Yuk! Kita Menjelajahinya
Mempertahankan hidup dari waktu ke waktu semakin begitu banyak tantangan. Banyaknya persaingan harus dihadapi. Mulai dari persaingan kerja, persaingan perdagangan sampai dengan persaingan perusahaan pun terjadi.
Terutama pada saat sekarang di mana sedang terjadi penyebaran wabah. Hampir semua terkena imbasnya. Beberapa kota di seluruh Indonesia melakukan PPkm (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Hal ini sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat diantaranya :
- Para pedagang mengalami penurunan income
- Beberapa perusahaan berada di ambang kehancuran
- Para pekerja sebagian di PHK dan dirumahkan
Mungkin bagi beberapa orang dengan memiliki perekonomian yang bagus hal ini tidak menjadi masalah. Akan tetapi bagaimana dengan masyarakat berpenghasilan di bawah rata-rata?.Untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari harus banting tulang kuras keringat. Namun hasilnya belum tentu bisa mencukupi kebutuhan mereka dalam satu hari.
Sebagai contoh : dikisahkan seorang dengan profesi sebagai karyawan sebuah toko. Ketika sebelum wabah terjadi dia memperoleh gaji di atas UMR. Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari hidupnya. Namun sekarang apa yang terjadi perusahaan mengajaknya beserta rekan kantornya untuk berdiskusi tentang kondisi toko baru-baru ini.
Pengaruh PPKM sangat besar terhadap penjualan di toko dimana karyawan ini bekerja. Biasanya omset toko perhari bersih sekitar di atas 35 juta namun dikarenakan adanya PPKM maka omset pun menurun. Pemilik toko memiliki pemikiran untuk tidak Memberhentikan karyawan.
Setelah pemilik toko berdiskusi dengan para karyawan akhirnya menemukan jalan keluarnya. Tak satu pun karyawan yang diberhentikan namun penerimaan gaji disesuaikan dengan besar kecil nya pendapatan toko dalam satu hari.
Secara tidak langsung pendapatan seorang karyawan sebuah toko ini berkurang. Yang tadinya memperolah gaji di atas UMR mulai dari adanya PPKM menjadi sedikit di bawah gaji UMR. Namun seorang karyawan toko ini lantas tidak merasa kecewa. Melihat dari kebijaksanaan yang diberikan oleh perusahaan bahwa semua karyawan tidak ada yang diberhentikan.
Akan tetapi di satu sisi kebutuhan sehari-hari harus ada yang dikurangi dan menyesuaikan gaji sekarang. Seorang karyawan toko pun terus berpikir bagaimana caranya semua kebutuhan terpenuhi seperti biasanya. Akhirnya karyawan ini menemukan ide untuk mencari uang tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup seperti biasanya.
Dengan cara apa dia mendapatkan uang tambahan?. Seorang karyawan toko ini mencoba untuk mengembangkan bakatnya yaitu menjahit. Melalui menjahit dia akan mendapatkan uang tambahan meskipun tidak seberapa. Seketika itu juga dia membeli kain batik kiloan dengan ukuran 2 meter di toko bos nya seharga Rp. 30.000,-.
Setelah itu kain berukuran 2 meter dipotong, dijahit hingga menghasilkan sebuah baju yang bagus. Sekilas orang akan berpikir baju itu terbuat dari bahan yang mahal harganya. Kenyataannya baju itu hanya bermodalkan tekad, nominal Rp. 30.000,- dan keterampilan menjahit. Baju pun akhirnya bisa terjual denga harga Rp. 250.000,-. Seorang karyawan toku pun merasa tidak percaya kalau hasil produksinya bisa terjual dengan harga yang tinggi.
Berdasarkan contoh di atas kita bisa menyimpulkan bahwa ketika kita terpuruk jangan sampai putus asa terutama di masa pandemi seperti sekarang. Akan tetapi bangkitlah untuk mempertahankan hidup. Lakukan sebagaimana yang telah dicontohkan di atas. Dengan bermodalkan Murah, Meriah dengan penuh semangat maka akan menghasilkan karya yang Mewah.
Salam literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar