Minggu, 31 Juli 2022

Puisiku 25

   KMAB 25

 

Goresan Penuh Makna

 

Anak-anak kecil berlari dengan riang

Bercanda tawa penuh rasa senang

Wajah-wajah polos dihiasi senyuman

Bercermin diri bagaikan seniman


Anak kecil siap mengespresikan diri

Mencipta karya kreasi sendiri

Tuk mencurahkan ide leluasa

Tanpa terlihat adanya rekayasa

 

Engkau mulai membuat goresan

Mencorat-coret sesuka perasaan

Meluapkan warna warni isi hati

Penuh semangat tanpa henti

 

Kau torehkan tulisan tanpa arah dan tujuan

Seakan engkau jadikan andalan

Kini goresanmu memberi makna

Dalam kehidupan kian penuh warna

Sabtu, 30 Juli 2022

Puisiku 24

   KMAB  24

 

Kutitipkan Rindu

 

Wahai ayah ....

Apa kabarnya engkau nun jauh di sana

Di negeri entah brantah yang penuh fatamorgana

Jauh dari hiruk pikuk kehidupan dunia

Engkau hanya bisa bersimpuh dan berdo'a

 

Mengharapkan keridhoan sang pencipta

Tuk membukakan ruang hampa tanpa pelita

Membersihkan seluruh dosa dalam jiwa

Meraih cahaya berkat iman dan taqwa

 

Wahai ayah ....

Lama nian kita tak pernah berjumpa

Rasa rindu ini kian menerpa

canda, tawamu semakin menggoda

Manambah kerinduan hati ini semakin melanda

 

Wahai ayah ....

Datanglah dan sembuhkan duka nestapa

Meski hanya lewat mimpi engkau menyapa

Kini ku hanya menitipkan rinduku pada Ilahi

Tuk mengobati rindu ini semakin terbasuhi

Jumat, 29 Juli 2022

Puisiku 23

  KMAB 23

 

Pecahan Kaca

 

Aku Lahir penuh kepolosan

Tak tahu apa yang ada dalam kehidupan

Hanya dekapan seorang ibu kian dirasa

Juga belayan kasih sayang ayah terasa

 

Waktupun berputar dengan cepat

Bawakan diriku tumbuh dengan pesat

Bagaikan pesawat secepat kilat

Seakan ingin melaju terus hingga melesat

 

Kini perputaran waktu mulai terhalang

Oleh liku-liku hidup kian menghadang

Gadis kecil mungil semakin merasakan kepahitan

Perjalanan hidupnya mulai diambang kehancuran

 

Entah siapa yang salah

Hingga membuat kaca kehidupan terpecah belah

Si gadis kecil hanya bisa termenung

Pecahan kaca membawanya jadi dirundung

 

Kamis, 28 Juli 2022

Puisiku 22

   KMAB 22

 

Pujangga Buntu

 

Waktu berputar begitu cepat

Tak satupun ide dalam benak mendarat

Kupandangi sekelilingi ruangan dalam rumah

Tuk mencari tema puisi yang terarah

 

Sekian kalinya ruang dalam benakku hampa

Huruf, kata, dan kalimat tidak pernah menyapa

Syaraf motorik ini memaksakan jari menari

Diatas kertas penuh naluri

 

Menorehkan kalimat penuh makna

Meski batin menganggap belum sempurna

Inikah yang disebut pujangga buntu?

Ataukah sekedar pujangga nan tidak menentu

 

Ku hanya bisa pasrah

Ikuti kemana pena ini melangkah

Membawa pujangga mencipta karsa

Buah hasil tulisan nan tergesa-gesa

 

Rabu, 27 Juli 2022

Puisiku 21

   KMAB 21

 

Bayangan Semu

 

Setahun sudah indahnya cahaya terasa samar

Kesunyian hati dan keheningan malam menyebar

Kehadiranmu bawakan segudang kegembiraan

Kian menyempurnakan satu keutuhan

 

Semboyanmu untuk selalu bersahaja

Masih terkenang dalam benak kala senja

Uluran tanganmu bawakan cahaya setiap insan

Guna menciptakan banyak perubahan

 

Namun kini semua telah hilang

Ditelan bersama waktu nan usang

Hadirnya dirimu ibarat bayangan semu

Tanpa jiwa nyata kala ingin bertemu

 

Engkau telah kembali pada sang Pencipta

Bersama penyakit yang engkau derita

Semoga Alloh SWT berikan cahaya terang

Di alam kubur nan lapang

Selasa, 26 Juli 2022

Puisiku 20

   KMAB 20

 

Putri Kecilku

 

Putri Kecilku ....

