Selasa, 06 Juli 2021

Dua dan Satu yang Bermakna

 Yuk! Kita Jelajahi Makna Dua dan Satu

Pada malam ini tepatnya pukul 10.30. Suasana di sekitar rumah begitu terasa dingin, ditemani suara jangkrik yang berbunyi krik ... krik ... krik. Seakan-akan menambah keheningan malam nan begitu  dingin. Sesaat terbesit dibenak ini untuk membuat sebuah tulisan. Hal ini saya lakukan untuk menghangatkan suasana. 

Tanpa pikir panjang langsung saja saya mengambil laptop dikamar, lalu duduk di kursi ayunan dan mulai memikirkan sebuah ide. Beberapa detik kemudian datanglah satu ide yaitu "Dua dan Satu yang Bermakna". Secara angka ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Ketika kita menghitung angka 1 dan dilanjutkan angka 2, bukan setelah angka 1 urutan berikutnya angka 3.

Tidak ada dalam kamusnya, jadi yang jelas berdasarkan urutan angka 1 selalu diikuti angka 2. Namun yang dimaksudkan saya bukan urutan angka dalam matematika. Melainkan makna dari angka 2 dan 1 dalam kehidupan sehari-hari saya.

Melihat gambar di atas angka 21 berlambang emas ini menandakan memiliki makna yang luar biasa dalam kehidupan saya. Terutama kehidupan untuk berteman. Ketika saya memasuki dunia kerja saya dipertemukan dengan orang-orang yang hebat, penyayang, dan selalu suport satu sama lain. 

Namun dari semua ada seseorang yang ibarat kata angka 1 jadi 2. Seseorang itu bernama Siti Rusmiyati atau sering di panggil Pentil. Dia seorang tenaga perpustakaan yang masih honorer sampai sekarang. Pertama kali saya bertemu dengan nya tahun 2004. 

Sejak tahun 2004 saya selalu ngobrol di saat waktu luang bersama Mba Siti. Orangnya riang, ceria, sederhana dan masa bodoh. Inilah sifat-sifat yang saya sukai terutama dengan masa bodoh nya dengan urusan orang terutama berhubungan dengan hal negatif. Di sini lah kami mendapat kecocokan satu sama lain.

Ketika pulang sekolah kami saling menunggui satu sama lain. Terutama saya yang nota bene tidak bisa naik motor 😊😊😊 (zaman now tidak bisa naik motor 😇) lucu yaa. Tapi kenyataannya saya tidak bisa naik motor dan punya trauma tersendiri. Mba Siti selalu menunggui saya untuk mengantar saya pulang sambil berboncengan di atas motor.

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah kami sambil ngobrol satu sama lain seakan dunia ini milik kami berdua. (Tapi jangan ngeres pikirannya). Mba Siti sudah punya keluarga otomatis suaminya 1 dan 2 anaknya yaitu laki-laki dan perempuan. Bisa dibayangkan sejak tahun 2004 dia selalu mengantar saya pulang ke rumah.

Tidak hanya sekali, dua kali orang tidak suka dengan hubungan kami selalu mencibir bahkan sampai ada yang menghasut sama Mba Siti untuk tidak mengantarkan saya pulang. Namun Mba Siti orangnya tidak seperti yang mereka bayangkan akan mudah untuk dihasut. 

Dia punya prisip sama dengan saya masa bodoh dengan urusan dan omongan orang. Yang penting Mba Siti dan saya bahagia tidak merepotkan orang lain. Sesepuh saya bilang (Bapak Riskam) kebetulan beliau adalah mantan wakil kepala sekolah di mana sekarang sudah pensiun mengatakan bahwa kami ini berjodoh. 

Berjodoh itu bukan selalu pasangan suami istri namun berjodoh itu lainnya banyak seperti berteman, rezeki, pekerjaan. Nah di sini lah kami berjodoh dalam berteman. Ketika 1 tidak hadir angka 2 merasa ada sesuatu yang kurang. Ketika angka 1 lagi kurang baik angka 2 pun membuatnya bagaimana supaya menjadi baik.

Ketika angka 1 tersakiti angka 2 pun sama ikut tersakiti. Bahkan ini membuat kami sampai terheran kok bisa ya. Apa kebenaran saja atau entahlah begitu adanya. Mungkin ini yang disebut jodoh dalam berteman. Alhamdulillah sampai saat ini belum pernah kami bertikai dengan nya. Naudzubillah jangan sampai terjadi.

Itulah sekilas wajah petualangan saya tentang angka 2 dan 1. Angka ini sangat bermakna dalam kehidupan saya dalam berteman sesuai makna "Dua dan Satu yang Bermakna". Angka 1 tidak akan lengkap atau sempurna apabila tidak ada angka 2. Semoga bermanfaat salam Literasi.



Tidak ada komentar:

Puisiku 40