Jumat, 26 Maret 2021

Entah? Jadi Berantah

Malam ini terasa dingin seakan-akan dinginnya menusuk sampai ke dalam pori-pori. Hingga membuat seluruh badan ini mengigil. Seiring dengan cuaca yang dingin pada malam hari. Membuat suasana hari ini menjadi lengkap.

Lengkap dengan entahnya. Entah apa yang saya rasakan kali ini apakah sedih, marah, menyesal, senang atau .... entahlah, itu yang saya rasakan kali ini. Beberapa hari yang lalu ini telah membuat perasaan ini menjadi entah. 

Dan saya pun tidak tahu siapa yang harus disalahkan dengan perasaan entah ini. Semua orang mungkin pernah merasakan yang saya rasakan sekarang. Perasaan entah ini bukan perasaan suka akan seseorang atau sesuatu. Tapi perasaan ini merupakan perasaan yang serba salah dan bingung.

Serba salah dan bingung yang saya juga tidak tahu. Ketika seseorang ada pada titik ini mesti bingung apa yang akan dilakukan. Terkadang muncul rasa sedih secara tiba-tiba. Eh dilanjut terbesit bayangan bahagia langsung perasaan ini ceria. Sesaat kemudian inget lagi hal yang buruk langsung perasaan ini hanya terdiam sambil meneteskan air mata.

Apakah ini yang namanya jenuh atau hanya sekeder perasaan bimbang?. Dari pada memikirkan hal yang tak jelas lebih baik membuat tulisan. Ahlamdulillah hari ini saya baru menyelesaikan resume pelatihan menulis PGRI. 

Sebelum naskah saya serahkan pada penerbit. Saya baca ulang kembali untuk alurnya tulisannya runtut apa tidak. Setelah bolak-balik baca baru saya buat nomor halaman dan daftar isi. Untuk memberi nomor halaman bagai pemula seperti saya tidak mudah harus mengotak-atik apliksi laptop satu persatu. Dan akhirnya ketemu yaitu pada aplikasi insert. 

Kebetulan naskah saya ketik dalam bentuk word. Setelah saya mengarahkan kursor pada insert dan mengkliknya. Muncul lagi beberapa icon berutungnya karena saya seorang guru Bahasa Inggris jadi tidak terlalu bingung. Saya langsung mengarah pada page border dan mengklik icon tersebut. Tidak lama kemudian munculah beberapa bentuk pemberian nomor halaman. Ada yang ditepian atas, bawah dan ada juga yang di tengah.

Saya memilih penomeran halaman bagian tengah atau secara Bahasa Inggris (center atau middle). Penomeran pun akhirnya selesai. Untuk memantapkan lagi saya cek ulang naskah dan penomerannya.
Setelah semuanya selesai naskah pun saya serahkan pada penerbit semoga prosesnya cepat. 

Alhamdulillah perasaan entah mulai memudar. Yang tersisa tulisan ini berawal dari perasaan entah menjadi berantah tulisan.



Tidak ada komentar:

Puisiku 40