Jumat, 29 Januari 2021

Ku Gapai Goresan Tinta Sampai Kota Roma

Malam ini hari jum'at tanggal 29 Januari 2021 pukul 10.00. Rencana malam ini membuat resume tentang diklat pertemuan ke 12 mentok sudah. Tidak ada ide muncul dibenak saya untuk tema yang akan digoreskan . Akhirnya saya putuskan untuk tidur sejenak. 

Sampailah pada pukul 12.00 saya baru terperanjat dari tidur. Dan alhamdulillah langsung bisa mendapatkan ide tentang tema yang akan saya goreskan pada malam ini. Tema gorean tinta saya malam ini adalan "Ku Gapai Goresan Tinta Sampai Kota Roma" Mau tahu alasan saya mengambil tema ini dan penasaran bukan? Nah! sekarang kita lihat alasannya berikut ini.

Berawal dari kegiatan diklat menulis malam ini pada pertemuan ke - 12 Kak Brian membagikan undangan diklat menulis gelombang 17 didalamnya berisikan tentang moderator dan narasumber. Moderator yang akan memandu pertemuan ke - 12 adalah Teteh kita yang tegas dan piawai didunia MC Teh Aam serta narasumber yang suka berbagi ilmu juga luar biasa hebat Beliau adalah Pak Yulius Roma Patandean, S.Pd.  Berikut ini undangan tentang diklat pertemuan 12 :


Pada pukul 19.00 acarapun mulai dibuka oleh Omjay dengan membaca salam dan tak ketinggalan dengan motivasinya yang selalu menyemangati saya dan teman - teman. Selanjutnya Omjay meminta saya dan teman - teman untuk membaca program belajar menulis dan sekaligus menyampaikan sekilas tentang profil Pak Roma. Setelah itu Omjay menyerahkan acara pada Teh Aam.

Teh Aam langsung saja tancap gas membaca salam dan tak lupa menyemangati kami diawal acara. Kemudian Teh Aam meminta saya dan teman - teman untuk mengabsen terlebih dahulu. Setelah itu Teh Aam memperjelas lagi tentang profilnya Pak Roma.

Pak Yulius Roma Pateandean, S.Pd. adalah seseorang yang lahir di Tana Toraja pada tanggal 6 Juli 1984. Beliau juga merupakan alumni kelas belajar menulis gelombang ke - 8 dimana karyanya sudah sampai menembus penerbit mayor. Pengalaman belajar Pak Roman mulai dari SMAN 3 Tana Toraja, SMAN 5 Tana Toraja, menjadi tenaga pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi UKI Toraja dan bahkan pernah menjadi Tutor Universitas Terbuka serta fasilitator belajar yayasan Trampil Indonesia. Waah! ternyata sungguh luar biasa pengalaman - pengalaman dunia pendidikan yang telah Pak Roma alami.

Setelah mengulas profil Pak Roma, Teh Aam langsung menyerahkan acara sepenuhnya pada Pak Roma.
Pak Roma mengawali acara inti dengan menyapa kami melalui salam hangatnya dilanjut menyampaikan tema yang diusung malam itu yaitu "Menulis dan Berbagi". Ini merupakan tulisan pengalaman Pak Roma dalam menunjang produktifitas dalam menulis. Berikut ini adalah 3 hasil karyanya yang sudah diterbitkan pada penerbit Andi :

Buku Digital Transformation dan Fliff Classroom merupakan buku kolaborasi Pak Roma bersama Prof. Richardus Eko Indrajit rencananya akan diterbitkan di penerbit Andi.Sedangkan Guru Menulis Guru Berkarya merupakan kumpulan dari resume pelatihan belajar menulis gelombang ke - 8.

Sementara buku Tetesan Di Ujung Pena merupakan kumpulan puisi  kedua buku ini merupakan terbitan penerbit Andi. Itulah karya - karya Pak Roma yang sungguh luar biasa dan ini sangat memberi    motivasi pada saya untuk tetap selalu bersemangat dalam belajar menulis.Itulah karya - karya Pak Roma yang sungguh luar biasa hebat. 

Menurut Pak Roma "Setiap orang dikaruniai ide dan pengalaman yang bisa dituangkan dalam tulisan tinggal bagaimana kita mengolah tulisan yang tersetruktur menjadi sebuah buku". Ada trik - trik khusus supaya kita aktif dalam membuat tulisan diantarannya : 
  • Membuat resume dari materi - materi yang dipaparkan narasumber. Ini merupakan menu wajib dan alarm bagi kita untuk konsisten dalam menulis. Kenapa demikian? ini dikarenakan resume merupakan hal paling mudah untuk dibahasakan ketika kita mulai belajar menulis. Semua materi dari para narasumber hanya tinggal diolah sesuai dengan kreativitas kita. kita olah kumpulan resume ini dengan kata - kata yang renyah hingga mudah untuk dicerna oleh para pembaca.
  • Menulis tanpa beban. Awalihan keinginan menulis dengan mind set menulis tanpa beban biarkan mengalir bagaikan air. Dan pada saatnya akan berhenti ditempat yang datar untuk menjadi suatu kumpulan yang besar yaitu sebuah karya tulis berupa buku.
  • Standar menulis minimal 20 resume ini merupakan kewajiban para partisipan. Masing - masing resume bisa mencapai 5 halaman dan bahkan bisa menghasilkan 100 halaman naskah buku. Ini sudah sesuai dengan aturan UNESCO yaitu sudah melebihi 40 halaman.
Jari mari kita ramaikan pembelajaran menulis ini dengan membuat resume sampai selesai, segeralah raih mahkota menulis yakni hasil karya ber - ISBN yang akan diabadikan oleh negara di Perpustakaan Nasional Republik Indoenasia.

Nah! sekarang kita cari tahu kenapa Pak Roma suka menulis untuk berbagi? Ini dia alasannya Pak Roma suka menulis untuk berbagi adalah untuk memotivasi diri sendiri untuk terus menulis. Walaupun menurutnya motivasi untuk menulis bagi guru - guru disuatu daerah berbeda - beda. Melalui motivasi ini sampai - sampai celah apapun yang berhubungan dengan tulis - menulis akan Beliau jalani. Contohnya Beliau sudah ikut serta dalam mengisi artikel di Guru Berbagi Kemendikbud. Bagaimana sudah jelaskan alasannya?.

Sekarang kembali lagi pada goresan pena saya yang akhirnya saya bisa berlabu juga ke kota Roma untuk meraih goresan tinta yang masih harus saya urai. Bersama Pak Roma lah saya dan teman - teman bisa belajar menulis dengan berbagi. Belajar untuk mengutai resume menjadi lembaran - lembaran naskah untuk dijadikan buku  sesuai anjuran UNESCO. Terima kasih atas ilmu dan trik - triknya Pak Roma. Dan akhirnya ....
"Ku Gapai Juga Goresan Tintaku Sampai Kota Roma".










Rabu, 27 Januari 2021

Pusing Menerbitkan Buku? Ayo Kejar Solusinya!.

 Assalamuallaikum Wr. Wb. 

        Jumpa lagi bersama saya seseorang yang bercita - cita ingin  menciftakan buku hasil karya sendiri. Malam ini suasana cerah, tenang, segar dan begitu banyak bintang diangkasa seolah - olah situasinya bersahabat dengan kondisi saya saat ini.

        Malam ini rabu tanggal 26 Januari 2021 saya akan membuat goresan tentang kegiatan yang baru saja dilaksanakan. Yaitu seperti biasa apa lagi kalau bukan mengikuti kegiatan diklat meulis gelombang 17 pertemuan ke - 11. Acaranya dimulai pada pukul 19.00 dengan dipandu oleh moderator yang terkenal dengan salam hangat literanya Beliau adalah Mr. Bams. Sedangkan untuk narasumber hari ini tak kalah hebatnya juga "Siapakah dia?". Ooooh! ternyata narasumbernya adalah Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. atau kita kenal dengan panggilan Kak Brian. Tema yang akan dipaparkan pada malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie". 

