Pertemuan Ke - 22
Oleh : Herni Sunarya Banah, S.Pd.
Malam sudah semakin larut suasan sekitar rumah sudah terasa sunyi sepi namun mata ini sulit untuk saya pejamkan. Berulang kali saya pergi menuju tempat tidur sesampainya ditempat tidur posisi mata ini masih saja sulit untuk ku kejamkan. Dari pada pusing tidak bisa tidur kuraihlah laptop dalam tas dan ku bawa ke halaman tengah rumah. Sambil berpikir kenapa tidak membuat resume diklat saja ya?.
Tepat malam ini pukul 00.20 didampingi oleh suasana sepi saya pun membuat sebuah resume diklat pertemuan ke - 22. Kebetulan diawal acara Omjay menyampaikan kalau narasumbernya adalah Pak Dede Suryana, S.Pd.,MM. atau dikenal dengan panggilan Abah. Kalau dengar kata Abah saya jadi teringan akan seseorang yang sudah pergi meninggalkan dunia nyata. Semangat hidupnya sama seperti Abah Dede tidak pernah patah semangat. Abah Dede meskipun Beliau seorang honorer tapi kesabaran dan semangat inovasinya sangat luar biasa.
Oh! ya untuk pertemuan ke - 22 acara akan dipandu oleh Teteh cantik kita yaitu Teh Aam. Yang selalu semangat dan ceria disetiap sesi. Untuk mempersingkat waktu Omjay pun menyerahkan acara sepenuhnya kepada narasumber dan Teh Aam. Tanpa pikir panjang Teh Aam pun langsung memulai acaranya dengan mengucapkan salam dan menyapa dengan semangat guru - guru hebat. Teh Aam memaparkan sedikit tentang Abah Dede. Abah Dede adalah seorang guru honorer yang sudah mengabdikan diri sejak 1987. Selain itu Beliau juga merupakan guru berprestasi. Terbukti dengan beberapa penghargaan yang telah diraihnya.
Setelah selesai membaca profil Abah, Teh Aam mempersilahkan Abah Dede untuk memulai pemaparan materinya. Ucapan terimakasih yang Abah sampaikan kepada Bu moderator dan Omjay atas kesempatan yang telah diberikan kepada Beliau. Kali ini Abah akan memaparkan materi dengan bertemakan "Motivasi Berprestasi".
Baru beberapa tahun banyak sekali para honorer yang memutuskan untuk berhenti dan banting setir mencari celah pekerjaan lain atau peluang usaha kecil - kecilan. Itulah fotret sebagian besar honorer.
Berbeda dengan Abah, Beliau sanggup bertahan selama 34 tahun luar biasa. Saya pun sempat bertanya dalam hati "Kenapa masih bertahan selama 34 tahun?". Dan kemarin tanggal 22 Februari 2021 telah memberikan jawabannya. Abah bertahan menjadi honorer cukup sederhana karena Beliau mencintai profesinya sepenuh hati.
Menurut Beliau begitu banyak profesi diluar sana yang jauh lebih baik. Namun bagi Nya itu bukanlah yang menjadi tujuan. Pilihan Nya menjadi guru adalah sesuatu yang sangat mulia. Alasan Abah memilih profesi ini adalah di Bumi tidak akan ada profesi lainnya tanpa kehadiran seorang guru. Tidak akan ada profesi seperti dokter, pilot dan lainnya tanpa kehadiran guru. Menjadi guru honorer atau ASN tinggal disyukuri apa yang sudah ada. Dan jadilah guru sebagai pelayan bagi masyarakat atau perserta didik. Ini dikarenakan guru adalah fasilitator bagi peserta didik apalagi dalam kondisi seperti sekarang.
Moto yang menarik dalam pemaparan materi Abah yaitu "Mencatat Apa Yang Harus Dikerjakan Dan Kerjakan Yang Sudah Dicatat". Betul sekali kata Abah setiap yang kita kerjakan catatlah setelah dicatat baru kita kerjakan ini akan menciftakan permasalahan dan kesulitan sehingga menunutut kita untuk mencari solusinya. Solusi yang diberikan Abah kepada kami adalah bertanya. Kenapa harus bertanya? jawabanya simpel orang bertanya pasti berfikir.
Pada kesempatan ini juga Abah memaparkan beberapa pengalaman Beliau dalam mengajar mulai dari SD, SMP bahkan sekarang telah diberikan kepercayaan untuk menjadi pengajar pada salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Beliau juga sudah berpiawai menjadi narasumber dalam beberapa Bimtek khususnya bagi guru yang mengajar di sekolah inklusif di Indonesia.
Beliau diberi kepercayaan sebagai narasumber sekolah inklusif ini dikarenakan pengalamannya mengajar sekolah inklusif selama 13 tahun. Tidak mudah untuk menjadi guru pada sekolah inklusif. Disini kita dituntut kesabaran yang luar biasa karena kita menghadapi para peserta didik yang berkebutuhan khusus atau kita kenal ABK (anak berkebutuha khusus). Namun karena keikhlasan dan kesabaran Abah hingga bisa bertahan hingga 13 tahun lamanya. Hikmah yang Abah petik dengan mengajar di sekolah inklusif adalah kesabaran dan keikhlasan Abah mendidik mereka, dimana mereka akan menuntun Abah menuju pintu syurga kelak.
Demikian sekilah wajah tentang Abah semoga bisa mengispirsi kita dan jadikan cerminan buat kita honorer atau ASN bekerjalah dengan keikhlasan dan kesabara. Dari keikhlasan dan kesabaran kita bisa dibimbing ke pintu surga kelak.
Berikut beberapa dokumentasi tentang Abah :
Gambar 1 Kebersamaan Abah bareng orang - orang hebat |
Gambar 2. Penghargaan yang telah Abah raih |
Gambar 3. Keikutsertaan Abah dalam Lomba Guru Inovasi |
Gambar 2. Pendekatan Abah dalam mengajar |
Gambar 1. Kedekatan Abah dengan siswa Suntai Kalimat Indah : "Bergurulah Pada Keikhlasan Dan Kesabaran Suatu Saat Akan Membawa Kita Pada Pintu Syurga Nya. Aamiin ...". |
3 komentar:
Tokoh Abah merupakan sosok yang luar biasa, jarang kita temui apalagi zaman sekarang ini yang selalu diukur dengan materi. Kita patut belajar dari beliau, khususnya tentang keikhlasan dan pengorbanan
betul bun dan makasih sudah komen
Luar biasa, resumenya, kereen, lanjut terus menulis, karena di jejak diginal ini akan tertinggal ide dan gagasan, nantinya akan menjadi sebuah kenangan yg abadi, tulisan ini mudah mudahan bisa menemukan takqir misterius yg baik
Posting Komentar