikir panjang Teh Aam pun langsung memulai acaranya dengan mengucapkan salam dan menyapa dengan semangat guru - guru hebat. Teh Aam memaparkan sedikit tentang Abah Dede. Abah Dede adalah seorang guru honorer yang sudah mengabdikan diri sejak 1987. Selain itu Beliau juga merupakan guru berprestasi. Terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah diraihnya.

Setelah selesai membaca profil Abah, Teh Aam mempersilahkan Abah Dede untuk memulai pemaparan materinya. Ucapan terimakasih yang Abah sampaikan kepada Bu moderator dan Omjay atas kesempatan yang telah diberikan kepada Beliau. Kali ini Abah akan memaparkan materi dengan bertemakan "Motivasi Berprestasi". 

Sebelum Saya lanjut membuat resumenya saya akan mengupas sedikit dari kata honorer yang melekat pada diri Abah. Honorer ini adalah tahap awal yang dialami bagi para calon ASN. Tidak semua bisa bertahan pada tahapan ini. Apalagi bagi seseorang itu sudah berumah tangga. Bayangkan saja upah minimum satu bulan berapa. Apakah mencukupi untuk biaya hidup satu bulan.

Baru beberapa tahun banyak sekali para honorer yang memutuskan untuk berhenti dan banting setir mencari celah pekerjaan lain atau peluang usaha kecil - kecilan. Itulah fotret sebagian besar honorer. 

Berbeda dengan Abah, Beliau sanggup bertahan selama 34 tahun luar biasa. Saya pun sempat bertanya dalam hati "Kenapa masih bertahan selama 34 tahun?". Dan kemarin tanggal 22 Februari 2021 telah memberikan jawabannya. Abah bertahan menjadi honorer cukup sederhana karena Beliau mencintai profesinya sepenuh hati.

Menurut Beliau begitu banyak profesi diluar sana yang jauh lebih baik. Namun bagi Nya itu bukanlah yang menjadi tujuan. Pilihan Nya menjadi guru adalah sesuatu yang sangat mulia. Alasan Abah memilih profesi ini adalah di Bumi tidak akan ada profesi lainnya tanpa kehadiran seorang guru. Tidak akan ada profesi seperti dokter, pilot dan lainnya tanpa kehadiran guru. Menjadi guru honorer atau ASN tinggal disyukuri apa yang sudah ada. Dan jadilah guru sebagai pelayan bagi masyarakat atau perserta didik. Ini dikarenakan guru adalah fasilitator bagi peserta didik apalagi dalam kondisi seperti sekarang.

Moto yang menarik dalam pemaparan materi Abah yaitu "Mencatat Apa Yang Harus Dikerjakan Dan Kerjakan Yang Sudah Dicatat". Betul sekali kata Abah setiap yang kita kerjakan catatlah setelah dicatat baru kita kerjakan ini akan menciftakan  permasalahan dan kesulitan sehingga menunutut kita untuk mencari solusinya. Solusi yang diberikan Abah kepada kami adalah bertanya. Kenapa harus bertanya? jawabanya simpel orang bertanya pasti berfikir.

Pada kesempatan ini juga Abah memaparkan beberapa pengalaman Beliau dalam mengajar mulai dari SD, SMP bahkan sekarang telah diberikan kepercayaan untuk menjadi pengajar pada salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung.  Beliau juga sudah berpiawai menjadi narasumber dalam beberapa Bimtek khususnya bagi guru yang mengajar di sekolah inklusif di Indonesia.

Beliau diberi kepercayaan sebagai narasumber sekolah inklusif ini dikarenakan pengalamannya mengajar sekolah inklusif selama 13 tahun. Tidak mudah untuk menjadi guru pada sekolah inklusif. Disini kita dituntut kesabaran yang luar biasa karena kita menghadapi para peserta didik yang berkebutuhan khusus atau kita kenal ABK (anak berkebutuha khusus). Namun karena keikhlasan dan kesabaran Abah hingga bisa bertahan hingga 13 tahun lamanya. Hikmah yang Abah petik dengan mengajar di sekolah inklusif adalah kesabaran dan keikhlasan Abah  mendidik mereka, dimana mereka akan menuntun Abah menuju pintu syurga kelak. 