        Lagi - lagi temanya menarik semakin hangat pertemuannya maka semakin banyak materi - materi yang menarik yang bisa kita pelajari. Pada awal pemaparan materi Kak Brian sempat menyampaikan pengalamannya dalam menerbitkan buku. Dahulu semasa kuliahnya sudah membuat beberapa tulisan namun ada beberapa hal yang Kak Brian pikirkan saat itu diantaranya mungkin itu suatu khayalan yang tinggi dan tidak akan tercapai, mungkin juga naskah ditolak dan juga menerbitkan nya membutuhkan waktu yang lama.

        Namun untuk saat ini kenapa kita harus berpusing - pusing menerbitkan buku?. Sesuai dengan tema dalam goresan tinta saya malam ini yaitu "Pusing Menerbitkan Buku? Ayo Kejar Solusinya!". Kebetulan sekali Kak Brian malam ini memaparkan tetang beberapa solusi dalam menerbitkan buku. Ada 2 penerbit yang Kak Brian sampaikan yaitu penerbit  mayor dan penerbit indie. Untuk lebih jelasnya saya akan memaparkan sedikit gambaran menurut yang saya tangkap dari Kak Brian. Berikut sedikit gambarannya :

  • Penerbit mayor dalam menerbitkan buku dilakukan secara masal, cetakan pertama minimal 1000 eksemplar bahkan mencapai 3000 eksemplar, pemasaran bukunya ada ditoko - toko buku dan penyerahan naskah belum tentu diterima serta menerbitkan bukunya lumayan lama.
  • Penerbit indie dalam menerbitkan buku dilakukan apabila ada yang hendak menerbitkan, tidak ada batasan berapa eksemplar yang akan diterbitkan, tidak ada  koreksi naskah atau naskah apa adanya sesuai dari si penulis, naskah pasti terbit dan proses penerbitan mudah dan cepat.
Nah sekarang "Ayo teman - teman kita kejar solusi untuk menerbitkan buku!". "Mau yang mana yang kita pilih mayor apa indie?". Kalau menurut Kak Brian lebih baik kita pilih penerbit indie karena ini akan memudahkan kita dan naskah cepat terbit. Kak Brian Juga menyampaikan 4 penerbit indie diantaranya :

  1. Kamila Press miliknya Cak Imin
  2. Penerbit Rekanan Kak Brian
  3. YPTD
  4. Penerbit Rekanan Bu Kanjeng
        Ternyata dari 4 penerbit ini beberapa ada hubungan dengan para narasumber ini sungguh luar biasa. Ibarat kata "Satu Kali Pancing Dua Ikan Langsung Kita Dapati". maksudnya dalam mengikuti diklat ini selain mendapatkan ilmu juga kita bisa langsung menerbitkan menjadi buku. Inilah yang saya tunggu - tunggu selama ini. Setiap pertemuan kita dituntut membuat resume dari resume yang kita buat sebanyak 20 kali pertemuan bisa langsung dijadikan buku. Betapa beruntungnya saya saat ini begitu banyak ilmu yang diraih dalam mengikuti diklat ini. Berikut bukti Kak Brian menggunakan penerbit indie hasil karyanya baru bisa diterbitkan akhir Januari tahun 2020.


        Selain menyampaikan karyanya yang pertama diterbitkan Kak Brian juga mengulas tentang "Menerbitkan Buku di Penerbit Rekanan Kak Brian". 
        

        Pada penerbit rekanan Kak Brian cukup dengan Rp. 300.000,- saja kita sudah bisa menerbitkan buku tetapi ada beberapan ketentuan yang harus kita ketahui seperti :
  • Tidak ada fasilitas editing
  • Tidak ada koreksi terhadap kesalahan ketik dalam naskah
  • Mencetak ulang buku minimal 10 eksemplar
  • Naskah lebih dari 130 halaman akan dikenakan biaya tambahan
  • Naskah diterbitkan minimal 1 bulan
  • Naskah dilengkapi dengan kelengkapan naskah ( cover judul dan nama penulis, prakata, daftar isi tanpa nomor halaman, profil penulis, sinopsis 3  paragraph dan masing - masing paragraph terdiri 3 kalimat 
     Dikarenakan penerbit rekanan Kak Brian tidak memiliki fasilitas editing maka kita bisa menggunakan beberapa tips yang disampaikan Kak Brian diantaranya :
  1. Jangan pernah menyingkat tulisan seperti : yg, tdk, blm.
  2. Jangan sampai ada kesalahan dalam menulis atau kita kenal dengan Typo.
  3. Dalam satu Paragraph jangan terlalu banyak kalimat.
  4. Biasakan menulis kalimat yang pendek - pendek.
  5. Setiap bab baru dimulai dihalaman baru.
  6. Bab baru jangan digabung dengan bab sebelumnya.
        Itulah beberapa tips yang bisa kita laksanakan dalam menerbitkan buku dengan penerbit rekanan Kak Brian. "Bagaimana sudah jelas goresan tinta saya? dan "solusinya mau pilih yang mana?". Jangan pusing dan jangan diambil pusing dalam menerbitkan buku carilah yang termudah dan cepat itulah solusinya. Demikian goresan tinta yang bisa saya buat saat ini. Tetap semangat teman - teman dan salam bahagia nulis diblog.







Senin, 25 Januari 2021

Akankah Karyaku Terbit Bagai Mentari?

        Senin, 25 Februari 2021 pukul 19.00 kegiatan rutinitas pun kembali berjalan yaitu diklat menulis gelombang 17. Alhamdulillah suasana hari ini cukup mendukung meskipun terjadi hujan rintik - rintik sesaat. Ini menambah semakin hangat suasana yang mengiringi kegiatan diklat menulis. Tak lepas dari itu kegiatan diklat malam ini merupakan pertemuan ke - 10. Dengan dipandu oleh moderator keren yaitu Mr. Bams. dengan narasumber yang semangatnya menggebu - gebu yaitu Bu Aam Nurhasana, S.Pd.
      Salam hangat dan semangat bahagia literasi terlontar dari moderator yang handal yaitu Mr. Bams ini menandakan acara dimulai. Setelah menyapa dengan semangat bahagia Mr. Bams pun memberikan link profil narasumber saya dan teman - teman diberikan waktu beberapa menit untuk membaca profil tersebut. Setelah membaca profil saya merasa bingung yang mau saya kutip yang mana karena begitu panjang sekali perjalanan nya Bu Aam. Tapi baiklah dari pada buang waktu saya tidak ambil pusing akhirnya inilah profil Bu Aam yang bisa saya utarakan.

Bu Aam Nurhasanah adalah seorang yang berasal dari Cipanas dimana lahir pada tanggal 12 Agustus 1988. Pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah untuk pendidikan dasar dan menengah Bu Aam dapatkan dari daerah asalnya yaitu Cipanas. Sedangkan perguruan tinggi tempat Bu Aam kuliah S1 berada dikota Rangkasbitung yaitu di Perguruan Tinggi STIKIP SETIA BHUDI Prodi DIKSATRASIADA. Bu Aam menyelesai S1 nya pada tahun 2012. Hobi Bu Aam adalah menulis tak heran jika begitu banyak karyanya yang sudah beredar.

        Itulah sekelumit tentang profil narasumber kita pada malam ini. Selanjutnya let's go! untuk fokus lagi pada kegiatan diklat pertemuan ke - 10 ini. Kali ini narasumber handal kita akan memaparkan tentang "Teknik Membuat Resume Jadi Buku". Wah! ini membuat saya tambah semangat lagi dalam mengikuti kegiatan diklat menulis ini setiap pertemuan memiliki materi - materi yang sangat luar biasa dan berbeda - beda. 