Engkau terlahir ke bumi ini kala purnama

Pancarkan cahaya merona bak panorama

Sinari seluruh permukaan bumi

Ciptakan cakrawala nan indah untuk dikagumi

Putriku ....

Masa kecilmu kau hiasi dengan senyuman

Seakan memberikan kebahagiaan sepanjang zaman

Bersenda gurau seakan tanpa beban

Bak berlian memancarkan cahaya berkilauwan

 

Duhai Putriku ....

Usiamu kini mulai beranjak dewasa

Langkahmu kian mudah untuk membangun rasa

Bergelut dengan perjalanan hidup nyata

Hadapi segala tantangan di depan mata

 

Putriku ....

Engkau bentuk dirimu tuk menjadi kuat

Bukan untuk menjadi orang hebat

Namun kucoba bentuk diri kian mandiri

Tuk menghadapi hidup nan masih misteri

 

Senin, 25 Juli 2022

Puisiku 19

  KMAB 19

 

Kupu-kupu

 

Engkau berawal dari mahluk yang menjijikan

Melata dengan santai disekitar dahan

Keseharianmu memakan daun nan hijau

Terkadang membuat semua orang terpukau

 

Namun dibalik wujud nan jijik

Tersimpan sifat aslimu kian cantik

Warna warni indah terlukis di sayap

Seakan keaslianmu mulai terungkap

 

Kibasan sayapmu nan indah

Seakan siap menunjukan langkah

Bertualang di atas negeri awan

Terbang bebas lepas kian menawan

 

Kau berikan keindahan warna pada dunia nyata

Sebarkan senyuman dan nyanyian tuk alam semesta

Kau ciptakan kedamaian seluruh mahluk

Hidup berdampingan kian hiruk pikuk

 

Minggu, 24 Juli 2022

Puisiku 18

   KMAB 18

 

Permadani Jiwa

 

Bertahun lamanya ku melangkahkan kaki

Tuk mencari tujuan hidup nan hakiki

Jalani arung bahtera kehidupan

Kian pasti di masa depan

 

Sesaat nampaklah seberkas sinar

Menyinari ruang hati nan memancar

Sesosok bayangan muncul dalam angan-angan

Siapakah Engkau duhai gerangan?

 

Seketika seorang pemuda hadir dihadapan

Nan sigap mencurahkan perasaan

Tuk meminang sang pujaan hati

Yang selama ini dia nanti

 

Kini langkahku mulai terhenti

Seiring datangnya pujaan hati

Bak permadani jiwa dalam dada

Penyejuk gelora asmara kian menggoda

 

Sabtu, 23 Juli 2022

Puisiku 17

   KMAB 17

 

Pejuang Rupiah

Suasana di pagi hari terasa mendung

Mengiringi bocah kecil nan bersenandung

Jajakan dagangan demi sepeser rupiah

Nan didapat dengan penuh berkah

Selangkah demi selangkah kau susuri tepian kota

Tanpa kau rasakan apa yang diderita

Rasa lapar, haus bukanlah penghalang

Letih dalam diri dapat kau hadang

 

Bocah kecil engkau bak pejuang rupiah

Tak henti-hentinya engkau melangkah

Tuk bertempur melawan kerasnya dunia

Hanya untuk penuhi kebutuhan kian tersedia

 

Wahai bocah kecil ....

Semestinya kau masih bergelut dengan pendidikan

Bercanda tawa riang bersama teman

Namun apa daya nasib belum berpihak padamu

Tetaplah tersenyum bocah kecilku hingga takdir memihakmu

  

Jumat, 22 Juli 2022

Puisiku 16

   KMAB

 

Dermaga Tempat Berlabuh

 

Ku menapakan kaki ini ke seluruh penjuru kota

Mencari jati diri untuk menata

Menelusuri setiap arah dan tujuan

Untuk membuktikan  semua harapan

 

Beraneka ragam kehidupan telah ku alami

Berbagai macam rintangan telah ku selami

Namun hati ini masih terasa hampa

Gelisahku semakin datang menerpa

 

Siapakan yang dapat mengisi rasa hampaku?

Tak satupun jawaban menyapaku

Ku hanya bisa berdiam diri terdiam diri menyendiri

Tak seorangpun pujuaan datang menhampiri

 

Di keheningan malam ku panjatkan do'a mengharap Ridho Illahi

Datangkan pujaan hati nan dianugrahi

Kasih sayang tempat bersimpuh

Di lautan lepas rumah untuk berlabuh

 

Kamis, 21 Juli 2022

Puisiku 15

   KMAB 15

 

Teruntuk Sahabatku

 

Duhai sahabat ....