Demikian sekilah wajah tentang Abah semoga bisa mengispirsi kita dan jadikan cerminan buat kita honorer atau ASN bekerjalah dengan keikhlasan dan kesabara. Dari keikhlasan dan kesabaran kita bisa dibimbing ke pintu surga kelak.

Berikut beberapa dokumentasi tentang Abah :

Gambar 1 Kebersamaan Abah bareng orang - orang hebat


Gambar 2. Penghargaan yang telah Abah raih

Gambar 3. Keikutsertaan Abah dalam Lomba Guru Inovasi



Gambar 2. Pendekatan Abah dalam mengajar







Gambar 1. Kedekatan Abah dengan siswa

Suntai Kalimat Indah :
"Bergurulah Pada Keikhlasan
Dan Kesabaran Suatu Saat Akan
Membawa Kita Pada Pintu Syurga
Nya. Aamiin ...".




                                                                                











 

Kepuasan Nan Hakiki

Lomba Menulis PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 23

Goresan Tinta Ke - 23 Ku

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134 


Malam ini suasana begitu cerah semilir udara segar terasa sudah. Suara jangkrik menemani dikesegaran malam. Teriring suasana nan segar seakan - akan menemani ku yang siap berjuang menantang gerbang goresan tinta. Yang tak lama lagi akan berujung pada akhir pandangan. Hari demi hari berlalu begitu cepat tibalah pada hari ke - 23 tak terasa goresan tinta akan segera usai. Namun ini bukan akhir dari sebuah karya kita harus maju menuju busur panah yang lebih besar.

Pada hari ke - 23 ini saya akan membuat goresan tinta tentang kisah orang - orang hebat yang berjuang mempertahankan nasib pedalam yang belum terjamah oleh teknologi. Segala sesuatunya serba keterbatasan namun mereka tetap bersemangat dan terus berjuang demi membuat generasi bangsa yang tidak tertinggal. 

Daerah pelosok atau daerah tertinggal merupakan daerah dimana masyarakan dan pembangunannya kurang berkembang. Ada beberapa daerah di Indonesia yang masih termasuk kategori daerah tertinggal diantaranya : Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Daerah yang tersebut diatas mengalami keterbatasan dalam perkembangan dalam berbagai sektor mulai dari Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Pembangunan.

  1. Sektor Ekonomi. Daerah pedalaman atau daerah tertinggal memiliki sektor perekonomian yang rendah sedangkan masyarakat begitu banyak pengeluaran guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Meskipun untuk sektor pangan mereka tidak terlalu terpikirkan. Mereka bisa memanfaatkan lahan pekebunan, hutan dan sawah sebagai ladang pangan mereka.
  2. Sektor Pendidikan. Pada sektor pendidikan untuk daerah tertinggal sangat lah kurang mulai dari sarana prasarana yang dibutuh oleh sektor pendidikan, Sumber daya manusianya ( guru ) atau tenaga ahli yang masih kurang serta  perkembangan teknologi yang mendukung dunia pendidikan ini belum didapati oleh daerah tertinggal.
  3. Sektor Kesehatan. Sektor kesehatan kondisinya hampir sama dengan sektor pendidikan. Begitu banyak tenaga kesehatan yang dibutuhkan oleh daerah tertingal namun tak jarang orang enggan untuk ditugaskan di daerah tertinggal. Selain itu pusat kesehatan masyarakat yang masih jauh dari kata layak.
  4. Sektor Pembangunan. Kondisi pembangunan untuk daerah tertinggal sungguh miris hati. Dilihat dari sarana transportasi kendaraan yang menjadi akses keluar masuk daerahnya sangat tidak cukup. Pembanguna jalan pun belum tampak buktinya masih banyak jalan raya yang menjadi jalan utama masih kondisi terbentuk dari tanah belum menggunakan aspal. Selain itu ada beberapa daerah tertiinggal yang masih menggunakan jembatan gantung. Dimana kita bisa melihat betapa besar resikonya bagi keselamatan masyarakat.
Gambar disamping salah satu bukti fisik daerah teringgal. Kita bisa lihat kehidupannya jauh dari kata layak. Namun sebagian masyarakatnya tersenyum bahagia mereka sangat menikmati dan mensyukuri kehidupan yang mereka jalani. 

