Kamis, 29 April 2021

Olahan Sampah Menjadi Suatu Karya Yang Berharga

Suasana malam ini begitu membuat hati riang tak terkira. Tidak hanya perasaan namun keadaan di sekitar rumah mulai dari udaranya yang segar sampai dengan suara-suara hewan malam yang bersahabat dengan hati ini.

Malam hari dengan suasana hati nan riang seraya akan datangnya saudara dan ibu dari kampung halaman. Berhubung mudik dilarang saat pandemik memuncak. Rasa kangen seorang ibu dan saudara-saudara akhirnya menghantarkan mereka datang kerumah saya.

Mereka semua merasa khawatir takut tidak bisa merayakan hari raya idul fitri bersama saya. Kini rumah saya penuh dengan saudara dan suasana ramai. Kita saling mencurahkan rasa kangen karena sudah hampir 7 bulan tidak ketemu khususnya ibu saya setelah kepergian bapak sepuh, saya belum pulang ke kampung halaman.

Ditengah-tengah keramaian saudara di rumah saya tetap menyempatkan diri untuk membuat tulisan. Tulisan ini saya buat guna memenuhi kekurangan tugas dalam melengkapi tantangan di bulan April (April Challeng). Kebetulah hari yang belum terselesaikan adalah hari ke-15 dengan judul tulisan berawalan huruf "0".

Namun kondisi sama seperti sebelumnya masih bingung menentukan tema yang tepat untuk hari ke-15. Seketika saya memandang sebungkus makanan khas Garut yang dikemas dengan plastik. Langsung saja muncul ide dalam benak untuk membuat tema yang menjadi tanangan hari ke-15. Tema yang muncul dalam benak saya adalah "Olahan Sampah Menjadi Suatu Karya Yang Berharga".

Melihat sebungkus makanan yang dikemas dengan plastik. Ini membuat hati semankin teriris karena begitu banyak sampah yang sulit untuk terurai salah satunya ya sampah plastik. Di belahan bumi Indonesia hampir 85%  untuk pengemasan makanan dan lainnya terbuat dari plastik.

Kebiasaan ini sungguh mengkhawatirkan alam Indonesia. Sebagian besar wilayah pantai dan pegunungan sudah dipenuhi oleh sampah plastik. Ini dikarenakan sebagian besar warga Indonesia yang kurang sadar akan kebersihan lingkungan. Namun terhindar dari itu ada beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi kesadaran lingkungan mulai menggalakan sadar lingkungan bersih.

Beberapa dari elemen masyarakat ini mulai menggalakan sosialisasi terhadap mayarakat bahwa betapa berbahayanya kalau kita masih menggunakan kemasan plastik. Sebagian kader desa di tuntut untuk membuat olahan karya dari sampah yang tidak terurai. Berikut beberapa contoh pengolahan sampai menjadi suatu karya yang berharga :

1. Sampah plastik bekas permen atau bekas kemasan makanan diolah kembali menjadi tas.


2. Ban bekas diolah menjadi berbagai karya yang indah


3. Plastik bekas permen diolah menjadi tempat duduk yang indah. Caranya cangkang permen dipotong-  potong dan dimasukan ke dalam botol aqua yang disebut dengan ekobrik. 




Nah dari olehan sampah di atas bisa menghasilkan karya yang berharga dan bisa diperjual-belikan. Selain lingkungan menjadi bersih penghidupan ekonomi masyarakat pun menjadi meningkat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya dan pembaca.















 


2 komentar:

Media Inovatifku mengatakan...

Artikel yg sangat bagus. Memang kita hrs pandai memanfaatkan sampah menjadi barang yg berguna. Selain lingkungan menjadi sehat juga menambah pendapatan keluarga..

Hernisbanah mengatakan...

Matursuwun Bu Soleh

Puisiku 40