Senin, 27 September 2021

Kenali Suaka Margaaksara

 KMAA 27



Menulis adalah suatu kegiatan untuk mencurahkan segala ide atau pemikiran yang dimiliki seseorang dengan tujuan menciptakan sebuah karya. Menulis bisa mencurahkan sekian banyak kata, kalimat dan bahkan paragraph. Pada kegiatan menulis yang saya lakukan saat ini mencoba untuk mengenali tentang suaka marga aksara.

Kenali Suaka.

Suaka adalah Suatu tempat yang luas di mana digunakan untuk berlindung bagi manusia dan hewan. Ada beberapa pandangan yang mengulas tentang suaka diantaranya :

  • Suaka adalah penganugrahan perlindungan dalam wilayah suatu negara kepada orang-orang dari negara lain yang datang ke negara yang bersangkutan karena menghindari pengerjaran atau bahasa besar. (Wagiman, 2021 : 19)
  • Suaka berasal dari Bahasa Yunani yaitu "Asylon" atau "Asylum" dalam bahasa Latin, yang artinya tempat yang tidak dapat dilanggar di mana seseorang yang dikejar-kejar mencari tempat berlindung. (Sulaiman Hamid, 2002 : 42)
  • Suaka juga bisa didefinisikan sebagai perlindungan yang diberikan kepada individu oleh kekuasaan dari negara lain. (Kwan Sik)
Itulah sedikit pengertian tentang suaka. Pada dasarnya suaka merupakan suatu wadah perlindungan bagi siapapun yang ada di dunia ini.

Suaka yang kita kenal selama ini adalah suaka margasatwa. Di mana suaka margasatwa memiliki arti sebagai suatu kawasan tempat berkumpulnya satwa dengan beberapa keunikan atau ciri khas yang dimiliki oleh satwa.  Sedangkan suaka yang akan saya bahas kali ini adalah suaka margaaksara. 

Suaka margaaksara merupakan suatu kawasan atau wahana di mana tempat berkumpulnya berbagai macam jenis aksara. Aksara adalah suatu tulisan atau simbul yang dituangkan dalam media baik kertas, batu, kayu dan kain. Dunia ini terdiri dari berbagai macam negara, agama, adat dan budaya. Di dalam kehidupan berbudaya manusia dikenalkan dengan kegiatan membaca dan menulis. Kegiata membaca dan menulis diawali dengan pengenalan aksara.

Beberapa negara memiliki aksara pada budaya mereka sendiri. Salah satu contohnya Indonesia mengenalkan masyarakat dengan aksara internasional yaitu alpabet. Selain alpabet Indonesia terkenal dengan aksara Jawa nya. Di mana aksara Jawa merupakan sarana komunikasi tradisional yang dipakai di wilayah Jawa.

Gambar 1 Aksara Jawa

Masyarakat yang ada di wilayah Jawa baik itu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sudah diterapkan penggunaanya sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun karena peradaban zaman penggunaannya hampir mulai sedikit terlupakan. Supaya sarana komunikasi ini tidak hilang ditelan waktu maka untuk zaman 

sekarang pemerintah daerah mulai mengenalkan kembali aksara ini kepada generasi penerus bangsa. Pengenalan aksara Jawa ini diterapkan pada penguatan pendidikan karakter suatu daerah. Maka pengenalan aksara Jawa sudah diikutsertakan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah untuk tingkatan SMP satu minggu mendapatkan 2 jam pelajaran. 

Selain Jawa ada aksara yang dipakai oleh masyarakat lokal Sumatra Tengah aksara ini dinamakan aksara Incung. 

Gambar 2 Aksara Incung

Aksara Incung merupakan salah satu sarana komunikasi yang dipakai oleh masyarakan Sumatra Tengah khususnya Suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi Jambi. Kenapa aksara ini dinamakan aksara Incung? jawabannya adalah menurut bentuknya yang berupa garis lurus, patah terpancung dan melengkung. 

Aksara Incung ini merupakan aksara peninggalan nenek moyang Kerinci Kuno untuk mendeskripsikan sejarah, sastra, hukum adat dan mantra-mantra. Awal mula keberadaan aksara Incung belum ada yang bisa memastikan. Ada beberapa informasi mengatakan bahwa aksara Incung sudah ada  sejak abad ke-4 masehi. Namun semakin ke sini aksara Incung semakin hampir punah, maka tertanggal 17 Oktober 2014 ditetapkan sebagai warisan tak benda oleh Kemendikbud.

Gambar 3 Aksara Bali

Aksara berikutnya adalah aksara Bali di mana aksara ini ada kesamaan dengan aksara Jawa. Aksara Bali juga dikenal sebagai aksara Hanacaraka. Aksara Bali ini digunakan oleh masyarakat Bali untuk menulis bahasa Bali, Sanskerta dan Kawi. Menurut beberapa pakar bahwa aksara Bali tidak bisa lepas dari perkembangan budaya India.

Ini dikarenakan aksara Bali penyebarannya berasal dari bangsa India yang beragama Hindu. Penyebarannya melalui politik perluasan koloni , perdagangan, agama dan kebudayaan. Menurut Guru Besar Ilmu Antropologi Universitas Udayana yaitu I Gusti Ngurah Bagus  mengatakan bahwa aksara Bali dibagi menjadi dua kelompok yakni aksara biasa dan aksara suci.

Aksara biasa digunakan sebagai sarana komunikasi menulis dalam kehidupan sehari-hari masyarakat bali. Sedangkan aksara suci digunakan sebagai sarana komunikasi menulis dalam urusan keagamaan, mantra dan rerajahan.

Beberapa contoh aksara yang dipaparkan di atas merupakan rincian dari suaka margaaksara. Oleh sebab itu jadi kita tahu bahwa satu negara bisa memiliki banyak jenis aksara. Mari kita kenali aksara yang kita miliki sebelum semuanya punah terbawa dengan peradaban zaman.




Sumber :

http://repository.ump.ac.id/3155/3/BAB%20II%20%20-%20%20NOVITA%20NUR%20UTAMI.pdf

https://indonesia.go.id/kategori/komoditas/929/aksara-incung-satu-satunya-aksara-lokal-di-sumatra-tengah

https://news.detik.com/berita/d-5078465/mengenal-aksara-bali-dari-sejarah-hingga-jenisnya-lengkap

1 komentar:

Media Inovatifku mengatakan...

Wah...jadi nambah wawasan tentang suaka. Ternyata ga hanya suaka margasatwa, tapi masih ada suaka lainnya. Semangat bu Herni..

Puisiku 40