        Akhirnya pada pukul 19.05 Bu Aam memulai acara intinya yaitu memaparkan materi utama tentang "Teknik Membuat Resume Jadi Buku". Sebelum memaparkan lebih jauh tentang tema ini Bu Aam mengajak saya dan teman - teman untuk membuat resume jangan asal copas tanpa diedit lagi. "Ayo! kembangkan copas tadi dengan ide - ide yang kita miliki", kata Bu Aam. Dari ide - ide yang kita kembangkan dibuatkan resume dan akhirnya bisa dituangkan dalam sebuat buku. Berikut ada 7 teknik  penting dalam menulis resume jadi buku diantaranya :

  1. Mengumpulkan resume dalam file word. Ketika memposting resume jangan lupa untuk menyimpan filenya langsung pada word.
  2. Tentukan tema. Ketika ada beberapa narasumber menyampaikan tentang teknik menulis dan motivasi dalam menulis ini bisa dijadikan bab yang terpisah.
  3. Membuat TOC ( Table Of Content ). TOC ini merupakan kumpulan tema yang kita buat.
  4. Mulai mengembangkan TOC. Ini dilakukan untuk mengembangkan isi perbab dan bisa diselingi dengan pengalaman pribadi supaya isi bukunya hidup.
  5. Review, revisi, edit naskah. Ketika naskah sudah jadi maka lakukan sunting ejaan berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Ini dilakukan untuk mengurangi typo atau salah ketik.
  6. Lengkapi sinopsis buku. Sinopsis dibuat untuk membuat naskah lebih menarik perhatian para pembaca.
  7. Kirim ke penerbit. Batas waktu proses penerbitan buku sekitar 1 - 2 bulan.
        Itulah teknik - teknik dalam menulis resume jadi buku. Ternyata tahapan - tahapan nya cukup banyak Akankah karyaku terbit bagai matahari?. Jawabanya cukup harus bisa setiap tantangan yang luar biasa ini yang akan menjadi jalan saya untuk menuntut karya saya menyebar khusunya diantero warga sekolah saya dan umumnya diluar sana. 


Jumat, 22 Januari 2021

Semakin Tinggi Semakin Berisi

Tancap gas itulah yang saya kerjakan malam ini diiringi oleh suasana dinginnya malam, krik ... krik ... krik ... terdengar suara jangkrik yang ikut meramaikan kegiatan saya malam ini. Malam ini saya mencoba membuat goresan tinta tentang situasi perasaan  yang berjalan dikegiatan diklat menulis gelombang 17 yaitu "Semakin Tinggi Semakin Berisi". 

Tahukah kenapa saya mengambil tema diatas?, jawabannya adalah dari kegiatan 1 hingga kegiatan 9 malam ini pemapar materi adalah orang - orang hebat serta materi - materi yang disampaikan luar biasa dan berbobot ibarat kata semakin tumbuh tinggi pohon padi maka semakin berbobot isinya.

Ilmu yang paling saya sukai adalah ilmu padi dan ini saya terapkan dari dulu hingga sekarang misal seperti sekarang ini saya baru saja mengikuti kegiatan diklat menulis. Walaupun masih pemula dalam menulis saya harus tetap semangat setiap pertemuan selalu diasah oleh para narasumber yang hebat - hebat dan inshaAlloh ilmu saya sedikit - sedikit semakin berisi. Dan apabila ilmunya sudah mulai seperti pohon padi maka cita - cita saya menciftakan buku akan terlaksana.

Nah! sekarang saya akan mengingat kembali apa yang baru saja saya kerjakan dalam kegiatan mengikuti diklat pertemuan ke - 9. Dimana acaranya dilaksanakan pada malam ini tanggal 22 Januari 2021 dimulai pukul 19.00. Awal pra-acara disambut hangat oleh semangatnya Omjay dengan menyampaikan bahwa pertemuan ke - 9 akan dipandu oleh Pak Sucipto yang dipanggil dengan sebutan Pak Cip, Beliau akan memandu jalannya kegiatan diklat pertemuan ke - 9 dengan narasumber Bu Ditta Widya Utami.

Berdasarkan undangan disamping narasumber kita malam ini akan memaparkan materi tentang "Mental Seorang Penulis". Wah! benar - benar keren judulnya semakin meningkat pertemuan diklatnya semakin meninggi pula pemaparan materinya.

Acara sepenuhnya diserahkan pada moderator dan narasumber. Pak Cip mengawali acara dengan mengajak kami membaca basmallah bersama - sama. Setelah itu Pak Cip mempersilahkan narasumber untuk menguasai acara dengan memaparkan materi handalnya.

Ucapan terimakasih telah dilantunkan oleh Bu Ditta kepada Omjay dan Pak Cip karena mereka berdua selalu memberikan semangat menulis dan telah memberikan kesempatan Beliau untuk menjadi narasumber. Akhirnya waktu pemaparan materipun tiba Bu Ditta mengatakan bahwa untuk menjadi seorang penulis yang handal selain mengetahui teknik juga harus punya mental yang sehat dan kuat. Sebagai contoh : beberapa penulis harus jatuh bangun ketika memulai karirnya sebagai seorang penulis. Namun karena mereka memiliki mental yang kuat bisa bangkit kembali bersemangat. Berikut adalah penjabaran mengenai mental yang harus dimiliki oleh seorang penulis.


Materi selanjutnya adalah penjelasan tentang mental yang harus dikuasai oleh seorang penulis. Menurut Bu Ditta mental seorang penulis terdiri dari 10 diantaranya :
  1. Siap konsisten. Jika kita sudah berniat untuk meningkatkan skill menulis, maka kita harus ingat bahwa menulis adalah sebuah kata kerja. Artinya, harus ada tindakan nyata dan mungkin semua orang bisa menjadi penulis tetapi untuk menjadi penulis yang andal harus memiliki mental yang kuat.
  2. Siap dikritik. Untuk menjadi seorang penulis andal juga harus siap mental untuk menerima masukan dan kritikan pedas. Karena kesiapan mental kita maka kritikan dan masukan bisa dijadikan pondasi untuk menjadi penulis yang benar.
  3. Siap belajar. Jika sudah senang dan konsisten menulis, sudah bisa menerima saran maupun kritik, maka sungguh kita memiliki mental untuk belajar pun tumbuh dengan cara : melakukan riset dan tambah bacaan.
  4. Siap ditolak. Jika naskah kita ditolak terus berjuang mencoba dan mencoba lagi mencari alternatif lain semisal kita menerbitkannya sendiri diberbagai media sosial.
  5. Siap menjadi unik. The last but not least. Mental yang perlu kita tanamkan untuk menjadi penulis adalah just be yourself. Jadilah diri sendiri. Jadilah unik maksudnya dalam menulis nggak perlu terlalu ikut-ikutan seperti orang kebanyakan. Tulis saja apa yang paling kita sukai. Yang paling sesuai dengan diri kita. Contoh penulis yang selalu menghasilkan karya nya yang unik seperti : Omjay selalu unik dengan tulisan hariannya dan Mr. Bams selalu unik dengan hasil kreasi yang penuh dengan literasi dan bahagia. Serta masih banyak karya - karya unik lainnya. Dan satu lagi ingat berkaryalah dengan jujur jangan dibuat - buat tetapi tetap berbobot.
Itulah beberapa mental yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Setelah pemaparan materi selesai tibalah saatnya sesi tanya jawab dan kebetulan saya diberi kesempatan bertanya urut ke - 7. Adapun pertayaan saya adalah bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri?. Beliaupun menjawab dengan ringkas dan padat untuk membentuk rasa percaya diri cukup dengan membaca, ikut pelatihan menulis, ikut lomba menulis, mencoba membuat buku, dsb insya Allah bisa membantu kita untuk lebih percaya diri. 
Demikian sekilas tentang materi yang saya terima malam ini semoga ini bisa membuat saya berkarya dengan hasil karya yang "Semakin Tinggi Semakin Berisi".






