Engkau hadir dalam hidupku bukan kebetulan

Jodohlah yang mempertemukan kita berteman

Mengenali satu sama lain dalam kehidupan

Meski kita tidak selalu berhadapan

 

Sahabatku ....

Engkau hiasi hari-hari bersama penuh senyuman

Suka duka kita jadikan kebaikan

Sedihmu bagaikan kerikil menancap di kaki

Bahagiamu bawakan kesenangan nan hakiki

 

Duhai Sahabat ....

Sepi rasa hati bila engkau jauh

Senyum ceriamu kian jadi penyembuh

Keluh kesah bawakan banyak kisah

Liku-liku perjalanan nan amanah

 

Sahabat ....

Semoga engkau selalu hidup bahagia setiap saat

sehat jiwa dan raga sepangjang hayat

Guna menjalin persahabatan kian erat

Meraih pahala nan semakin berlipat

 

Rabu, 20 Juli 2022

Puisiku 14

   KMAB 14

 

Pendidikan

 

Engkau lahirkan anak negeri mandiri

Membangun mental dalam jati diri

Mempersiapkan generasi nan kreatif

Tuk menghadapi tantangan kian agresif

 

Engkau wadah tempat generasi berkarya

Menjunjung adat, martabat dan budaya

Mengukir kreasi meraih prestasi

Ciptakan generasi nan siap beraksi

 

Engkau hadapkan generasi tuk bertandang

Menapakan dunia digital dengan lantang

Tanpa menanggalkan karakter bangsa

Nan melekat dalam jiwa, karsa dan rasa

 

Engkau bawakan anak negeri untuk maju

Berpacu melawan perkembangan zaman kian melaju

Tuk menciptakan tonggak bangsa nan kokok

Raih keutuhan negara agar tidak roboh

Selasa, 19 Juli 2022

Puisiku 13

   KMAB 13

 

Indahnya Negeri

 

Wahai Negeriku

Sudikah engkau mendengarkan ceritaku?

Akan indahnya panorama alam sekitar

Tergetar hari ini saat memandang gunung berjajar

Sungai mengalir diantara semak belukar

 

Damai rasanya menghirup udara bebas lepas

Diantara hamparan pemandangan nan luas

Terpancar warna hijau bak permadani

Hiasi alam semesta nan warna warni

 

Indahnya negeri kian meluluhkan hati

Enggan rasa hati untuk mengganti

Memalingkan pandangan pada dunia lain

Meski hanya sekedar untuk bermain

 

Duhai Negeriku

Tetaplah engkau jaya di udara

Hiasi persemaianmu kian menggelora

Demi generasi muda nan dinanti

Mempertahankan indahnya negeri sejati

 

Senin, 18 Juli 2022

Puisiku 12

   KMAB 12

 

Jejak Petani

 

Sejuknya pagi diiringi suara burung bersenandung

Menghantarkan para petani siap berladang

Menyusuri sawah dengan cangkul dipundak

Tampak wajah sigap untuk membajak

 

Setapak demi setapak kau mulai mencangkul

Tak terasa keringatmu telah terkumpul

Membasahi bajumu nan kian lusuh

Tanpa engkau sadari untuk membasuh

 

Panas terik matahari tak kau hiraukan

Hujan rintik tidak pernah engkau rasakan

Engkau nikmati hembusan angin semilir

Semangat kerja pun kian mengalir

 

Lelahmu terbayar oleh suburnya tanaman

Letihmu tergantikan hasil panen bertebaran

Senyum simpul terkuah diwajah

Bagaikan langit dalam keadaan cerah

Minggu, 17 Juli 2022

Puisiku 11



 Garutku Menangis

 

Jejeran gunung tinggi menjulang

Kelilingi kota lembah bak ilalang

Teriring deras air sungai mengalir

Indahnya Garutku kian terukir

 

Sewindu terasa ku tinggalkan engkau

Rasa rindu akan Garutku ciptakan galau

Entah sampai kapan rasa ini ada

Hingga goncangkan gelora jiwa didada


Sesak didadaku belum reda

seketika banjir bandang melanda

Kota lembah tanah kelahiranku hancur

Terhempas arus deras hingga melebur

 

Kini Garutku menangis sedih

Kehilangan kota lembah nan bersih

Menyusuri tepian kota kian terasa pedih

Entah kapan Garutku akan pulih

Sabtu, 16 Juli 2022

Puisiku 10

   KMAB 10

 

Buah Hasil Pekerja

 