Hidup seadanya dengan memanfaat sumber daya alam yang berada disekitar lingkungan mereka. Kehidupan inilah yang telah melekat pada diri mereka. 

Inilah yang memberikan kepuasan hakiki pada mereka bisa menikmati hasil kekayaan alam. Memanfaatkan sumber daya alam yang mereka miliki dan memperbaharui sumber daya alam yang hampir punah atau rusak.

Sekarang bagaimana cara menggembangakan sektor ekonomi supaya meningkat. Pemerintah telah mencanangkan daerah tertinggal dengan memanfaatkan sektor unggulan seperti Perkebunan dan pertanian. Adapun target atau sasaran pemerintah untuk percepatan daerah tertinggal diantaranya :
  1. Kegiatan pemenuhan pelayanan dasar publik
  2. Peningakatan aksestabilitas/ konektifitas di daerah.
  3. Pengembangan Ekonomi lokal 
  4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia maupun IPTEK.
Sebuah daerah tertinggal akan maju apabila adanya kerja sama antar stake holder. Kita manfaatkan kelola sumber daya alam yang menjadi unggulan untuk daerah tertinggal. 

Itulah sekilas tentang kepuasaan nan hakiki semoga ini bisa menjadi renungan bagi kita. Kita hidup serba kecukupan masih saja mengeluh namun mereka yang hidup jauh dari keramaian justra lebih banyak bersyukur atas segara pemberiannya.

Seuntai Kalimat Indah :"Belajarlah Pada Sumber Apa Pun Untuk Menciftakan Kepuasan Nan Hakiki".





Selasa, 23 Februari 2021

Berburu Ilmu Dari Penulis Cepat

 Diklat Menulis PGRI 

Pertemuan Ke - 21

Oleh Herni Sunarya Banah


Pagi ini cuaca begitu mendung dan bahkan sempat turun hujan membuat udara disekitar semakin dingin. Seakan - akan mengantarkan saya malas untuk bergegas membuka kelas. Semakin siang dinginnya kian menusuk pori - pori kulit saya. Rasanya jari - jemari sulit saya gerakan bahkan untuk menekan tuts pada laptop. Lalu saya coba menghangatkan badan dengan meminum air bening hangat dan sedikit berlari ditempat. 

Alhamdulillah badan ini mulai terasa agak hangat dan saya kembali lagi pada aktifitas pagi menyapa perserta didik ceria melalui ilmu yang saya punya. Berawal dengan menyapa good morning dan diikuti oleh salam ceria anak Indonesia. Peserta didik pun menyapa dengan riang gembira. Akhirnya pembelajaran online berjalan dengan lancar penuh dengan keceriaan meskipun mendung dan hujan menerjang.

Seselesainya mengajar saya menyempatkan diri membuat resume diklat yang ke - 21. "Telat lagi ... telat lagi..." itu yang ada dibenak saya selalu telat dalam membuat resume diklat PGRI. Namun saya hempaskan pikiran itu agar terus berjalan dan belajar untuk menulis. Ibarat kata tidak ada kata terlambat untuk meraih harapan dan cita - cita. 

Supaya tidak terlalu banyak membuang waktu saya pun langsung membuat resume nya. Pada hari Jum'at tanggal 19 Februari 2021 kegiatan diklat menulis PGRI segera dimulai. Tepat pukul 19.01 Omjay mengawali acaranya dengan mengucapkan salam dan semangat bapak ibu guru hebat. Setelah itu Beliau menyampaikan narasumber yang akan mengisi diklat pertemuan ke - 21 berikut fosternya.