Lembaran - Lembaran Tulisan Menuju Matahari Terbit

 

Pada malam ini tanggal 21 Januari 2021 kembali lagi saya membuat tulisan. Kali ini saya sengaja memberi judul "Lembaran - Lembaran Tulisan Menuju Matahari Terbit". kalau melihat judulnya pembaca mungkin akan merasa bingung kok lembaran tulisan bisa berhamburan menuju matahari. Alasan saya mengambil judul ini karena setiap lembaran hasil tulisan saya mudah - mudahan bisa sampai ke penerbit dan semua pembaca bisa menyukai lembaran tulisan saya ini.

Terlepas dari itu saya akan membuat selembar tulisan tentang kegiatan saya mengikuti diklat yang menulis pada pertemuan ke - 8. Diklat pertemuan ke - 8 dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2021 seperti biasa acara dimulai pada pukul 19.00. Diklat diawali oleh bapak kita yang paling cepat bagai kilat dalam menulis Beliau adalah Omjay. Omjay memulai diklat dengan selalu menyemangati saya dan teman - teman saya untuk selalu bersemangat dalam menulis. Semangatnya untuk menulis selalu berkobar - kobar dan semoga saya bisa mengikuti jejak Omjay.

Setelah menyemangati para peserta diklat Omjay memperkenalkan moderator yang akan mendamping narasumber yang pada awalnya akan didampingin oleh Mr. Bams tetapi Mr. Bams ada halangan akhirnya moderator digantikan oleh Bapak Sucipto. Tak lupa Omjay menyampaikan juga narasumber yang akan memamparkan materinya pada malam itu. Adapun narasumber yang akan memaparkan materi berikutnya adalah Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. dengan bertemakan "Tips Menulis dan Menerbitkan Buku ke Penerbit".

Selayang pandang tentang Pak Mukminin. Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Lulus S1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S2 UNISDA LAMONGAN 2012. Jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. Pak Mukminin mengawali kegiatan menulisnya pada tanggal 29 Maret sampai dengan Desember 2020 hingga Beliau menghasilkan 2 buku dengan judul sebagai berikut :

  1. 55 Pantun Nasihat dengan diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro
  2. Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan KAMILA PRESS LAMONGAN. Bahkan masih ada 8 buku hasil karya kelompok.      
Inilah bukti hasil karya Pak Mukminin seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.



Itulah sedikit selayang pandang tentang Pak Mukminin. Dan akhirnya tiba saatnya Pak Mukminin memaparkan materinya. Pak Mukminin mengawalinya dengan memaparkan bahwa ada beberapa tips dalam menerbitkan buku bagi penulis pemula diantaranya sebagai berikut :

  1. Tekad dan Keberanian. Seorang penulis pemula harus memiliki keberanian dan tekad yang kuat untuk menerbitkan tulisannya dengan harapan berbagi pengalaman. Tanpa tekad dan keberanian yang kuat maka keinginan kita untuk menerbitkan buku tidak akan terlaksana.
  2. Mind set ( pola pikir ) kita rubah bahwa menulis itu mudah. Dengan perubahan mind set kita bahwa menulis itu mudah, maka ini akan muncul dalam benak kita untuk selalu menulis dan ingin menulis. Menurut bahasa kias bahwa menulis itu semudah dengan berbicara. Kalau mind setnya sudah seperti ini maka kita akan menghasilkan sebuah buku.
  3. Kenali potensi anda. Apakah kita suka menulis bisnis, pendidikan, atau fiksi. Dengan mengenali potensi anda maka ini akan mempermudah kita dalam menulis.
  4. Banyak membaca. Untuk menjadi seorang penulis kita harus bisa memperoleh pengetahuan denga banyak membaca buku.
Selain ini Pak Mukminin juga memaparkan bahwa,"sesibuk apapun kegiatan kita, menulislah setiap kali ada waktu luang. Dan ada beberapa yang harus kita perhatikan ketika ada peristiwa atau kejadian  yang perlu dilakukan.diantaranya :
  1. Tulislah, segera ambil hp kita ambil gambar, tulis di hp pokok-pokok nya yaitu 5W + 1H,  atau tulis di buku catatan / kertas atau langsung bicara dg direkam di hp. 
  2. Tentukan waktu yg tepat untuk menulis. Setiap orang tidak sama dalam menentukan waktu menulis.
  3. Tampilkan tulisan Anda  dg ciri khas  gaya sendiri ( trade Mark), Karena setiap orang punya style. 
  4. Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru kita edit Sampai benar-benar bagus sesuai dengan EYD / EBBI.
  5. Mempelajari bagaimana buku itu diterbitkan. Mulai dari membuat cover, membuat judul buku yang menarik perhatian dan menentukan apa saja yang harus dikirim kepenerbit dari naskah/ tulisan kita menjadi buku.
  6. Siapkan kata pengantar.
  7. Daftar Pustaka.
  8. Biodata penulis.
  9. Sinopsis untuk cover buku bagian belakang berisi, inti dari isi buku kita,  kelebihan buku kita dan untuk promosi).
  10. Semua jadikan 1 file kirim ke ke penerbit lewat email dan lewan 

Paparan materi Pak Mukminin masih terus berlanjut kini giliran memaparkan tentang penerbitan buku. Penerbitan buku ada 2 macam yaitu penerbit mayor dan indie. Untuk jelasnya perhatikan penjelasan dibawah ini :

  1. Penerbit mayor mencetak buku mencetak awal buku minimal 1000 sampai 3000 eksemplar dimana pemasarannya disebar ditoko - toko. Ada beberapa prosedur sebelum menerbitkan naskah. Penentuan naskah diterima dan tidak ditentukan waktu selama 1 sampai 3 bulan. Untuk royaltinya 10% dari total penjualan dan biaya penerbitan gratis.
  2. Penerbit indie mencetak buku kalau ada pesanan atau disebut dengan cetak berkala POD ( print on demand dan pendistribusiannya melalui medsos.Tidak pernah menolak naskah selama naskah itu pantas untuk diterbitkan.Naskah akan langsung diproses dengan cepat dalam hitungan minggu buku akan bisa diterbitkan. Royaltinya 15 s/d 20 % dari harga buku. 
Itulah beberapa tips mengenai penerbitan buku yang telah Pak Muminin sampaikan. Nah! setelah saya membaca materi yang disampakan Pak Mukminin. Saya berangan - angan semoga harapan saya dengan mengumpulkan lembaran - lembaran tulisan bisa menuju matahari terbit, menuju lembaran tulisan ku terkumpul sehingga bisa hinggap dipenerbit dan sampai bisa dibaca oleh ribuan orang atau pembaca nah inilah matahari yang terbit.





Selasa, 19 Januari 2021

Bisakah Aku Menghasilkan Buku Produktif?

 

Assalamuallaikum Wr. Wb. Pagi semua!. 

Kembali lagi seperti biasa melaksanakan aktivitas rutin bangun pagi, berangkat ngantor pas waktunya WFO dan tak lupa untuk mengajar secara online ( PJJ ). Kebetulan pagi ini saya kebagian mengajar pas jam ke - 3 dan 4. Ada waktu senggang 1 jam untuk mengejakan aktivitas lain. Untuk mengisi waktu senggang, saya gunakan untuk membuat resume diklat pertemuan ke - 7. Lagi - lagi telat dalam membuat resume tetapi tidak apalah ibarat kata "Tidak Ada Kata Terlambat Dalam Menulis" sesuai dengan resume yang saya buat pada pertemuan ke - 6.