Derasnya air hujan basahi tanah

Hantarkan para pekerja mencari nafkah

Basah kuyup tak jadi halangan

Badan dingin bukanlah rintangan

 

Engkau terjang dengan penuh semangat

Menapaki tepian kota secepat kilat

Demi sejumlah rupiah kau berkorban

Tuk penuhi sandang, pangan dan papan

 

Kau pertaruhkan hidup untuk keluarga

bahagiakan anak-anak bak pujangga

Menimang, memanjakan penuh bahagia

Terpancar dari wajah penuh ceria

 

Letihmu terbayar oleh riangnya anakmu

Lelahmu bawakan bahagia tanpa semu

Kini upayamu membawakan hasil

Buah prestasi anakmu kian terampil

Jumat, 15 Juli 2022

Puisiku 9

   KMAB 9

 

Mutiaraku

 

Hadirmu membawa warna dalam kehidupan

Memberikan kesejukan disetiap kegelisahan

Pancaran cahaya bawakan keberkahan

Kemilau putih melambangkan keindahan

 

Mutiaraku kurangkul engkau dengan kasih sayang

Ku pupuk penuh kelembutan tanpa rasa bimbang

Canda tawamu mengiringi kegembiraan

Menghiasi hangatnya kebersamaan

 

Namun apa daya diri bila engkau dewasa

Kau mulai berada pada titik mangsa

Sibuk bersama setumpukan pekerjaan

Bergelut dengan waktu nan jadi semboyan

 

Mungkinkah kita akan merasakan sepi?

Ataukah termenung menanti datangnya mimpi?

Hanya Engkaulah Ya rabb yang bisa membawa

Mutiaraku kembali bersama dengan penuh jiwa

 

Kamis, 14 Juli 2022

Puisiku 8

   KMAB 8

Nyanyian Pagi

 

Suasana cerah di pagi hari

Terpancar dari terbitnya matahari

Menyambut datangnya anak bangsa

Nan siap menciptakan karsa

 

Ekspresi ceria nampak pada wajah

Anak-anak negeri dengan lugu bertingkah

Berlari kesana-kemari tanpa beban

Lukiskan senyum simpul kian menawan

 

Menyongsong datangnya masa depan gemilang

Mengukir karya tanpa bimbang

Membangkitkan semangat juang

Meraih prestasi kian menjulang

 

Maju terus wahai anak negeri

Hadapi tantangan di depan dengan mandiri

Berlarilah engakau tanpa batas

Bersama nyanyian pagi kau bernapas

Rabu, 13 Juli 2022

Puisiku 7

   KMAB 7

 

Serdadu Kecil

 

Tersirat wajah tampan, bersih dan rapih

Sosok serdadu kecil siap berlatih

Bertandang tuk hadapi tantangan

Untuk meraih segala kebaikan

 

Asrama nan jadikan medan perang

Al-Qur'an, hadist kau jadikan pedang

Menyayat kalbu para serdadu kecil

Menikam tajam jiwa agar terpanggil

 

Mengepakan saya untuk terbang

Menggapai ilmu kian menjulang

Meraih mimpi agar berprestasi

Membentuk para serdadu berinvestasi

 

Sebarkan kebaikan taburkan daqwah

Menciptakan insan nan istiqomah

Guna hidup kian penuh berkah

Serdadu kecil pun siap melangkah

 

 

Senin, 11 Juli 2022

Puisiku 5

  KMAB 5

Ibu Wanita Perkasaku

 

Wahai Ibu ....

Kugoreskan tinta ini untuk ibu

Tuk penuhi rasa rindu dalam kalbu

Sekian lama kita tidak bertemu

Hasrat hati ingin selalu bersamamu

 

Ibu ....

Tersontak seketika teringat kala itu

Engkau menimangku tanpa kenal waktu

Hanya senyum simpul terpancar diwajah

Memandangi si kecil mungil nan cerah

 

Ibu ....

Engkau bimbing kami tanpa kenal lelah

Sekalipun engkau merasa gelisah

Harapkan anak-anakmu untuk maju

Meraih cita-cita yang dituju

 

Wahai ibu ....

