Senin, 15 Februari 2021

Belajar Dari Seorang Yang Paling Mumpuni

 Pelatihan Menulis PGRI 

Pertemuan Ke - 18

Oleh Herni Sunarya Banah


Sabtu malam tanggal 13 Februari 2021 suasan di sekitar rumah cukup dingin ditambah turunnya hujan deras. Seakan menambah kegundahan hati yang tak kunjung henti. Sudah hampir pertengan jalan saya mengikuti pelatihan menulis dan lomba menulis PGRI terkadang ada muncul rasa maju terus apa mundur. Rasa ini muncul ketika begitu banyak pekerjaan yang harus saya tangani. Namun teringat lagi akan harapan untuk menerbitkan buku akhirnya saya putuskan maju terus.

Teralu banyak berpikir tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.00. Saat itu sikecil sudah pergi tidur ini waktunya saya membuat resume diklat menulis untuk pertemuan ke - 18. Pertemuan ke - 18 diawali oleh penyampaian foster oleh Kak Brian. Foster berisikan tentang jadwal diklat perktemuan ke - 18. Di dalam foster tercantum nama moderator yang akan memandu acara Beliau adalah Mr. Bams guru besar literasi Indonesia. Serta tercantum narasumbernya Beliau adalah Pak. Joko Irawan Mumpuni.

Tanpa mengulur waktu tepat pukul 19.00 Mr. Bams membuka acara dengan salam dan semangat literasi. Serta menyampaikan pemaparan materi dari Pak Irawan dimulai pukul 19.00 - 20.00 dilanjutkan dengan sesi tanya jawab pukul 20.00 - 21.00. Untuk mempersingkat waktu Mr. Bams menyerakan acara sepenuhnya kepada Pak Irawan.

Pak Irawan langsung memulai acara dengan mengucapkan salam dan semangat literasi. Kali ini Pak Irawan akan memaparkan materi dengan tema "Menulis Buku Ajar". Dalam pemaparan materi Pak Irawan menggunakan metoda presentasi kombinasi dengan pesan suara. Setiap slide yang di upload oleh Pak Irawan akan diikuti dengan penjelasan melalui pesan suara. 

Pertama kali kalimat tanya yang dilontarkan oleh Pak Irawan  yaitu sudah berada diposisi manakah kita terkait tulis menulis. Apakah kita berada di level paling bawah yaitu I won't do it (tidak mau menulis) atau level ke - 2 I can't do it ( saya tidak dapat melakukannya). Namun Pak Irawan mengharapkan setelah mengikuti diklat menulis ini, kita berada di level paling atas yaitu yes, I did it! (ya saya melakukannya) sampai menghasilkan satu buku.


Pemaparan materi selanjutnya tentang ekosistem penerbitan yang disedernakan. Di ekosistem memiliki empat komponen diantaranya :
  • Penerbit, komponen ini merupakan suplier terhadap toko - toko buku ada atau pedagang - pedagang buku yang ada baik itu daring maupun luring yang ada sekarang ini
  • Penyalur
  • Pembaca. komponen pembaca merupakan target pemasaran buku itu sendiri dan yang menjadi pelaku idustrinya adalah bapak dan ibu penulis, penerbit, penyalur (toko buku)
  • Penulis
Contoh :  
Apabila  kita menerbitkan satu judul buku dan ini kita anggap sebagai sebuah proyek. Dari terbitan buku yang kita buat komponen yang mendapatkan keuntungan lebih besar adalah : (1) pembaca yang merupakan pemasaran utama, penyalur dan pembaca hanya mendapatkan Rp. 10.000,- atau 10% kalau di jual pada jalur toko, kalau melalui jalur proyek dan buku laku penulis akan mendapatkan royalti lebih besar.

Nah sekarang apa yang menjadi penghalang pertumbuhan industri penerbitan/ literasi dominan adalah minat membaca, minat tulis, dan  apresiasi hak cifta sebagi berikut.
  • Minat baca. Kenapa minat baca menjadi penghalang ini disebabkan oleh budaya baca, kurangnya bahan bacaan, dan kualitas bacaan.
  • Minat tulis. Komponen ini menjadi penghalang karena budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan, Anggapa yang salah tentang dunia penulisan.
  • Apresiasi hak cifta. Komponen ini dijadikan penghalang karetan pembajakan, duplikasi non legal,  dan perangkat hukum
Berikutnya bagaimana kalau naskah kita sudah jadi? dan langkah apa yang akan kita lakukan?. Seandainya naskah sudah di tangan penulis dan sampai jadi buku di toko buku bahkan sampai di tangan pembaca. Langkah - langkah setelah jadi naskah adalah berikut ini : (1) Naskah diserahkan ke penerbit, (2) Naskah dipelajari untuk kemungkinan penerbitannya, (3) Mendapatkan surat pemberitahuan diterima tidaknya. Kalau naskah ditolak maka akan diserahkan kembali kepada sipenulis. Tapi kalau diterima akan diberi surat pernyataan yang ditandatangani oleh penulis dan dikembalikan kepada penerbit bersama - sama soft copy lengkap kepada penerbit. Baru penerbit mengedit naskah.

Dalam penerbitan buku jangan lupa memilih penerbit yang baik yaitu :
  • Memiliki visi dan misi yang jelas
  • Memiliki business core lini produk tertentu
  • Penalaman dalam menerbitkan buku
  • Jaringan pemasaran
  • Memiliki percetakan sendiri
  • Keberanian mencetak jumlah eksemplar
  • Kejujuran dalam penbayaran rolayti
Selanjutnya apa yang penulis peroleh dari yang profesional. Ini akan memberikan manfaat sangat luar biasa seperti : (1) Kepuasan, (2) Reputasi, (3) Karir dan (4) Uang.
  • Kepuasan yang dimaksud adalah kepuasan bathin
  • Reputasi akan naik
  • Karir berkembang dengan baik
  • Uang yang lumayan
Sekarang naskah seperti apa yang bisa di terbitkan. Sebuah naskah bisa diterbiktan apabila sudah sesuai penilaian penerbitan yaitu :
  1. Editorial bobotnya 10%
  2. Peluang penerbit pasar 50%
  3. Keilmuan 30%
  4. Reputasi penulis 10 %
Ada beberapa kriteria naskah yang bisa diterbitkan sesuai dengan gambar di bawah ini :



Kriteria naskah yang baik adalah memiliki tema populer dan penulisnya juga populer. Naskah bisa dengan mudah diterbitkan menjadi buku.
Nah itulah alur resume diklat pertemuan 18 semoga sesuai yang diharapkan dan bermanfaat. Belajar sesuatu tentang menulis dari seseorang yang paling mumpuni yang sangat luar biasa. Ilmunya bebenar begitu Mumpuni.

Seutai Kalimat Indah :"Belajarlah Dari Orang Hebat, Jangan LUpa ATM (Amati, Titu dan Modifikasi Ilmunya)",











1 komentar:

Nana Wihana mengatakan...

Semoga tetap semangat berkarya dan mnginspirasi 👍🙏

Puisiku 40