Diklat pertemuan ke - 7 dimulai pada tanggal 18 Januari 2021. Seperti biasa acara dimulai pada pukul 19.00. Omjay tak henti - hentinya untuk selalu menyapa dengan menyemangati saya dan teman - teman saya. Pada saat itu juga Omjay langsung mempersilahkan Bu Aam untuk menjadi moderator. Tak lama kemudian Bu Aam melanjutkan acaranya dengan memberi salam dan menyampaikan profil narasumber. Adapun profiil narasumbernya adalah sebagai berikut :

Baru melihat profilnya saja sudah begitu hebat dan luar biasa, walaupun Beliau masih muda ibarat kata berjuta prestasi telah diraihnya. Bu Nora ini selain seorang ibu juga merupakan wanita karier yang selalu menyempatkan diri untuk membuat buku buktinya sudah ada beberapa buku yang telah Bu Nora terbitkan juga sesuai dengan tema yang akan dipaparkannya sekarang yaitu "Produktif Menulis Buku". Ini sudah tersirat dari judulnya bahwa Bu Nora ini betul - betul selalu menyempatkan diri untuk menulis dan menghasilkan buku.

Kalau melihat gambaran diatas saya jadi bertanya pada diri sendiri, "Bisakah Saya Menghasilkan Buku Produktif?". Saya menjawab pada diri saya sendiri,"Mungkin bisa tetapi harus mengikuti apa yang telah Bu Nora lakukan dalam menggunakan ilmu menulisnya di kegiatan sehari - hari". Dan juga saya harus menyempatkan diri untuk berusaha menulis dalam kondisi sesibuk apapun. Kembali ingatan saya pada tema yang dipaparkan Omjay pada diklat pertemuan pertama yaitu menulis sehari satu kali.

Ada beberapa trik yang telah Bu Nora sampaikan pada diklat pertemuan ke - 7 jika kita ingin memiliki beberapa karya dalam waktu yang singkat ini yang membuat saya semakin penasaran. Berberapa trik yang Beliau sampaikan diantaranya :

  1. Mengikuti program menulis antologi atau kolaborasi dengan tujuan pertama untuk membuat seseorang lebih percaya diri dalam menulis. Terkadang seseorang itu merasa belum percaya diri dalam menulis solo maka alangkah baiknya mengikuti program ini. Kedua bisa belajar dari karya penulis lain dan ketiga kita tidak dituntut menulis terlalu banyak bab untuk dijadikan buku.
  2. Menulis setiap hari di blog. Cara inilah yang dilakukan Bu Nora ketika menjadi perserta gelombang 8. Dengan menulis resume dari setiap pertemuan diklat sampai bisa menghasilkan 1 buku dengan judul "Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi"
  3. Menulis dimedia sosial. Ada beberapa aplikasi dimedia sosial yang bisa kita gunakan untuk mengembangkan hobi kita melalui tulisan dan jika sudah terkumpul banyak tulisan tersebut maka bisa dijadikan buku.
  4. Menulis buku harian. Pada buku harian kita bisa membuat goresan tentang cerita pribadi kita ketika saat sedih, bahagia dan lain - lain. Kalau setiap hari kita lakukan maka akan menghasilkan sebuah buku.
  5. Ajaklah siswa untuk menulis. Sebagai profesi seorang guru mari kita ajak siswa siswi kita untuk membuat tulisan dengan memberikan beberapa tugas menulis.
Itu trik - trik yang Bu Nora sampaikan kepada saya semoga ilmu yang diberikan Beliau bisa saya terapkan dalam kehidupan sehari - hari saya. Sehingga saya bisa produktif dalam menghasilkan buah buku, itu yang merupakan cita - cita saya saat mengikuti diklat menulis.




Senin, 18 Januari 2021

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Menulis

Pada Malam ini saya mulai mengawali menulis kembali dengan mencoba untuk membuat resume diklat pertemuan ke - 6. Setelah beberapa hari ini saya disibukan dengan kegiatan keluarga. Meskipun telat dalam menulis tetapi tetap semangat dan tidak ada kata terlambat bagi saya. Pada malam ini juga saya akan membuat sedikit goresan tentang kegiatan saya pada hari Jum'at lalu.

Pada jum'at yang lalu tanggal, 15 Januari 2021. Masih ingatkan dengan kegiatan rutinitas saya beberapa minggu ini? ya mungkin ada yang masih ingat yaitu kegiatan diklat. Kegiatan diklat dihari jum'at yang lalu dimulai pada pukul 19.00. Seperti biasa kegiatan ini diawali oleh Omjay dengan memperkenalkan moderator yang luar biasa yaitu Pak Sucipto Adi beserta narasumber yang handal dan cekatan yaitu Bu Theresia Sri Rahayu, S.Pd., SD.

Acarapun dimulai dengan membaca basmallah bersama dengan dipandu oleh Pak Sicipto Adi setelah itu acarapun dilanjutkan pada acara Inti yaitu penyampaian materi oleh narasumber dimana tema yang akan dipaparkan adalah "Blog Sebagai Identitias Bagi Guru Milenial". Bu There mengawali pemaparan materinya menceritakan kenapa Bu There merasa senang dan bahagia dalam memanfaatkan blog pribadi untuk menulis. Beliau memanfaatkannya untuk menulis hal - hal yang Bu There rasakan, peristiwa yang Beliau alami termasuk tugas - tugas sekolah, seperti menulis materi - materi pembelajaran saat pembelajaran daring dan membuat langkah - langkah penilaian.

Sebagai seorang guru harus bisa memanfaatkan blog untuk menulis terutama diabad milenial. Saya dihadapkan dengan para peserta didik yang milenial mereka mengenal jauh tentang IT dan jejaring internet. Untuk menyimbangkan perkembang peserta didik dan perkembangan zaman saya harus bisa mulai belajar tentang IT dan jejaring internet terutama tentang blog. Blog tidak hanya untuk menulis apa yang saya rasakan tetapi bisa juga untuk membuat materi - materi terkait pembelajaran sesuai dengan apa yang disampaikan Bu There. Ini dilakukan semata - mata untuk membuat peserta didik kita supaya tidak mengalami kejenuhan didalam proses belajar mengajar terutama diera pandemi ini.

Untuk membuat blog supaya lebih kreatif dan milenial ayo! kita ramaikan dengan membuat berbagai macam tulisan yang beragam. Tetapi jangan sampai lupa ada beberapa tips supaya blog itu menarik dan berkualitas diantaranya seperti yang tertera dibawah ini :


Selain tips yang diatas untuk menjadi seorang blogger harus membagikan tulisan - tulisan sesuai identitas kita. 

Hanya inilah goresan yang bisa saya buat malam ini sedikit mengulas tentang kegiatan pada hari jum'at yang lalu semoga bisa memuhi syarat untuk menjadi guru blog milenial. Walaupun terlambat tapi tetap semangat untuk menjadi guru dengan predikat blogger milenial. Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih teruntuk Omjay yang selalu menyemangati saya dan teman - teman, Pak Cipto selaku moderator dan Bu There selaku narasumber terimakasih atas semua ilmunya.




Rabu, 13 Januari 2021

Berburu Literasi Bersama Mr. Bams Melalui Diklat Menulis

 Oleh Herni Sunarya Banah, S.Pd.

Apakah kalian suka literasi? dan Apakah kalian tertantang untuk menciftakan lingkungan yang berliterasi?