Engkau lambang wanita perkasaku

Tanpa rasa letih kau berjibaku

Tuk penuhi kebutuhan anak-anakmu

Kini Engkau bak lukisan tanpa rasa jemu

Minggu, 10 Juli 2022

Puisiku 4

   KMAB 4

Indahnya Kebersamaan

 

Suara bedug bertalu kencang

Disambut gema takbir berkumandang

Seraya rakyat menyambut riang

Datangnya hari besar dengan senang

 

Idul Adha telah tiba

Banyak orang mulai berlomba

Memberikan sedekah untuk berqurban

Bawakan buah tangan setiap insan

 

Berkerumun orang saling membantu

Memikul pekerjaan satu persatu

Kaya dan miskin bersatu padu

Sebagai bukti cerminan individu

 

Salah satu karakter anak bangsa

Bak jadikan bangkitnya prakarsa

Indahnya kebersamaan dalam masyarakat

Agar hidup rukun kian melekat

Sabtu, 09 Juli 2022

Puisiku 3

  KMAB 3

Cukup Titik

 

Berputar-putar imajinasi dalam benak

Membuat dada ini terasa sesak

Pandangan mengarah ke setiap penjuru

Hasrat mencari ide nan baru

 

Berpikir mencoba untuk mengukir

Dambakan kata dan kalimat mengalir

Namun sontak ide dalam benak tumpul

Tak satu pun kata dan kalimat muncul

 

Entah apa yang harus ku perbuat

Tuk mendapak ide kian cepat

Hanya bisa termenung dalam penat

Tak satu pun ide ku dapat

 

Cukup titik yang bisa ku tulis

Dalam selembar kertas di atas baris

Termenung tanpa ada ujung

Akhir dari sebuah rasa bingung

Jumat, 08 Juli 2022

Puisiku 2

 

Jemariku Menoreh Karya


Cerahnya pagi membelenggu jiwa

Dihiasi Fajar kian istimewa

Seakan mengajaku tuk bergerak

Curahkan ide dalam benak nan bergejolak

 

Menarik jemari ini mulai menari

Di atas tuts keyboard kesana-kemari

Seakan siap menuangkan kata

 Menoreh lukisan hati para wanita

 

Bak bidadari nan siap berjuang

Hadapi tantangan yang menghalang

Tuk menggapai tujuan gemilang

Di dunia nyata tanpa bimbang

 

Untuk memenuhi keinginan hati

Menjadi pengukir karya sejati

Meski tidak memiliki talenta

Namun jiwa pantang untuk meminta

 

Bukti karya hampir terukir

Selangkah demi selangkah mulai mengalir

Ciptakan karya menjadi nyata

Buah hasil dari cita-cita

Kamis, 07 Juli 2022

Puisiku 1

 

Senja Tanpa Batas


Gadis kecil mungil lahir ke bumi

Merengek, meronta nan alami

Hiasi suasana fajar di bulan Juli

Rindukan kasih bunda kian peduli

 

Peluk hangat bunda bawakan bahagia

Iringi tumbuh kembangnya usia

Kini gadis kecil beranjak dewasa

Mulai jajaki hidup nyata tanpa rekayasa

 

Rotasi waktu kian berjalan

Dampingi gadis kecil menyuri tujuan

Menapaki setiap impian dan harapan

Hingga senja tanpa batas jadi tumpuan

 

Meski diangka 47 usiaku kini

Tidak menyusutkan semangat ini

Untuk berkarya maju terus

Ikuti seribu macam arus

Senin, 04 Juli 2022

Belajar Bertelelet


 GUNDAH TAK BERUJUNG

Oleh : Herni Sunarya Banah


Alamku terasa mulai semakin menua

Goncangan terjadi antar lempengan benua

Tangan-tangan serakah manusia akar dari semua.


Bumi semakin memanas kian ganas

Terasa sulit hariku tuk bernapas

Susuri tepian jalan nan panas

Hirup pikuk bak melintas.


Lorong waktu berputar secepat kilat

Merubah seisi alam semesta begitu melesat

Membawa perkembangan teknologi semakin pesat

Menciptakan generasi muda berontak bergejolak sesaat

Membangkitkan paradigma kemelut kehidupan yang padat.


Langkah perjalanan anak bangsa perlahan mulai tersungkur

Peradaban zaman merambak bagaikan kapal meluncur

Arahkan pendidikan karakter bertambah luntur

 Gundahkan jiwa raga seluruh para leluhur

Goncangkan amarah bercampur baur

Pertiwi pun berada diambang hancur.


Entah sampai kapan gundahku akan berlangsung

Adakah pelipur lara obati susah terselubung?

Sembuhkan duka negeri tidak berujung

Raih perubahan dunia melambung

Wujudkan pertiwi bersenandung.


Meroket di dunia bersama budi perkerti tinggi

Melekat dalam diri pribadi jadikan ideologi

Bangun nusa bangsa agar tiada merugi

Capai cita-cita supaya bersinergi.


Tuhan yang maha kuasa

Kerahkan jiwa-jiwa penuh asa

Gapai pribadi bangsa kian perkasa.



Wangon, 4 Juli 2022

















Puisiku 40