Narasumber pertemuan ke -21 diisi oleh Bu Musiin, M.Pd. Beliau berasal dari Kediri. Bu Musiin merupakan seseorang yang berhasil menerbitkan bukunya di Penerbit Mayor. Bu Musiin terkenal dengan kecepatan dalam menulis terbukti dari tema yang diusungnya malam itu yaitu "Menaklukan Tantangan Menulis Buku Nonfiksi 7 Hari".

Tidak lama kemudian setelah menyampaian narasumber yang akan mengisi diklat Omjay pun menyerahkan acara sepenuhnya kepada Bu Musiin. Langsung saja Bu Musiin memulai pemaparan materinya.

Sebelum memaparkan materinya Bu Musiin mengucapkan salam dan semangat hebat kepada bapak dan ibu peserta diktat serta tak lupa Beliau mengucapkan terima kasih kepada Omjay yang sudah memberikan kesempatan berbagi ilmu pada diklat menulis. Kemudian Bu Musiin menceritakan bahwa Beliau merupakan alumni kelas menulis Omjay gelombang ke - 8. Yang berhasil menaklukan tantangan menulis yang diberikan oleh Prof. Eko. Dengan judul buku "Literasi Digital Nusantara?" alhamdulillah bukunya sudah dipajang di toko buku Gramedia.



Yang paling menarik dalam pemaparan awal materi adalah bahwa menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Menulis tidak semudah berbicara, tidak semudah bergosip. Dan yang menjadi tantangan adalah karena sulit. Maka kita harus tahu alasan mengapa ingin menjadi penulis. Apa karena ingin mewariskan ilmu lewat buku atau ingin memiliki hasil buku karya sendiri, atau mungkin ingin mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Kalau tujuan saya pribadi dalam menulis yang paling utama adalah ingin mengembangkan kompetensi, ingin menciftakan buku karya sendiri serta ingin mendapatkan ilmu yang lebih mendalam tentang menulis dimana ilmunya nanti bisa saya bagi lagi kepada teman - teman saya. Kembali lagi pada pemaparan materi Bu Musiin dalam menulis buku nonfiksi kita harus memiliki 3 pola yaitu :
  1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari yang mudah ke yang sulit atau dari yang sederhana ke yang rumit) sebagai contoh : Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural (Buku disusun secara berdasarkan urut proses) contoh : Buku Panduan
  3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir pola ini diterapkan pada buku - buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini  antar bab setara)
Kemudian untuk proses penulisan buku itu sendiri ada 4 langkah diantaranya : pratulis, menulis draf, menyusun naskah dan menerbitkan. Pada bagian pratulis kita harus memperhatikan :
  1. Menentukan tema
  2. Menentukan ide
  3. Merencanakan jenis tulisan
  4. Mengumpulkan bahan tulisan 
  5. Bertukar pikiran 
  6. Menyusun daftar
  7. Meriset
  8. Membuat mind mapping
  9. Menyusun kerangka
Dalam menentukan tema menjadi sebuah ide yang menarik, seorang penulis bisa mendapatkan nya dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, melalui berita media massa, melalui apliksi media sosial seperti (facebook, twitter, whatsapp, atau instagram), melalui imajinasi, melalui pengamatan lingkungan, perenungan dan  melalui membaca buku.

Bagian ke - 2 menulis draf. 
Setelah menyelesaikan pramenulis kita lanjutakan pada bagian ke - 2 yaitu menulis draf. Didalam menulis draf ada 2 tahapan yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut :
  1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Tuangkanlah konsep yang kita buat dengan ide - ide yang kita miliki secara bebas.
  2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan. Jangan terlalu berpatok pada sesuatu tulisan yang sempurna tapi berpotoklah pada ide - ide yang kita miliki dan curahkan semua ide - ide tersebut.
Lanjut pada bagian ke - 3 merevisi draf
Tahapan berikutnya yaitu merevisi draf. Disini untuk merevisi suatu naskah harus memperhatikan dua langkah dibawah ini seperti :
  • Merevisi secara sistematika/ struktur tulisan dan penyajian
  • Memeriksa gambaran besar naskah dari naskah
Untuk bagian berikutnya yaitu bagian ke - 4 menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
Yang harus diperhatikan pada bagian ini ada 5 bagian penting diantaranya :
  1. Ejaan
  2. Tata Bahasa
  3. Diksi
  4. Data dan Fakta
  5. Legalitas dan norma
Ini yang paling penting dari seorang penulis apa lagi bagi seorang pemula karena masih harus memperhatikan kesalahan dalam penulisan ejaan, tata bahasa, diksi dan lain sebagainya.