Kalau kalian suka dan ingin belajar tentang literasi, ayo kita belajar berburu literasi bersama pakar handalnya Pak Bambang Purwanto, S.Kom. Berikut adalah undangan kegiatannya dibawah ini :


Remang - remang malam mulai menjelang, kumandang adzan maghrib mulai terdengar  saya pun siap - siap untuk menjalankan sholat maghrib. Setelah sholat saya lanjutkan dengan kebiasaan rutin membaca ayat suci Al- Qur'an sampai menjelang adzan Isha. Sholat Isha selesai dilaksanakan sayapun lanjut mulai memegang hp dan seperti biasa melihat jadwal kegiatan diklat menulis gelombang 17. Dan ternyata kegiatan sudah dimulai. 

Pada waktu itu hari rabu tanggal 13 Januari 2021 kegiatan dimulai pada pukul 19.00. Dimana yang memulai pra acara adalah dipandu oleh Omjay Beliau ini tak henti - hentinya menyemangati saya dan teman - teman dikegiatan diklat. Setelah Omjay memberi semangat pada saya dan teman - teman lalu Beliau menyerahkan acara pada moderator handal yaitu Bu Am. Pada pukul 19.02 Bu Aam mengawali acara dengan membaca salam dan memperkenalkan "Siapa itu Mr. Bams?", atau narasumber yang akan mengisi acara diklat malam itu.

Menurut apa yang disampaikan Bu Aam bahwa,"Mr. Bams adalah seseorang yang merupakan lulusan diklat menulis gelombang 8 bahkan Mr. Bams ini merupakan moderator dan juga ketua kelas di gelombang 8. Selain merupakan lulusan gelombang 8 Mr. Bams juga merupakan penulis yang sukses diwordpress. Setelah Bu Aam memaparkan profil Mr. Bams, Bu Aam langsung mempersilahakan Mr. Bams untuk segera memulai acaranya untuk menyingkat waktu.


Mr. Bams mengawali acara Intinya dengan mengucapkan salam dilanjut menyampakan beberapa prestasi yang sudah Beliau raih diantaranya seperti yang tertera pada gambar disamping. Begitu banyak penghargaan yang telah Mr. Bams raih terutama mengenai kegiatan Program Literasi Sekolah.

Waah! dengan melihat beberapa prestasi yang Beliau raih terutama dibidang Literasi, ini menjadi tambah menyemangati saya untuk mengikuti diklat ini ditambah pada saat melihat jadwal kegiatan diklat ke - 5 dengan bertemakan "Menebarkan Semangat Menulis Untuk Gerakan Literasi Sekolah".

Setelah menyampaikan beberapa prestasi yang Beliau raih acara dilanjukan dengan mulai pemaparan materi. Sebelum lanjut kepemaparan materi Mr. Bams berharap semoga semangat menulis saya dan teman - teman akan menjadi penggerak sebagai penggiat program Literasi Sekolah masing - masing. Semoga harapannya ini terkabul aamiin ya rabb.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan bertemakan "Menebarkan Semangat Menulis Untuk Gerakan Literasi Sekolah". 
Apa itu sebenarnya Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. (https://smkn2bawang.sch.id/v2/2019/08/15/gls-apa-sih-gls/).
Mr. Bams memulai kegiatan GLS pada tahun 2015 sejak pertama kalinya GLS digalakan oleh pemerintah. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Mr. Bams membuat Program mingguan GLS disekolahnya sampai pembuatan laporan akhir. Berikut tabel gambarnya.



Ada beberapa kiat - kiat yang Mr. Bams sampaikan untuk membentuk GLS bisa terlaksana diantaranya sebagai berikut :
1. Buatlah Sosialisasi tentang GLS
2. Bentuk TIM GLS
3. Buatlah Program yang sederhana
4. Mintalah dukungan dari Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru
5. Merancang program membaca 15 menit sebelum belajar
6. Buatkanlah review dari hasil membaca 15 menit
7. Berikan lah kebebasan kepada para siswa untuk memilih buku yang mereka sukai dan butuhkan

Itulah beberapa kiat - kiat yang Mr. Bams berikan semoga saya bisa melaksanakanya seperti Beliau. Berburu Ilmu Literasi Besama Mr. Bams Melalui Diklat Menulis sangat asyik dan menarik. Terima kasih Mr. Bam atas Ilmunya saya tidak bisa membalas hanya Alloh SWT lah yang  bisa membalasnya dengan limpahan pahala. AAMIIN 






Senin, 11 Januari 2021

Bisakah Diriku Menulis Secepat Kilat

Oleh Herni Sunarya Banah, S.Pd.

 Assalamuallaikum Wr Wb 

Pada pagi ini saya memulai kegiatan seperti biasa mengajar Online dan kebetulan hari ini saya WFH ( Work From Home ). Pada pukul 07.30 saya memulai mengajar kelas 9G dengan diawali sapaan dengan 5 S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun ) dilanjutkan absensi. Setelah itu pembelajaran pun berlangsung selama 60 menit. Disela - sela rutinitas ini saya kegiatan saya kolaborasikan dengan membuat resume untuk kegiatan diklat tadi malam sebagai berikut :

Pada senin malam tanggal 11 Januari 2021 kegiatan diklat ke - 4 pun dimulai kembali. Diiringi dengan suasana diluar rumah hujan deras dan suhu cukup dingin. Ini menambah semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini. Seperti biasa Sebelumnya diinformasikan bahwa diklat pertemuan ke - akan dimulai pada hari senin tanggal 11 Januari 2021 pukul 19.00 dengan nara sumber yang luar biasa dengan tema "Pengalaman Menjadi Penulis Buku Kilat". Dalam benak saya "Wah ini sangat menarik bisa membuat buku hanya dalam 7 hari kereeen".

Acarapun dimulai dengan dipandu oleh moderator handal yaitu Bapak Bambang atau kita kenal Mr. Bams Beliau juga seorang blogger yang tak kala kreatifnya dengan Omjay. Langsung saja Mr. Bams memperkenalkan narasumber yang Jos untuk pertemuan ke - 4 ini yaitu Bu Eva Hariyati Israel, S.Kom.

Dari Nama saja sudah mengejutkan saya yaitu Israel, ini menandakan bahwa Beliau ilmu sudah melanglang buana bahkan sudah melejit sampai Israel. Contohnya saja tema yang diambil pada diklat saat ini Beliau memberi tema "Pengalaman Menjadi Penulis Buku Kilat". Kata kilat bisa kita bayangkan bahwa kilat kalau diangkasa datangnya melesat dan apakah tidak datang berulang? tentu tidak kilat datang berulang - ulang. Begitu juga dengan karyanya Bu Eva buku - bukunya ini inshaAlloh benar - benar secepat kilat sudah ada karya yang bagus datang lagi karya yang lebih bagus. Itulah Bu Eva dan karyanya.

Untuk mengawali acara Bu Eva meminta saya dan teman - teman yang mengikuti diklat untuk memberikan motivasi mengikuti diklat melalui aplikasi jamboard atau secara bahasa Indonesia adalah sebuah papan motivasi melalui jejaring internet untuk digunakan siswa aktif belajar dengan berkolabolasi dan berinteraksi dengan menggunakan aplikasi seluler. Saya pun ikut berpartisipsi dalam jamboard ini tapi hanya satu slide saja. Setelah mengisi jamboard saya pun diajak untuk melihat blognya Beliau yang saya baca menulis buku kilat hanya 7 hari.

Saya coba membacanya dan memang Bu Eva ini sangat luar biasa Beliau mengawalinya dengan mengikuti diklat menulis gelombang 7 dan Beliau bercerita bahwa pertama memulai membuat tulisan tiga paragraf. Kemudian diberi tugas Omjay untuk mendeskripsikan siomay, kucing, dan anak bayi. Kalau menurut orang yang sudah profesional untuk apa sih menulis tentang siomay, kucing dan anak bayi? itu kan hal paling mudah. Tetapi dibalik semua tugas yang diberikan Omjay itu menuntut peserta nya untuk bisa membuat tulisan dari hal yang terkecil walaupun belum berbobot tulisannya tetapi paling tidak sudah mau belajar menulis.

