Penasaran dengan Judul di Atas?
Yuk! Kita Cari Tahu Jawabannya.
Pada peradaban zaman sekarang sebagian besar orang lebih banyak bekerja keras demi meningkatkan profit pribadi atau bahkan meningkatkan produksi suatu perusahaan. Terkadang mereka mengesampingkan kesehatan dan urusan pribadi.
Tidak sedikit orang terutama kaum perempuan yang sudah menikah sering terjadi percekcokan diantara rumah tangganya . Sebaliknya bagi anak muda yang masih produktif dalam bekerja terkadang mereka lupa akan istirahat. Semangat kerjanya yang tinggi hingga tingkat emosinya memperngaruhi kesehatan. Nah untuk menghindari itu semua kita bisa mengimbanginya dengan menerapkan sistem Work Life Balance.
Apa itu Work Life Balance?
Work life balance secara arti Bahasa Indonesia adalah keseimbangan kehidupan dunia kerja. Maksudnya ketika kita memulai pekerjaan ini dengan menerapkan work life balance maka kita bisa mengatur dan membagi antara tugas atau pekerjaan dengan tanggung jawab kita pada urusan pribadi kita. Hal ini akan mengurangi terjadinya konflik dalam kehidupan pribadi dan meningkatnya gangguan kesehatan pada pekerja.
Nah sekarang mari telusuri apa sebenarnya Work Life Balance menurut beberapa pendapat. Berikut beberapa pendapat mengenai Work Life Balance :
- Menurut pandangan Frone mengatakan bahwa Work Life Balance direpresentasikan oleh sedikit konflik yang muncul karena menjalankan berbagai peran serta memperoleh keuntungan dalam menjalankan perannya.
- Pandangan KIrchmeyer mengatakan bahwa Work Life Balance terjadi karena adanya kepuasan dari berbagai aspek yang tercapai dan ini dipengaruhi oleh tenaga, waktu dan komitmen yang disalurkan dengan baik kesemua bagian.
- Pandangan Collins dan Shaw mendefinisikan Work Life Balance merupakan suatu keadaaan dimana individu merasa terikat dan puas terhadap perannya di keluarga maupun pekerjaan.
- Pandangan Andrea Molloy mengatakan bahwa work life balance adalah sebuah rasa pengendalian, pencapaian, dan penikmatan dalam kehidupan sehari-hari,
- Kurang fokusnya pekerja terhadap pekerjaan
- Kurangnya pekerja dalam membagi waktu
- Strees yang di alami para pekerja
- Kurang tidur yang terjadi pada para pekerja
- Kurangnya kegiatan rekreasi bagi para pekerja
- Terhindarnya dari berbagai macam penyakit. Sebelum adanya WLB sebagian besar pekerja mengalami stress sehingga mereka tidak bisa mengontrol kesehatan mereka. Ketika WLB diterapkan dalam kehidupan mereka ini meninbulkan rasa bahagia dan ini bisa mengurangi para pekerja dari ancaman penyakit.
- Meningkatnya performa. Dengan kondisi fisik yang sehat, bugar dan ceria maka ini akan memberikan tampilan yang baik bagi para pekerja. Penampilan fisik yang sudah membaik maka akan memberikan semangat kerja yang baru sehingga bisa memunculkan ide-ide baru pada perusahaan atau perkantoran.
- Lebih fokus dalam bekerja. Sebagaimana dikatakan di poin no. 2 kondisi fisik bagus, sehat dan bugar ini akan meningkatkan energy untuk lebih fokus dalam bekerja.
- Mengurangi jenuh dan stress. Ketika kita menerapkan WLB ada satu sisi yang bisa kita laksanakan di sini yaitu rekreasi. Melalui rekreasi ini seseorang akan mengalami perasaan bahagia dan akan mengurangi rasa stress dari pekerjaan.
- Terpenuhinya urusan keluarga, pekerjaan dan pribadi. Memiliki waktu luang selama 8 jam bersama keluarga. Mimiliki semangat bekerja yang positif dan bisa mengembangkan kreativitas pribadi.
- Memiliki tidur yang cukup. Adanya ketetapan bekerja selama 8 jam maka ini memberikan kesempatan pada para pekerja untuk istirahat tidur yang cukup.
- Memiliki aktivitas lain. Memiliki waktu luang untuk rekreasi kita bisa manfaatkan juga untuk aktivitas lain yang bisa meningkatkan kreativitas kita dalam pekerjaan.
- Memiliki hubungan personal dengan orang lain. Kesempatan waktu luang 8 jam bisa juga dimanfaatkan dalam berinteraksi dalam kehidupan bertetangga dan bersosialisasi di dalam masyarakat.
1 komentar:
Wah bagus itu, jika benar benar diterapkan, maka kerja lancar keluarga bahagia, sayangnya karena beban kerja menuntut waktu lebih diutamakan untuk kerja akhirnya keluarga merana😀
Posting Komentar