Jumat, 10 September 2021

Belajar Membuat Puisi Asyik

KMAA 21

Yuk! Kita Menjelajahinya



Minat untuk membuat tulisan sudah ada dari sejak masih kuliah. Didukung dengan adanya beberapa tugas menulis dengan menggunakan bahasa Inggris atau dikenal denang aspek writing. Namun terkadang perasaan kurang percaya diri sering kali muncul dalam hati. Akhirnya enggan untuk berpikir dan memikirkan sebuah tulisan. 

Munculnya rasa kurang percaya diri ini dikarenakan beberapa faktor diantarnya :

  • Tidak memiliki talenta dalam menulis.
  • Penguasaan kosa kata yang masih lemah.
  • Kurangnya memahami materi pembelajaran bahasa Indonesia.
  • Kurangnya pemahaman tentang penggunaan kalimat baku.
  • Selalu memiliki mindset bahwa menulis itu untuk orang yang memiliki bakat dan orang yang profesional.
Beberapa faktor diataslah yang membuat saya merasa kecil dan tidak berbakat dalam membuat tulisan. Khususnya tulisan dalam bahasa Indonesia. Berbeda dengan aspek writing. Pada aspek ini kita dituntut untuk membuat tulisan khusunya bagi pemula di wajibkan minimal 1 paragraph. Alhamdulillah saya bisa membuatnya.

Ada beberapa unsur yang sama tulisan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. :
  1. Mebuat tulisan bahasa Inggris bisa mengalir begitu cepat tanpa harus memikirkan penulisan yang baku. Akan tetapi ketika membuat tulisan bahasa Inggris kita tetap harus menerapkan tenses nya.  Tenses merupakan suatu keterangan yang menyatakan waktu dalam suatu pernyataan. Di dalam bahasa Inggris utama ada 16 tenses. Sebagai contoh : present tense, past tense, future tense, prefect tense dan lain-lain. Begitu juga sebaliknya bahasa Indonesia menulis begitu cepat namun ada kendalanya yaitu kita harus berpikir dulu kalimat baku, sesuai penulisan EYD dan KBBI, sampai dengan penggunaan kata petunjuk pun harus baku.
  2. Kedua bahasa di atas mempelajari preposition (kata petunjuk). Contohnya : di, ke, dari, di atas, di bawah, pada, dan lain-lain. Hal yang membedakan adalah kalau bahasa Indonesia harus lebih detail atau rinci lagi. 
  3. Kedua-duanya baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris mempelajari kata kerja, sifat,benda dan kata penghubung.
Itu sedikit gambaran kesamaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ada satu perbedaan yang paling menonjol yaitu bahasa Indonesia lebih rinci dalam menelaan bahasa sedangkan bahasa Inggris lebih sederhana.

Kembali lagi pada minat menulis. Setelah beberapa tahun kemudian minat membuat tulisan masih merasa ragu. Hingga tiba saatnya menguji nyali untuk mencoba membuat tulisan dengan mengikuti pelatihan menulis pada bulan Januari 2021. Pelatihan menulis ini berlangsung selama 2 bulan dan akhirnya saya bisa menghasilkan sebuah buku.

Tekad dan nyali untuk membuat tulisan tidak hanya sampai di situ. Berikutnya saya lanjutkan dengan  mengikuti lomba menulis di bulan Februari. Meskipun tidak berhasil meraih juara bagi saya tidak masalah yang terpenting mendapatkan pengalaman. Selain mendapat pengalaman juga mendapatkan buku karya sendiri. Alhamdulillah dalam waktu 3 bulan sudah menerbitkan 2 judul buku. 

Rasa tidak percaya pada diri untuk membuat tulisan kini sedikit demi sedikit mulai terkikis. Minat menulis pun mulai muncul kembali. Keinginan untuk menambah ilmu dengan berbuah hasil sebuah buku semakin bersemangat dan tertantang. Meski buku yang dihasilkan belum tentu bisa disukai banyak orang. Prisip saya tetap menulis dan biarkan idenya mengalir bagai arus laut.

Pada bulan September 2021, saya melanjutkan keingian untuk menerbitkan buku berikutnya. Kali ini saya menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan menulis. Pelatihan menulis berikutnya adalah mengikuti pelatihan menyusun buku kumpulan puisi.

Materi yang diberikan pada pelatihan ini ada 4 mater puisi diantaranya :
  • Puisi Sonian merupakan puisi yang diciptakan oleh penyair dari Indonesia angkatan 80-an yang bernama Soni Farid Maulana. Puisi terdiri dari 4 baris dengan pola 6-5-4-3. Di mana bait pertama terdiri dari 6 suku kata. Baris ke-2 terdiri dari 5 suku kata., baris ke- 4 terdiri dari 3 suku kata, dan baris terakhir ada 3 suku kata.
  • Puisi Haiku. merupakan puisi yang dikembangkan oleh pujangga Jepang. Kemudian diadaptasi kan ke dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnya oleh pujangga dari negara-negara lain. Puisi haiku terdiri dari 5 suku kata pada baris pertama, baris kedua 7 suku kata dan baris ke-3 lima suku kata.
  • Puisi Akrostik merupakan puisi yang berasal dari bahasa Yunani. Puisi ini yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Puisi akrostik membicarakan apa yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris.
  • Puisi Soneta merupakan puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi menjadi dua. Dua bait pertama masing-masing tiga baris dengan susunan 4-4-3-3.
Setelah mendapatkan materi kami diberi tugas masing- masing 10 puisi dan alhamdulillah puisi saya sudah mendapatkan 15 puisi. tinggal beberapa langkah lagi akan menghasilkan 40 puisi yang siap untuk dicetak. Ternyata belajar membuat puisi selain mengasikkan juga bisa menghasilkan karya. 


Salam literasi




3 komentar:

Media Inovatifku mengatakan...

Tidak ada kata yang sulit jika kita mau berusaha. Semangat selalu sobatku...

Sumarjiyati mengatakan...

Terus belajar dan belajar... Wujudkan mimpi dengan keyakinan pasti kita bisa.semangat

Hernisbanah mengatakan...

matursuwun untuk komen semuanya

Puisiku 40