Dengan belajar dari hal yang terkecil hingga sekarang Bu Eva sudah bisa menghasilkan beberapa buku bahkan diantaranya membuat buku kilat. Ini menjadi motivasi bagi saya. Tapiiii! bisakah saya seperti Beliau menulis secepat kilat hanya dalam 7 hari? 

Meskipun saya berangan - angan yang tinggi membuat buku secepat kilat seperti Bu Eva belum kesampaian paling tidak saya harus bisa membuat buku satu jilid buku saja sudah Alhamdulillah semoga harapan saya tercapai. Terima kasih Bu Eva, Omjay dan para narasumber lain yang selalu menyemangati saya sebagai pumula untuk selalu menulis dan akan saya simpat dihati saya dua judul buku yaitu : "Menulis Sehari Satu Kali dan Menulis Buku Secepat Kilat" sebagai motivsi saya untuk belajar menjadi penulis yang handal.





Sabtu, 09 Januari 2021

Ilmu Indah Menulis Sambil Bersilahturahmi

 


Pada hari Jum'at tgl 8 Januari 2021 pada pukul 19.00 kembali memulai kegiatan rutin bersama teman - teman yang ingin berlajar menulis dengan didamping moderator dan juga penulis Profesional Omjay bersama Bu Aam yang selalu energy. Dengan bintang tamu Nara Sumber handal Beliau adalah Bu Sri Sugiastuti, M.Pd.

Acara dimulai dengan membaca basmalah bersama - sama dan dilanjutkan dengan absensi yang dipandu oleh Bu Aam.
Setelah absensi acara intipun langsung dimulai. Acara sepenuhnya milik Bu Sri Sugiastuti atau kita kenal dengan panggilan Bu Kanjeng.

Bu Kanjeng mengawali acara dengan mengajak kami untuk mengunjungi blognya terutama pada postingan yang berjudul "Menulis Adalah Kekuatan Silahturahmi", Saya meresa terenyuh dan terngangah bergitu banyak goresan - goresan indah hasil karya tulis diblognya. Saya juga memfokuskan pandangan saya pada salah satu tulisannya yaitu tentang tanaman herbal yang akan manfaat terutama untuk kesehatan kita.

Setelah mengunjungi blognya Bu Kanjeng saya lanjut ke acara inti fokus pada materi diklat hari ke - 3. Menurut apa yang disampaikan Bu Kanjeng bahwa "Banyak orang beropini menulis itu bakat", dan Beliau juga menegaskan kembali belum apa - apa sudah menyerah perang. Ada yang beralasan tulisannya jelek, tidak punya ide, bahkan tidak bisa menulis. Inilah yang membuat setiap orang tidak ada keinginan maju untuk bisa menulis. Oleh karena itu mindset inilah yang harus kita rubah dengan dimulai dari rasa percaya diri untuk bisa mencurahkan isi hati kita melalui tulisan, membaca - baca buku, sebagai referesi pembelajaran menulis, dan mencari pelatiahan - pelatihan menulis secara Online.

Untuk merubah mindset saya sendiri sudah saya coba beberapa coretan tapi belum berani untuk dipublikasikan namun sejak pandemi melanda ada beberapa diklat - diklat secara Online untuk belajar menulis dan saya memberanikan diri untuk mengikutinya. Pertama saya mengawali dengan mengikuti Publikasi Ilmiah PTK walaupun menurut saya belum ada apa-apanya dengan yang lain. Tapi saya memberanikan diri karena saya ingin bisa menulis. Setelah itu saya lanjut dengan mengikuti diklat ini dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan untuk mencapai cita - cita saya minimal membuat 1 buku saja Alhamdulillah.

Oh! ya ngomong - ngomong, Bu Aam memposting beberapa buku Bu kanjeng diantarnya The Stories of Wonder Woman, English is Easy For Kids, Catatan Corona Bu Kanjeng dan Catatan Motivsi Bu Kanjeng. Ini judul buku yang luar biasa semuanya dari judulnya saja orang sudah langsung tertarik membaca. Saya sendiri lebih tertarik untuk membaca The Stories of Wonder Woman dan English is Easy For Kids. Saya menyukai kedua judul ini pertama karena saya guru Bahasa Inggris dan apa lagi yang Wonder Woman dari judulnya saja sudah membayangkan yang luar biasa dari seorang wanita.

Memang betul apa kata Bu Kanjeng menulis itu bisa sambil silahturahmi. Kalau kita tidak silahturahmi dengan membaca buku-buku karya orang dan tulisan - tulisan orang maka ilmunya itu tidak akan indah. Untuk membuat tulisan itu indah maka jangan lupa untuk bersilahturahmi denga beberapa tulisan orang lain. Semoga tulisan yang saya buat malam ini bisa menambah silahturahmi dengan teman - teman yang lainnya.


Rabu, 06 Januari 2021

Pemula Yang Ingin Menjadi Pandai Menulis

 

Pada pagi menjelang siang hari ini saya sudah dihadapkan dengan beberapa aktivitas kegiatan sekolah mulai dari apel pagi, memberikan pembelajaran Online dan sharing dengan beberapa wali murid secara Online. Tapi semuanya itu selalu saya nikmati dan syukuri apalagi dengan diawali dengan membaca basmallah.

Ditengah - tengah aktivitas saya yang agak padat saya masih ingat dengan pesan Omjay sehari satu tulisan walaupun tulisan saya entah berbobot atau tidak tapi saya berusaha untuk belajar. Oleh karena itu pagi menjelang siang ini saya akan mencoba membuat tulisan tentang kegiatan diklat tadi malam.

Pada Rabu malam tanggal 6 Januari 2021 saya melakukan kegiatan diklat untuk hari ke-2 dengan narasumber tak kala profesional juga Beliau adalah Bu Rita Wati, S.Kom. Beliau adalah seorang penulis yang handal, juara satu dalam Speech Contest, Finalist English Essay Competition in 2013. Setelah membaca profil Bu Rita dan disitu ada beberapa prestasi tentang bahasa Inggris saya jadi penasaran sebenarnya Beliau ini ngajar komputer atau bahasa Inggris sih? pengalamannya dan prestasi di bahasa Inggris sangat luar biasa. Saya jadi melasa malu pada diri sendiri saya seorang guru bahasa Inggris tapi belum bisa berprestasi seperti Bu Rita.

Kembali ke kegiatan diklat hari ke-2 dimana kegiatannya berisi tetang Trik Jitu Menulis Untuk Pemula. Menurut Bu Rita ada beberapa kiat - kiat dalam menulis bagi pemula diantaranya menentukan tujuan atau motivasi menulis, setelah kita memiliki tujuan atau motivasi kita lanjutkan menulis apa saja yang ada dalam pikiran dan tuangkan semua ide - ide yang ada minimal kita tuangkan 100 atau 150 kosa kata. Setelah kita belajar menuangkan ide - ide minimal 150 kata kita tingkatkan tulisan kita menjadi pentigraf dan lama kelamaan bisa mencapai 1000 kata perhari.

Ketika ini mulai terbiasa kita buatkan peta kosep atau TOC untuk dijadikan sebuah buku. Dan bahkan kita bisa bergabung dalam menulis buku Antalogi. Itulah kiat - kiat yang Bu Rita sampaikan ketika ingin menjadi penulis yang masih pemula. Setelah mempelajari kiat - kiat yang disampaikan oleh Bu Rita saya semakin ingin menjadi pandai dalam menulis. Walaupun baru beberapa kalimat yang bisa saya tuangkan dalam tulisan. Ini pun masih banyak kekurangan. Saya harus lebih banyak lagi belajar tentang penulisan secara EYD. Terkadang kita lupa akan penulisan sesuai kaidah EYD bahkan mungkin lupa materi ini karena sudah lama kita tidak mengingatnya.