Dalam proses menciftakan buku seseorang apalagi pemula akan menghadapi beberapa kendala. Termasuk saya sendiri mengalaminya dalam mebuat resume diklat saja masih ada beberapa kendala sama dengan apa yang disampaikan oleh Bu Musiin. Adapun kendalanya sebagai berikut :
  1. Kendala Waktu
  2. Kendala Kreativitas
  3. Kendala teknis
  4. Kendala tujuan 
  5. Kendala Psikologis
Kendala yang paling berat ada pada no. 5 karena ini berkaitan denga deadline dan ini merupakan trigger dalam menyelesaikan tulisan.

Nah sekarang bagaimana cara mengatasinya. Ada beberapa trik yang disampaikan oleh Bu Musiin diantaranya sebagai berikut :
  1. Banyak membaca.
  2. Mencari inspirasi dilingkungan sekitar, orang sekitar, dan terkait para narasumber.
  3. Disiplin menulis setiap hari.
  4. Pergi ke pasar dan memasak.
Itulah trik yang bisa kita terapkan dalam menghadapi kendala didalam menulis. Pemaparan materi pun selesai, tiba - tiba kedatangan tamu yaitu Bu Kanjeng. Beliau adalah moderator pertemuan diklat ini. Tanpa mengulur waktu Bu Kanjeng langsung mengajak kami untuk memberikan pertanyaan yang akan disampaikan kepada Bu Musiin. Acarapun dilanjutkan dengan sesi tanya jawa.

Dalam sesi tanya jawab saya hanya menyimak. Ternyata berburu ilmu bersama Bu Musiin ini sungguh luar biasa dan hebat. Bahkan Beliau bisa menciftakan buku dalam waktu 7 hari semoga saya bisa seperti Beliau.

Seutai kalimat Indah :Jangan Malas Untuk Berburu Ilmu, Kejar Dan Gapai Hingga Ajal Menjemputmu"


















To Explore Garut Geulis

Lomba Menulias PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 23

Goresan Tinta Ke - 23 Ku

Oleh Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Instansi : SMP Negeri 2 Wangon

NPA : 12100200134
 

Malam ini suasana diluar rumah begitu gelap langit terlihat mendung dan tak terlihat kerlip bitang sedikit pun. Lalu saya masuk ke rumah, udara didalam rumah pun terasa panas. Pikirku mungkin akan turun hujan dan tak lama kemudian datang lah angin berhembus dengan kencang. Disusul dengan hujan lebat semakin kesini angin kian semakin kencang dan tiba - tiba terlihat ada sebuah corong yang mendekati. Semakin gelap suasana semakin mendekat corong nya dan akhirnya terjadilah puting beliung.

Dalam beberapa detik puting beliung telah memporak - porandakan wilayah kecamatan saya, namu alhamdulillah tidak ada rusak parah. Untuk menghilangkan suasana yang mencekam, mengerikan dan mengkhawatirkan saya membuat goresan tinta yang ke - 23. Kali ini saya akan mengulas tentang kota asal saya yaitu Garut dengan bertemakan "To Explore Garut Geulis". Biar tidak penasaran yuk! kita lihat alur jelajahnya.

Kalau melihat gambar disebelah mungkin sebagian besar orang sudah ada yang mengenal kota ini. Kota ini terkenal dengan makanan khas nya yang rasanya manis dan enak. Yaitu kota Garut yang terkenal denga kota dodolnya.

Kota Garut merupakan kota yang memiliki luas sekitar 3.074,07 km². Dimana kabupaten Garut terdiri dari 42 Kecamatan dan 21 kelurahan dan 421 desa. Adapun jumlah penduduknya sekitar 2.210.017 jiwa.

Pusat Kabupaten terletak di Jalan Pembangunan agak jauh dari pusat keramaian masyarakatnya. Sedangkan Alun - alun kota Garut berada di Jalan Ahmad Yani Paminggir. Ketika covid belum melanda Indoensia.  Alun - alun sering kali di kunjungi oleh masyarakat setempat. 

Alun - alun biasanya dibuka pada pukul 08.00. Di Alun - alun menyajikan banyak permainan untuk anak - anak mulai dari motor mini, mini formula bahkan deldom (delman domba) sedang para orang tua bisa memantaunya disampingnya. Selain permainan anak - anak ada juga beberapa makanan kecil yang bisa dibeli dan dikonsumsi anak - anak.

Selain Alun - alun ada beberapa tempat wisata yang terkenal diantaranya :
  1. Pemandian air panas. Merupakan wahana tempat berenang dimana sumber air berasal dari aliran air panas dari gunung Guntur. Mandi atau berenang pada air panas alami ini akan memberikan banyak manfaat pada kesehatan kita.
  2. Pemandian air panas di kawasan industri PT Drajat atau dikenal dengan PAS Drajat
  3. Pemandian air panas talaga bodas
  4. Kawah Kamojang
  5. Situ Bagendit yang terkenal dengan legenda Nyi Endit
  6. Situs peninggalan Prabu Siliwangi yaitu Candi Cangkuang
  7. Kemegahan Kawah Papandayan dan masih banyak yang lainnya
Setelah berkunjung ke beberapa tempat wisata jangan sampai ketinggalan dengan berbelanja oleh - oleh yang terkenal yaitu makanan dan kerajinan kulit. Oleh - oleh makanan yang terkenal di kota Garut yaitu dodol begitu banyak varian yang ditawarkan di prabrik dodol ini sampai kemarin menciftakan kreasi baru dari dodol yaitu cokodot. Cokodot merupan makanan dari dodol namun didalamnya ada coklat. 

Oleh - oleh yang ke - 2 yaitu jangan sampai ketinggalan kunjungi pusat kerajinan kulit yaitu Sukaregang yang kebetulan merupakan tempat tinggal saya. Sukaregang merupakan tempat pusat kerajinan kulit mulai dari sandal, sepatu, tas, jaket bahkan termasuk kerupuk rambak atau kerupuk kulit. Ketika kita memasuki kawasan ini sudah disambut oleh beberapa haparan kios tempat para pengrajin menjajakan kerajinan tangannya. Di pusat kerajinan kulit harga barang yang ditawarkan cukup terjangkau.

Harga mulai dari dua puluh ribu sampai dengan harga diatas satu juta. Untuk kwalitas bisa dipertanggung jawabkan. Semua kerajian tangan dari kulit di produksi pada home industri. Disamping kerajinan kulit kota Garut juga masih memiliki sesuatu yang menarik. Diantaranya kota Garut memiliki batik ciri khas namanya batik Garutan. Ada beberapa motif batik Garutan dibawah ini :

Gambar 1 Batik Garutan motif Domba

Gambar 2 Batik Garutan motif parang







Tinggal satu lagi yang saya ulas yaitu makanan yang tak kala tekenal di Kabupaten Garut. Makanan ini namanya adalah coklat. Kota Garut terkenal juga dengan coklatnya ini merupakan bahan dasar dari coklat silver queen. Selain menikmati makanannya kita juga bisa mengunjungi beberapa industri  tempat memproduksi dodol, coklat dan kerajinan kulit. Nah menarikkan menjelajahi Kota Garut selain terkenal dengan dodolnya juga terkenal dengan geulisnya. Maksud Garut geulis itu disini serba tertata rapih dan bersih. Itulah sekilas menjelajahi Kota Garut sangat menarik, sejuk dan menyenangkan kalau ada waktu jangan lupa untuk singgang.

Seuntai KCalimat Indah :"Jelajahi Negeri Orang Untuk Bahan Pertimbangan Dan Ciftakan Hati Kita Nan Riang"




Puisiku 40