Lomba Menulis PGRI "Menulis Di Blog Jadi Buku"
Goresan Tinta Ke - 13 |
Goresan Tinta Ke - 13 Ku
Oleh Herni Sunarya Banah
Instansi : SMP Negeri 2 Wangon
NPA : 12100200134
Assalamuallaikum Wr Wb
Kembali lagi bersama seseorang yang ingin menerbitkan buku. Suasana pagi ini terasa cerah ditemani oleh kicawan burung nan merdu. Udara di luar rumah begitu segar seakan - akan menemani saya yang sedang bersemangat membuat goresan tinta. Hari sabtu ceria ini kegiatan rutinitas pembelajaran online libur. Ini dikarenakan sekalah kami sudah menerapkan pembelajaran lima hari kerja.
Kegiatan untuk mengisi waktu libur melakukan bebenah rumah sampai selesai dan dilanjutkan dengan bersenda gurau dengan keluarga kecil saya. Disela - sela kesibukan bersama keluarga kecil, saya pun menyempatkan diri untuk membuat sebuah goresan tinta. Kali ini sudah mencapai goresan tinta yang ke - 13. Tema goresan tinta kali ini tentang "Balada Si Penjal Keliling Mendulang Kesuksesan", untuk menghilangkan rasa penasaran yuk! kita baca alur goresannya.
Kalau melihat foto di samping seakan - akan mereview semasa saya masih kecil. Semasa kecil dulu saya selalu tinggal bersama nenek, kedua orang tua saya tidak pernah dirumah mereka meratau untuk mencari nafkah buat kami anak - anak nya.
Pada tahun delapan puluhan saat itu kami semua delapan bersaudara. Keempat adik kami ikut orang tua merantau terkecuali saya dan kakak - kakak tinggal bersama nenek di desa. Saya bersama saudara yang lainnya hidup seadanya.
Kami didik oleh nenek mulai sholat, bebenah rumah dan bahkan belajar mencari nafkah. Sedang untuk kegiatan belajar saya dan saudara lain selalu dibimbing oleh paman.
Setiap pagi nenek mengajari saya untuk bangun pagi, lanjut sholat subuh dan beres - beres rumah. Setelah kegiatan ini saya pun bergegas mandi untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Kebetulan sekolah saya tidak jauh dari rumah hanya sekitar 100m. Setelah selesai sekolah saya lantas pulang kerumah. Sesampainya di rumah saya sholat dzuhur, makan dan kembali melaksanakan tugas berikutnya dirumah.
Apa tugas berikutnya yang diberikan nenek kepada saya?. Jawabannya adalah pekerjaan yang wajib saya lakukan yaitu membantu nenek berjualan keliling. Barang dagangan yang saya dan nenek jual bukan buatan sendiri melainkan mengambil dari warung milik orang lain dengan harapan mendapatkan untuk hanya seratus rupiah.
Kami menjajakan jajanan berupa gorengan, kue dan sayur. Setelah kami mendapatkna barang dagangan, segeralah kami menjajakan dagangan dengan berkeliling di sekitar kota Garut. Kebetulan tempat tinggal asal saya Garut. Ketika menjajakan jajanan saya menghapiri kerumunan anak - anak yang sedang bermain. Sambil berjualan saya pun menatap merekan bermain dan saya berkata dalam bathin. "Senang rasanya bisa bermain seperti mereka dan kapan ya saya bisa seperti mereka?".
Tanpa mengindahkan lagi anak - anak yang bermain saya pun menlanjutkan berkeliling untuk menjajakan jajanan. Tak terasa waktu sudah sore jajanan masih tersisa 5 buah gorengan, akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah uang hasil jajanan saya serahkan pada nenek dan nenek pun memberi saya upah seratus rupiah. Hati ini rasanya senang mendapatkan uang seratus rupiah dari hasil keringat sendiri.
Waktu pun terus berjalan saya beranjak tumbuh menjadi remaja. Saat dibangku SMA saya diajak oleh kedua orang tua untuk ikut tinggal merantau bersama mereka. Saya akhirnya ikut mereka, selang 6 bulan ikut kedua orang tua saya. Saya mendapat kabar nenek meninggal dunia. Saya pun terpukul merasa kehilangan sosok pendidik yang luar biasa. Tanpa pikir panjang saya pulang ke Garut bersama kedua orang tua.
Sepeninggal nya nenek saya masih menerapkan apa yang telah nenek ajarkan. Tak lama kemudian saya lulus dari SMA. Setelah lulus SMA saya melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi. Diawali dengan sekolah D1 sekretaris, setelah lulus lanjut kuliah di Universitas Siliwangi mengambil jurusan Bahasa Inggris. Selama empat tahun saya bisa menyelesaikan kuliah.
Seselesainya kuliah saya di percaya untuk menjadi guru honorer di SMP Negeri 2 Wangon. Pada tahun 2003 genap empat tahun saya menjadi honorer. Tiba - tiba mendengar kabar dari Kepala Sekolah bahwa akan ada mengangkatan CPNS tahun 2004. Saya pun bergegas untuk menyiapkan syarat - syarat keikut sertaan tes CPNS. Saat itu merupakan tes terakhir pengangkatan tenaga pendidik.
Dan almahdulillah saya lulus menjadi CPNS sampai sekarang. Saya bersyukur mendapatkan SK dengan penempatan di SMP yang sama yaitu SMP N 2 Wangon. Bahkan sekarang saya sudah berhasil mendapatkan SK Guru Profesional. Itulah alur Balada Si Penjual Keliling Mendulang Kesuksesan. Seseorang yang berjalan dengan penuh kerikil namun bila dia bisa melewatinya dan menanamkan ilmu dari pengalaman maka kesuksesan akan dia terima.
Suntai Kalimat Indah : "Pendidikan Dari Kenyataan Hidup Akan Terus Mengakar Sampai Kelak Nanti, Terima Kasih Nek Sudah Mengajarkan Saya Banyak Ilmu".
1 komentar:
Selalu luar biasa artikelnya. Semoga tetap semangat berkarya dan mnginspirasi. Good job 👍🙏
Posting Komentar