Senin, 08 Maret 2021

Belajar Dari Seorang Mayor

 Diklat Menulis PGRI 

Pertemuan Ke - 27

Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.


Senin pagi tanggal 8 Maret 2021 saya mulai aktivitas pagi dengan menikmati keindahan alam sekitar. Dan tak lupa untuk mencurahkan ide tentang keindahan alam sekitar. Suasana bergitu cerah ceria nan segar, diikuti dengan kicauan burung nan riang dipepohonan. Seakan - akan melambaikan tangan  memberi semangat pagi. Semangat untuk beraktivitas bersama keluarga, peserta didik dan masyarakat.

Seperti biasa senin pagi beraktivitas bersama peserta didik. Namun kali ini tidak ada pembelajaran karena sedang memulai kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester) secara online. Kebetulan saya bertugas sebagai koordinator operator. Setelah melakukan pengecekan terhadap pembagian soal secara online tahap pertama selesai, saya langsung membuka aplikasi blogger.com untuk memulai membuat postingan baru.

Kegiatan ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang sambil menunggu pembagian soal tahap kedua. Kali ini saya akan memposting tentang resume diklat menulis pertemuan ke - 27. Dimana diklatnya telah dilaksanakan pada hari jum'at tanggal 5 Maret 2021. Berikut foster tentang pertemuan ke - 27 dibawah ini :

Pertemuan ke - 27 akan dipandu oleh moderator cantik yaitu Teh Aam dengan narasumber yang cantik tapi gagah yaitu Bu Nani Kusmiyati. Kalau melihat parasnya cantik tapi kembali seragamnya jadi gagah. Wah! membuat saya jadi penasaran siapa sebenarnya Bu Nani?. Untuk mengetahui lebih jelas yuk! kita baca resumenya.

Tepat pukul 18.55 Omjay mengawali membuka acaranya dengan mengucapkan salam. Setelah itu Omjay menyampakan bahwa malam ini malam yang spesial karena pada pertemuan ke - 27 diklat menulis gelombang 17 kedatangan tamu dari TNI AL. Beliau juga merupakan alumi belajar menulis gelombang 8.

Hal ini membuat saya semakin penasaran dengan ilmunya. Ilmu dari seorang wanita berparas cantik namun berprofesi sebagai TNI AL sungguh luar biasa. Tanpa mengulur waktu Omjay pun menyerakan acara kepada Teh Aam. Dengan mengucapkan kata siap Teh Aam langsung meluncur untuk memulai acaranya. Teh Aam memulai acara dengan mengucapkan salam dan semangat hebat untuk bapak dan ibu guru.

Setelah itu Teh Aam mengungkapkan rasa bahagianya pada pertemuan saat itu. Ini disebabkan akan kedatangan narasumber spesial dari TNI AL yaitu Mayor Nani Kusmiyati, S.Pd. M.M. CTMP. Berikut sekilas info tentang Beliau. Bu Mayor adalah seorang dengan kelahiran Kediri tanggal 12 September 1966. 

Beliau seorang lulusan dari S1 Bahasa Inggris di UIA (Universitas Islam Assyafiiyyah) Pondok gede. Tidak hanya berhenti sampai disitu Beliau pun melanjutkan S2 di MSDM UPN Veteran Jakarta. Akhinya beliau berpangkat Mayor TNI AL dan bertugas di Dinas Pendidikan TNI AL dengan jabatan Kasubsi Pengendalian Pangajaran Pendidikan Bahasa.

Itulah sekilas tentang profil Bu Mayor. Pengalaman Beliau tidak hanya di negeri sendiri bahkan sampai ke negeri orang. Untuk mempersingkat waktu akhirnya Teh Aam menyerahkan acara sepenuhnya pada Bu Mayor. Tepat pukul 19.10 Bu Mayor mulai menyapa para peserta diklat menulis dengan mengucapakan salam dan ucapan terima kasih . 

Acarapun dilanjutkan dengan pemaparan materi kebetulan tema yang diambil oleh Bu Mayor adalah "Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadaian". Menulis adalah kata yang paling disegani oleh hampir setiap orang. Padahal kenyataan menulis merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Melalui menulis seseorang bisa mencurahkan isi hatinya mulai dari perasaan sedih, senang dan marah.

Ketika seseorang sudah merasakan bagaimana membuat tulisan. Inilah celah yang sudah seseorang temukan dalam kegiatan menulis. celah yang dimaksudkan adalah seseorang tersebut bisa mengetahui kelebihan dan kelemahan ketika mereka membaca kembali tulisan yang pernah dibuat. Mulai dari ketepatan penggunaan bahasa, alur tulisannya sudah mengalir atau belum, dan penggunaan kata penghubung sudah tepat apa tidak.

Alangkah baiknya tulisan yang kita buat jangan dipublikasikan dulu. Ini dilakukan dengan tujuan  menemukan kata - kata yang kurang pas atau salah pada ejaan. Pemaparan Bu Mayor kembali kepada tema awal Menulis adalah Bekerja Untuk Keabadian. Melihat pada tema ini bahwa menulis banyak sekali manfaatnya yang dapat kita petik untuk diri kita pribadi maupun orang lain. 

Manfaat untuk diri pribadi kita dapat memperluas pengetahuan selain itu kita tetap bisa mengasah otak terus walau pun kita sudah bertambah usia dan kita tidak akan mudah lupa. Manfaat berikutnya bahwa menulis adalah sarana edukasi bagi diri pribadi dan orang lain. Disini kita bisa membagikan ilmu yang kita miliki.

Jika sebagai seorang guru kita bisa menuliskan bahan ajar untuk peserta didik baik melalui pembuatan buku atau pembuatan postingan di Blog. Meskitpun kita sudah tiada namun buku - buku atau tulisan kita masih ada dan dapat dinikmati oleh orang lain. Inilah yang disebut dengan menulis itu bekerja untuk keabadian.

Itulah ilmu keabadian yang Bu Mayor ajarkan kepada saya dan teman - teman semoga kami bisa menerapkan ilmu menulis kepada diri pribadi, keluarga, peserta didik dan masyarakat. Pembelajaran menulis dari Bu Mayor sungguh luar biasa dan semoga saya selalu konsisten dalam menulis.

Seuntai Kalimat Indah :"Jangan Pernah Takut Atau Malu Untuk Memetik Ilmu Dari Seseorang Sekalipun Berpangkat Maka Meningkatlah Ilmu Yang Akan Kita Raih"





3 komentar:

SRIWATI, M.Pd. mengatakan...

Luar biasa Bunda tulisannya diselingi aktivitas sehari-hari. Lebak juga sedang melaksanakan PTS.

Pipit Piharsi mengatakan...

Mantap dan keren

Hernisbanah mengatakan...

Matursuwun Bu Sri dan Bu Pipit komentarnya

Puisiku 40