Rabu, 21 April 2021

Uji Nyali dari Semangat Sang RA Kartini

Malam ini penuh dengan keceriaan. Diawali dengan berhembusnya udara yang segar, suara nyaring para binatang malam dan jauh dari kebisingan suara kendaraan. Suasana ini seakan-akan  mendukung keadaan hati ini nan riang.
 
Namun di balik suasana nan ceria masih tersimpan kegalauan yang kian meningkat. Kegalauan akan menemukan ide yang pas untuk mengisi tantangan bulan April atau kita kenal April chalenge yang kebetulan pada hari ini jatuh pada hari ke-21 dengan tuntutan tema yang diambil berawalan huruf "U".

Dalam benak ini mulai bermunculan ide-ide dengan huruf "U" tapi bingung mana yang harus di pilih. Pandangan mengarah ke laptop sambil memfokuskan ide yang akan ditulis malam ini. Alhamdulillah mendapat pencerahan akhirnya ide yang muncul di benak ini jatuh pada tema "Uji Nyali dari Semangat Sang RA Kartini"

Sebelumnya mari kita sejenak mengenal siapa RA Kartini sebenarnya. Seluruh rakyat Indonesia bahkan manca negara mengenal RA Kartini. Beliau merupakan pahlawan nasional Indonesia. RA Kartini adalah sesorang yang lahir dari seorang ibu yang bernama M.A. Ngasirah pada tanggal 21 April 1879 di Mayong Jepara. 

Pada remaja RA Kartini hampir mengenyang pendidikan guru bahkan sempat akan mendirikan sekolah perempuan pribumi. Namun keinginannya itu belum sempat tercapai dikarenakan ayahnya menderita sakit parah. 

Keinginan menjadi guru pun gagal lantas RA Kartini tidak terpaku di situ saja. Tanpa pikir panjang Beliau bertekat menjadi dokter.

Ayahnya pun mengajukan permohonan RA Kartini menjadi dokter pada pemerintahan. Permohonannya pun dikabulkan oleh pemerintah Belanda. Pada tahun 1903 RA Kartini bersedia menjadi istri R.M. Joyohadiningkat yang merupakan Bupati Rembang. 

RA Kartini mau menjadi istri Bupati Rembang dengan alasan bahwa calon suaminya bertekat memajukan rakya Indonesia dan mendukung cita-cita Kartini memajukan kaum wanita Indonesia.  Akhirnya pada tanggal 8 November 1903 RA Kartini resmi menjadi istri seorang Bupati.

RA Kartini adalah sosok yang memiliki jiwa literasi tinggi hingga bisa menciptakan buku yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". 

Melihat sekilah biografy RA Kartini begitu gigihnya mempertahankan aspirasi semangat juang kaum wanita Indonesia. Bahkan semangat juang RA Kartini masih melekat pada jiwa wanita Indonesia sekarang begitu banyak dari meri yang melakukan uji nyali dalam mempertahankan diri dan hidupnya.

Wanita Indonesia yang mempertahankan diri dalam memerangi kearifan zaman. Tanpa semangat dan jiwa Kartini mereka belum tentu bisa mempertahankan hidupnya dalam membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Berikut beberapa contoh uji nyali para wanita Indonesia dengan semanga juang RA Kartini :
  1. Wanita yang menjadi Pilot
  2. Wanita yang menjadi Tentara
  3. Wanita yang menjadi Bupati
  4. Wanita yang menjadi Dokter
  5. Wanita yang menjadi Presiden
  6. Wanita yang menjadi Sopir dan masih banyak yang lainnya.
Mereka ini merupakan para wanita tangguh dengan semangat RA Kartini memperjuangkan hidupnya demi mempertahankan diri dalam kearifan zaman yang semakin penuh tantangan. Mereka berjuang bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri melainkan ikut berpartisipasi dan berkolaborasi dalam menghidupi keluarga.

Tantangan di abad milenial ini begitu berat mulai dari persaingan hidup yang ketat dan perkembangan teknologi yang begitu semakin cepat. Bila kita tidak menyesuaikan maka selangkah kita akan mengalami penurunan semangat juang RA Kartini. Ayo para wanita Indonesia tunjukan semangat juang untuk memperjuangkan kehidupan kita di abad milenial.

Raihlah berbagai uji nyali yang tinggi tampa menjatuhkan dan merendahkan kaum lelaki terutama suami kita. Meski kita ikut berjuang mempertahankan hidup namun rasa hormat dan patuh terhadap suami tetap nomor satu. 

Semangat juang para pejuang penerus RA Kartini semangatmu lentera juangmu jangan sampai melemah. Kobarkan demi meraih abad milenial yang barokah dan bermanfaat bagi Suami, Keluarga dan pekerjaan.


Sumber :

https://www.merdeka.com/jatim/sejarah-21-april-lahirnya-ra-kartini-tokoh-pelopor-kebangkitan-kaum-wanita-ri-kln.html





6 komentar:

SRIWATI, M.Pd. mengatakan...

Betul Bu, kita sudah mengikuti uji nyali menjadi pendidik. Tapi sejatinya kita tetaplah tidak melupakan bakti kita pada suami.

Rahmawati mengatakan...

Selamat Hari Kartini Bu Herni

Sudomo, S.Pt. mengatakan...

Tetap semangat berjuang para penerus Kartini!
- hembusan
- Beliua
- bertekat
- juang Nya
- milenia
PR ya, Bu :)

Suyati Binyo Purbalingga mengatakan...

Uji nyali mengembangkan potensi diri wanita tanpa meninggalkan kodrat sejatinya.

Media Inovatifku mengatakan...

Kobarkan terus semangat juang R.A. Kartini. Jayalah wanita Indonesia.

Hernisbanah mengatakan...

Matursuwun yang sudah komen dan akan saya perbaiki Pak Sudomo matursuwun

Puisiku 40