Jumpa lagi bersama saya seseorang yang bercita - cita ingin menciftakan buku hasil karya sendiri. Malam ini suasana cerah, tenang, segar dan begitu banyak bintang diangkasa seolah - olah situasinya bersahabat dengan kondisi saya saat ini.
Malam ini rabu tanggal 26 Januari 2021 saya akan membuat goresan tentang kegiatan yang baru saja dilaksanakan. Yaitu seperti biasa apa lagi kalau bukan mengikuti kegiatan diklat meulis gelombang 17 pertemuan ke - 11. Acaranya dimulai pada pukul 19.00 dengan dipandu oleh moderator yang terkenal dengan salam hangat literanya Beliau adalah Mr. Bams. Sedangkan untuk narasumber hari ini tak kalah hebatnya juga "Siapakah dia?". Ooooh! ternyata narasumbernya adalah Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. atau kita kenal dengan panggilan Kak Brian. Tema yang akan dipaparkan pada malam ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".
Lagi - lagi temanya menarik semakin hangat pertemuannya maka semakin banyak materi - materi yang menarik yang bisa kita pelajari. Pada awal pemaparan materi Kak Brian sempat menyampaikan pengalamannya dalam menerbitkan buku. Dahulu semasa kuliahnya sudah membuat beberapa tulisan namun ada beberapa hal yang Kak Brian pikirkan saat itu diantaranya mungkin itu suatu khayalan yang tinggi dan tidak akan tercapai, mungkin juga naskah ditolak dan juga menerbitkan nya membutuhkan waktu yang lama.
Namun untuk saat ini kenapa kita harus berpusing - pusing menerbitkan buku?. Sesuai dengan tema dalam goresan tinta saya malam ini yaitu "Pusing Menerbitkan Buku? Ayo Kejar Solusinya!". Kebetulan sekali Kak Brian malam ini memaparkan tetang beberapa solusi dalam menerbitkan buku. Ada 2 penerbit yang Kak Brian sampaikan yaitu penerbit mayor dan penerbit indie. Untuk lebih jelasnya saya akan memaparkan sedikit gambaran menurut yang saya tangkap dari Kak Brian. Berikut sedikit gambarannya :
- Penerbit mayor dalam menerbitkan buku dilakukan secara masal, cetakan pertama minimal 1000 eksemplar bahkan mencapai 3000 eksemplar, pemasaran bukunya ada ditoko - toko buku dan penyerahan naskah belum tentu diterima serta menerbitkan bukunya lumayan lama.
- Penerbit indie dalam menerbitkan buku dilakukan apabila ada yang hendak menerbitkan, tidak ada batasan berapa eksemplar yang akan diterbitkan, tidak ada koreksi naskah atau naskah apa adanya sesuai dari si penulis, naskah pasti terbit dan proses penerbitan mudah dan cepat.
- Kamila Press miliknya Cak Imin
- Penerbit Rekanan Kak Brian
- YPTD
- Penerbit Rekanan Bu Kanjeng
- Tidak ada fasilitas editing
- Tidak ada koreksi terhadap kesalahan ketik dalam naskah
- Mencetak ulang buku minimal 10 eksemplar
- Naskah lebih dari 130 halaman akan dikenakan biaya tambahan
- Naskah diterbitkan minimal 1 bulan
- Naskah dilengkapi dengan kelengkapan naskah ( cover judul dan nama penulis, prakata, daftar isi tanpa nomor halaman, profil penulis, sinopsis 3 paragraph dan masing - masing paragraph terdiri 3 kalimat
- Jangan pernah menyingkat tulisan seperti : yg, tdk, blm.
- Jangan sampai ada kesalahan dalam menulis atau kita kenal dengan Typo.
- Dalam satu Paragraph jangan terlalu banyak kalimat.
- Biasakan menulis kalimat yang pendek - pendek.
- Setiap bab baru dimulai dihalaman baru.
- Bab baru jangan digabung dengan bab sebelumnya.
12 komentar:
Terus menulis, buktikan apa yang terjadi
wow, tulisan yang bagus, enak dibacanya. semangat berkarya, semangat menginspirasi
Matursuwun bagi yang sudah mengomentari dan mengoreksi hasil tulisan saya
Mantap. Semangat terus yah. Menulislah setiap hari dan buktikan Apa yang terjadi.
Ceritanya cemungud bingit 👍💖
siiip lah dulurku... Semangat terus.....
Woww....
Tulisan yang luar biasa. Tampilan blognya Sejuk dimata.
Waah karen. Resumenya makin lengkap dan sempurna. Banyak variasinya makin kerasan yg baca. Good job!
Bagus resumenya. Lengkap dan enak dibaca. Tetap semangat,,,,
Matursuwun pak dan kita sama - sama saling belajar dan tetap semangat
Membaca resumenya ikut terbawa semangat dari penulisnya. Mantap bunda
Keren mbak....tampilan blognya juga keren
Posting Komentar