Sabtu, 27 Maret 2021

Malam Minggu dapat Ilmu


                                   Menjelajahi Dunia Kurikulum
NGUMPET








Malam minggu malam yang paling banyak dinanti oleh anak muda dan para keluarga. Sebagian anak muda sangat mengharapkan datang malam minggu. Beberapa dari mereka berencana jalan-jalan, mengunjungi calon mertua, dan kegiatan sedikit nongkrong bersama teman-teman.

Sedangkan untuk para keluarga mengharapkan malam minggu sebagai acara weekend atau berakhir pekan bersama keluarga dirumah. Ngobrol bareng diruang tv sambil senda gurau. Tapi kali ini sedikit berbeda malam minggu yang saya alami selain bersenda gurau dengan anak-anak, saya juga mengikuti kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh APKS PGRI.

Sekali pancing dua ikan akhirnya saya dapat. Maksudnya dalam waktu yang sama bisa melakukan dua kegiatan. Yaitu bercanda dengan sikecil dan mengikuti webinar. Jadi setiap malam minggu saya selalu mendapat ilmu dari beberapa narasumber hebat yang telah dihadirkan oleh APKS PGRI. 

Setelah beberapa minggu lumayan disibukan dengan beberapa kegiatan, akhirnya malam ini saya mulai bisa membuat tulisan. Tulisan yang akan saya torehkan malam ini yaitu mengenai "Kurikulum Ngumpet". Yang mana tulisan ini sebagai hasil menyimak dari kegiatan webinar malam ini. yang dipaparkan oleh Bu Dr. Capri Anjaya. Berikut poster undangannya dibawah ini.

Sebelum mengupas tentang kurikulum ngumpet. Saya akan memaparkan apa sebenarnya kurikulum itu. Kurikulum adalah sebagai alat atau sarana bagi peserta didik dalam mencapai kompetensi dari setiap mata pelajaran dengan tujuan menghasilkan ijazah.

Kurikulum juga mengadung beberapa indikasi diantaranya :
  1. Kurikulum sebagai bahan rencana pembelajara
  2. Kurikulum mata pelajaran
  3. Kurikulum sebagai jalan memperoleh ijazah
  4. Kurikulum sebagai hasil belajar
  5. Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
Sejak tahun 2013 kurikulum Pendidikan Indonesia berubah menjadi kurikulum 2013 dengan menekankan pada pendidikan akademi dan karakter. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun bangsa yang menerapkan karekter pancasila. Pada Era 4.0 pendidikan karakter dirasakan hampir memudar. 

Maka dari itu cara untuk mempertahankan karakter bangsa yaitu melalu penerapkan pendidikan karakter pada dunia pendidikan baik pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi. Ada salah satu kurikulum yang bisa diterapkan selain kurikulum 2013. Kurikulum tersebut adalah "Kurikulum Ngumpet".

Dari namanya saja lucu kurikulum ngumpet, apa sebenarnya makna dibalik kurikulum ngumpet ini?. Kurikulum Ngumpet menurut Bu Dr. Capri merupakan kurikulum yang tidak tertulis tapi diperlihatkan atau dipraktekkan kepada para peserta didik. 

Didalamnya akan tertanam beberapa nilai-nilai yang tertanam dalam kurikulum ngumpet diantaranya :
  1. Nilai Religius
  2. Nilai Moral
  3. Nilai Sosial
  4. Nilai Ekonomi dan 
  5. Nilai Kenegaraan
Pada nilai religius, moral dan sosial kita bisa menerapkan dalam keseharian peserta didik misalnya : guru memberikan contoh membuang sampah pada tempatnya, memungut sampah ketika melihat sampah disekeliling kita, guru dan peserta didik saling menyapa. Ketika beberapa contoh di atas guru yang menerapkan terlebih dahulu maka peserta didik nya akan mengikutinya.

Sedangkan penerapan nilai ekonomi pada kurikulum ngumpet adalah memberi pembelajaran bagaimana peserta didik bisa menghemat anggaran, mendistribusikannya atau menenggunakannya. Untuk nilai kenegaraan bisa kita terapkan dengan memulai hal sederhana yaitu penerapan menghargai pendapat orang lain, belajar bermusyawarah dan lain-lain.

Itulah pembelajaran luar biasa yang saya terima pada malam minggu ini. Sungguh malam yang luar biasa, malam yang bisa memberikan cahaya pada dunia pendidikan. Terima kasih Bu Dr. Capri Anjaya atas kurikulum ngumpetnya, Omjay yang selalu memberikan para narasumber yang luar biasa dan Bu Rita selaku moderator.




2 komentar:

Wijaya Kusumah mengatakan...

Keren resume Nya

Hernisbanah mengatakan...

Matursuwun Omjay dan buat Omjay tetap semangat mengejar gelar Doktornya

Puisiku 40