Tantangan bagi saya sekarang adalah belajar menulis sehari sekali dengan menerapkan kiat - kiat yang disampaikan Bu Rita supaya bisa menjadi Pemula Yang Pandai Menulis. Terima kasih Bu Rita atas saran dan ilmunya.







Selasa, 05 Januari 2021

Goresan Tinta Di Pagi Ini

 


Selamat Pagi di SMP Negeri 2 Wangon


Kembali lagi ke aktivitas seperti biasa memberi pembelajaran online pada peserta didik diawali dengan menyapa memberi salam, memberi semangat pagi, berdo'a dan mengabsen para peserta didik. Sesuai dengan selogan 5(S) yaitu Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santu. Ini juga merupakan karakteristik bangsa Indonesia.

Setelah selesai memberikan materi kepada peserta didik dan pembelajaran selesai saya pun beristirahat untuk waktu 2 jam sebelum melanjukan ke pemberian materi ke kelas berikutnya. Untuk mengisi kekosongan waktu saya pun memberanikan diri untuk membuka blog teman - teman yang sudah mengikuti pelatihan menulis. Disalah satu blog teman diklat ada yang menarik bagi saya yaitu ditampilan blognya ada tulisan home, tips belajar, materi ppt, kontak anda dan channel youtube. Pada waktu buka blognya saya sempat bertanya teknik membuatnya tapi belum mendapatkan jawaban. Tapi saya juga sempat menyesal ketika ikut pelatihan membuat blog sekali waktu tidak fokus pada saat materi ini dan akhirnya saya belum bisa membuat tampilan blog seperti ini.

Dan dari penyesalan tadi akhirnya saya tertantang untuk membuka channel youtube tentang cara membuat tampilan blog dan akhirnya alhamdulillah saya mulai mempraktekannya. Dengan langkah awal yaitu :

- Membuka aplikasi blog.com dan tampilannya seperti dibawah ini.

Setelah menampilkan aplikasi blog.com kita pilih saluaran blog kita dan mulai memilih tata letak setelah memilih tata letak kita lanjutkan dengan mencari daftar halaman atas dan kita klik tanda pinsil maka akan keluar tampilan seperti berikut dibawah ini


Setelah muncul tampilan seperti disebelah kanan diatas ada tulisan konfigurasai daftar halaman ada 2 kalimat tertera disana yaitu dapat dilihat dan tampilan halaman yang kita centang adalah tampilan halaman dan kolong judul dilewati saja dilanjutkan pada beranda untuk tampilan beranda itu sudah ada dalam blog.

Kalau kita ingin mengganti dengan bahasa keren home bisa tinggal tulis dikotak beranda. Untuk menambah icon pada tampilan blog sebelah beranda tinggal klik tambahkan link eksternal lalu masukan icon yang akan kita tambahkan misal kontak anda dan lain - lain.

Kegiatan ini bisa dilakukan beberapa kali sesuai icon yang ingin kita tambahkan berikut contoh yang sudah jadi.



Ini tampilan beranda atau home dengan tambahan beberapa icon

Itu saja sementara untuk goresan pagiku ini dengan sedikit belajar tentang pengembangan aplikasi apa saja yang ada dalam blog semoga saya bisa melanjutkannya dipagi berikutnya.




















Senin, 04 Januari 2021

Awal Mencoba Menulis Setiap Hari Bisakah?




Assalamuallaikum Wr. Wb. Alhamdulillah bisa ketemu lagi bersama saya malam ini pada pukul 19.00 saya mengawali lagi untuk belajar menulis melalui keikut sertaan dalam kegiatan diklat menulis.
Malam ini adalah malam pertama dalam pelaksanaan diklat menulis dimana diisi oleh narasumber yang sangat profesional tidak lain dan tidak bukan adalah beliau yang luar biasa masternya dalam menulis yaitu Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. atau kita kenal Omjay dengan dibantu oleh moderator yang handal dan ceria yaitu bu Aam Nurhasanah, S.Pd. berliau juga selain moderator handal juga pandai dalam menulis.

Pada awalnya saya agak ragu mengikuti diklat ini tapi karena saya ingin bisa membuat tulisan terutama buku sederhana akhirnya saya memberanikan diri mengikuti pelatihan. Saya daftar pada bulan Desember dan sudah masuk digroup diklat menulis hanya bisa menyimak saja dan melihat - lihat hasil blog teman - teman yang sudah mengikuti diklat digelombang 16.

Sekarang waktunya tiba untuk saya mengikuti diklat menulis ini pertemuan pertama saya bersama narasumber handal. Pertama - tama saya diminta untuk absen oleh moderator ( bu Aam ) setelah absen maka dilanjutkan penyampaian materi perdananya oleh Bapak Wijaya Kusuma, M.Pd. ( Omjay )
Omjay berkata bahwa " beliau mulai menulis setiap hari sejak memiliki blog diinternet dan ini menjadi suatu kebiasaaan". Ibarat pribahasa bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis.

 Ini adalah hasil karya Omjay tentang menulis setiap hari ini merupakan cetakan yang ketiga beliau. Omjay sampai merasakan kenikmatan tersendiri ketika menuliskan kalimat demi kalimat diblognya. Bahkan beliau berpendapat bahwa pengetahuan yang beliau miliki harus diketahui oleh orang lain dengan cara sharing ( berbagi ) dengan blog lain. Omjay juga memiliki kebiasaan membaca buku sebanyak - banyaknya dan langsung membuat tulisan serta mengisi waktu luangnya dengan membuat tulisan.

Menurut literasi atau kebahasaan bahwa aspek membaca itu merupakan suatu kesatuan dengan menulis. Maka kegiatan membaca harus diikuti dengan menulis ketika kita membaca lalu mendapatkan ide maka langsung saja kita tuangkan ide tersebut dalam sebuah tulisan. Dan Omjay berkata " jangan pernah takut atau ragu salah dalam menulis teruslah menulis karena menulis akan melatih otak, mata dan bibir untuk bersinergi dengan kedua tangan kita. Bila otak, mata dan bibir kita menyatu maka akan menghasilkan tulisan yang bermutu." Tulisan yang bermutu akan menarik hati para pembaca.
Maka mulailah dari sekarang untuk membiasakan menulis sehari sekali untuk menghasilkan buku yang bermutu atau tulisan yang bermutu. Berikut salah satu hasil karya Omjay terbaru :


            

Saya berbalik tanya pada diri sendiri bisakah saya seperti Omjay? Bisakah saya menulis sehari sekali?, tapi saya akan mencoba dan berusaha mulai menulis dari malam ini, akan saya coba untuk menerapkan slogannya Omjay "Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi" dan saya akan berusaha untuk mematikan rasa malas saya dalam menulis. Bahkan saya harus bisa mengikuti jejak Omjay dalam menulis. Ketika Omjay sakit pun masih bisa menciftakan suatu tulisan ini menunjukan semangat juang dalam membuat tulisan yang luar biasa. Inilah hasil karya Omjay ketika beliau sakit :


Ini adalah tulisan saya pada pertemuan pertama diklat dan mudah - mudahan bisa menjadi penyemangat saya dalam menulis sehari satu kali tulisan diblog dan terimakasih Omjay sudah memberikan Ilmunya kepada saya dan ini sangat bermanfaat bagi saya harapan saya semoga Omjay selalu diberi kesehatan sehingga ilmunya tidak akan habis untuk dishare pada kami - kami yang masih harus terus belajar dan semoga saya bisa mengikuti jejak Omjay untuk menulis sehari sekali dan menghilangkan penyakit malas dalam menulis. Sekali lagi terimakasih untuk semua ilmunya.








Puisiku 40