Pertemuan Ke - 23
Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.
Jum'at pagi ini turun hujan rintik - rintik udara terasa cukup dingin. Membuat rasa saya untuk bergerak terhenti sejenak. Keinginan melakukan banyak aktivitas pun beranjak menghinggapi rasa malas. Sesaat saya kembali ke tempat semula terdiam membisu dengan menikmati dinginnya udara. Sembari merasakan kedinginan udara lantas saya ambil laptop dan mulai meriset laptop yang kemarin malam tidak bisa terpakai.
Niat hati ingin melanjutkan resume diklat namun apa daya tangan tak sampai mendadak laptop saya tiba - tiba tidak mau koneksi dengan internet. Sejenak saya termenung dan bertanya harus bagaimana ini?. Lantas saya terpikirkan dengan laptop milik anak saya. Saya raih laptop itu dan mulai memasukan akun ke chrome lalu saya buka blogger.com.
Almadulillah berhasil membuat sebuat goresan tinta tapi, karena waktu sudah larut rencana membuat resume gagal. Baru ada kesempatan hari ini saya bisa membuat resume diklat yang ke - 23. Sebelum diklat dimulai Kak Bryan membagikan foster tentang narasumber dan modertor yang akan memandu pertemuan ke - 23 ini. Berikut fosternya dibawah ini.
Untuk mempersingkat waktu Mr. Bams langsung memulai acaranya tepat pukul 19.00. Acara diawali dengan mengucapkan salam serta memberi semangat literasi. Kemudian Mr. Bams mengulas sedikit profil Pak Khamdan. Pak Khamdan Muhaimin itu nama lengkapnya Beliau seseorang yang lahir di Banjarnegara, 16 Juni 1987 Jawa Tengah.
Sebelumnya Beliau pernah mengajar sebagai tenaga honorer di SMKN 1 Mandiraja Banjarnergara Jawa Tengah dan SMK Muhammadiyah Weleri Kendal. Sekarang Pak Khamdan bertugas di SMP Negeri 5 Sambi Prampas Kab. Manggarai Timur, Propinsi NTT. Setelah Mr. Bams menyampaikan profil narasumber, langsung saya Beliau menyerahkan acara kepada Pak Khamdan.
Pak Khamdan mengawali pemaparan materinya dengan mengucapkan salam dan memberi semangat kepada bapak dan ibu guru hebat. Setelah itu Beliau menyampaikan tentang tema yang akan diusungnya malam itu yaitu tentang "Menjadi Guru Berprestasi Dan Berdedikasi Di Daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
Enam tahun sudah Pak Khamdan bertugas di NTT, betapa ini sangat luar biasa seorang guru ditempatkna di daerah pelosok dengan banyak kekurangan. Kondisi daerah terpencil yang tanpa ada penerangan listrik, sinyal susah dan air juga susah. Ditambah dengan jalanan di daerah terpencil rusak tanjakan dan turunan nan terjal ditepian jurang. Selain itu kebanyakan masyarakan setempat bermata pencaharian dari bertani dan berkebun sehingga ini sangat berpengaruh pada proses pendidikan anak - anak mereka.
Namun kenyataannya Pak Khamdan bisa bertahan disana. Bagaimana bisa Pak Khamdan dan masyarakat disana bisa bertahan?. Menurut Pak Khamdan masyarat bersama Beliau bertahan hidup dengan mengkonsumsi hasil pertanian atau perkebunan yang mereka tanam.
Selain cara mempertahankan hidup yang terbilang sangat sederhana, setiap daerah terpencil akan selalu mempertahankan adat daerahnya dengan kuat. Sebagai contoh berbagai macam acara adat masih diadakan di daerah tempat bertugas Pak Khamdan. Adapun adat - adat tersebut adalah sebagai berikut :
- Irong, pada saat upacara adat ini tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut selama 1 - 2 hari, tujuannya supaya hasil panen melimpah.
- Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.
- Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok, dan ayam kampung. Ini menunjukan ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.
- Makan padi baru, acara pesta sekolah dan banyak yang lainnya.
1 komentar:
Mantap artikelnya. Lengkap, sempurna dan menginspirasi. Good job. Lanjtkan!
Posting Komentar